Festival LIKE 2023 KLHK Gelar Talkshow Bahas Kesejahteraan Masyarakat dan Kelestarian Alam

– Senin, 18 September 2023 | 01:41 WIB

POJOKSATU.id, JAKARTA— Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, dan Energi Baru Terbarukan (LIKE) Road to Cop 28 UEA 2023.

Festival LIKE ini berlangsung selama dua hari, dari 16-17 September 2023 di Arena Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.

Salah satu rangkaian kegiatannya, yaitu acara Talkshow. Talkshow ini dibagi menjadi 4 Zona, yaitu Zona A (Zona Biru), Zona B (Zona Kuning), Zona C (Zona hijau), dan Zona D (Zona Ungu).

Setiap zona mengangkat tema yang berbeda. Seperti Zona Ungu D dengan mengusung tema ”Masyarakat Sejahtera Alam Lestari” dengan membahas berbagai bahasan yang dapat dikonsultasikan.

Pada 16 September 2023 ada tiga kegiatan Talkshow yang didiskusikan dengan mengusung tema ”Kaum Muda Tangguh dan Tanggap Energi Baru Terbarukan: Mendorong Perubahan Berkelanjutan yang digelar pukul 10:30 sampai 11:55 WIB.

Kemudian, kegiatan kedua mengangkat tema yang bertajuk “Prospek Multi Usaha Takyat Menuju Pembangunan Hijau yang dimulai dari pukul 13:00 hingga 14:25 WIB. Talkshow ketiga dengan mengangkat tema “Young Farmer Social Entrepreneurs yang dimulai pukul 14:30–16:00 WIB.

Adapun narasumber berasal dari berbagai pihak. Dalam talkshow yang mengusung tema “Prospek Multi Usaha Rakyat Menuju Pembangunan Hijau” menghadirkan tiga pembicara.

Salah satunya, Ketua LPHD Wanagiri Kabupaten Buleleng Bali I Made Darsana. Made mengatakan, bahwa Perhutanan Sosial telah memberikan aspek legal yang menjadi kunci masyarakat bisa berperan dalam pengelolaan hutan secara tenang dan nyaman.

Menurut dia, berbagai kegiatan pengelolaan perhutanan sosial antara lain pemanfaatan air terjun untuk wisata.

I Made menyebut sebanyak 225 warga telah mendapatkan penghasilan dari pengelolaan wisata air terjun.

Selain pengelolaan air terjun, tambah I Made, LPHD Wanagiri juga memanfaatkan kawasan perhutanan sosial untuk menanam berbagai jenis tanaman seperti buah-buahan dan kopi.

Selain I Made Darsana, ada 2 narasumber lainnya yaitu Ketua LPHD Way Kalam, Masdira Tiandy dan CEO PT. Tanyuk, Vincent Luhur.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Perhutanan Sosial, Bambang Supriyanto selaku penanggap pada sub tema ini mengatakan bahwa Perhutanan Sosial dengan multi usaha memberikan peluang kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkannya secara berkelanjutan melalui tiga tata kelola yaitu tata kelola kelembagaan, tata kelola usaha dan tata kelola kawasan.

“Melalui perhutanan sosial mampu membangun green ekonomi yang menciptakan pendapatan, perhutanan sosial membangun rasa aman petani dalam pengelolaan kawasan hutan, dan perhutanan sosial membangun ketahanan pangan melalui model agroforestry,” ujarnya.

Pada sub tema prospek multi usaha rakyat menuju pembangunan hijau yang dipandu oleh moderator Prita Laura, tampil pula selaku penanggap yaitu Gubernur Sumatera Barat, H. Mahyeldi Ansharullah dan Guru Besar IPB, Prof. Dodik Ridho Nurrochmat.

Sedangkan, Talkshow pada hari kedua 17 September 2023, ada tiga sub tema lainnya yang tak kalah menariknya pada hari pertama.

Diantaranya, dengan mengusung tema “Menuju Lemitraan Konservasi yang Berkeadilan, Berkelanjutan, Berkesejahteraan dan Ramah Iklim yang dimulai pukul 09:00–10:25 WIB.

Kemudian, pada kegiatan Talkshow kedua mengusung tema “Peran Masyarakat Dalam Pelestarian Lingkungan di Tingkat Tapak yang dimulai pukul 10:30–11.55 WIB dan kegiatan ketiga mengangkat tema bertajuk “Bambu Solusi Berbasis Alam: Penggerak Ekonomi Rakya dengan Produk Ramah Lingkungan yang digelar pukul 13:00 hingga 14:25 WIB.

Dari keseluruhan rangkaian kegiatan talkshow yang digelar menunjukkan antusias yang sangat tinggi peserta dari berbagai kalangan dan pihak yang mengikuti talkshow selama dua hari itu.

Sumber: Pojoksatu.id

Perhutani dan KLHK Bersinergi Pasang Pal Batas Area Perhutanan Sosial

Sumber: https://www.perhutani.co.id/sinergi-perhutani-dan-kementerian-lhk-dalam-pemasangan-pal-batas-area-perhutanan-sosial/ 

CEPU, PERHUTANI (22/09/2023) | Untuk mengurangi potensi konflik tenurial, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cepu bersinergi dengan Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah XI Yogyakarta, Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Provinsi Jawa Tengah, Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), beserta 12 ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Kabupaten Blora mensosialisasi kebijakan implementasi Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Kusus (KHDPK) dan pemasangan pal batas areal garapan Perhutanan Sosisal di Cepu, Kamis (21/09).

Administratur KPH Cepu melalui Kepala Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pucung, Subiyanto menyampaikan bahwa Perhutani mendukung program Perhutanan Sosial yang bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan kawasan hutan, efektivitas, dan efisiensi kelola Perhutani, pengurangan lahan kritis di kawasan hutan, peningkatan daya dukung dan daya tampung, sekaligus pengurangan potensi konflik kawasan hutan dan peningkatan akses kelola masyarakat hutan sosial.

Ketua tim BPKH Wilayah XI Yogyakarta, Evi Marina mengatakan bahwa terlepas dari masalah ekologi dan sosial, peran hutan di Pulau Jawa sebagai penyangga ekosistem begitu krusial, terlebih dari masyarakat sekitar hutan.

“Kebijakan KHDPK muncul sebagai salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan masyarakat di kawasan hutan Jawa. Dan untuk mendekatkan kebijakan KHDPK sampai tingkat tapak, Kementerian LHK melakukan sosialisasi Implementasi Kebijakan KHDPK dan pemasangan pal batas lahan KHDPK di wilayah Kabupaten Blora,” jelasnya.

Lebih lanjut, Evi memaparkan bahwa pembuatan andil garapan pada area persetujuan perhutanan sosial adalah batas areal garapan setiap anggota kelompok pada lokasi persetujuan pengelolaan perhutanan sosial. Tujuannya adalah menjamin perlindungan, kelestarian hutan dan lingkungan, serta memberi kepastian ruang usaha sekaligus mengurangi potensi terjadinya konflik tenurial.

Sementara itu, Ketua KTH Sendang Rejo, Agung Lampito mengucapkan terima kasih atas sinergitas Perhutani, Kementerian LHK, dan segenap stakeholder hingga terlaksananya pemasangan pal batas areal kawasan lahan garapan.

“Perhutanan sosial bertujuan meningkatkan proporsi hak kelola masyarakat terhadap hutan hingga 10% dalam bentuk hutan sosial. Semoga membawa dampak jangka panjang, terbangunnya pusat ekonomi dan sentra produksi hasil hutan berbasis desa yang menyerap tenaga kerja, dan mengentaskan kemiskinan,” harapanya. (Kom-PHT/Cpu/Pai)

Editor: Tri

Sumber: https://www.perhutani.co.id/sinergi-perhutani-dan-kementerian-lhk-dalam-pemasangan-pal-batas-area-perhutanan-sosial/ 

Rangkaian Kegiatan Festival LIKE “Lingkungan-Iklim-Kehutanan-Energi Baru Terbarukan”

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, membuka Festival LIKE (Lingkungan, Iklim, Kehutanan dan energi Baru Terbarukan) di Indonesia Arena, Kawasan GBK, Jakarta pada tanggal 16 -18 September 2023 bersama Menteri Sekretaris Negara, Pratikno dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki.

Selain booth PSKL, salah satu pengisi booth pameran di Zona Ungu adalah Booth

 Penerima Penghargaan Kalpataru. Booth Kalpataru diisi oleh Ibu Oday sebagai Penerima Penghargaan Kalpataru tahun 2018 kategori Perintis Lingkungan dan Pak Nugroho Penerima Kalpataru tahun 2023 Kategori Pembina Lingkungan.

Selain pameran, acara lain yang ada di Festival Like adalah Talkshow,salah satunya adalah Young Farmer Entrepreneurs. Audiens yang hadir didominasi oleh anak – anak muda.

Kunjungan Mitra Perhutanan Sosial ke KTH Madusari dan KTH Jati Agung

Pada 1 September 2023 dilakukan kegiatan kunjungan lapangan Tim Ditjen PSKL bersama para mitra perhutanan sosial ke dua lokasi, yaitu KTH Madusari dan KTH Jati Agung di Karangasem, Bali.

Kunjungan pertama dilakukan ke KTH Madusari. Sekretaris KTH Madusari, Wayan Wenten, menyampaikan bahwa salah satu produk Perhutanan Sosial unggulan yang dihasilkan adalah madu. Budidaya lebah madu didukung oleh sumber nektar yang beragam dari tanaman sekitar seperti kaliandra, kayu sendok, alpukat, kayu putih, dll.

Madu dihasilkan dari berbagai jenis nektar berbeda. Madu dengan nektar kayu sendok dengan kekentalan dan aroma nya yang wangi menjadi salah satu madu unggulan. Dalam setahun, madu dapat dipanen 4 kali. Pada kondisi cuaca yang baik, satu kali panen musim bunga dapat menghasilkan Rp 200 juta dari pasar lokal.

Selain itu juga terdapat jenis madu trigona yang dipanen secara manual dan khusus. Harga madu bervariasi, mulai Rp 50.000 per 140 ml hingga 100.000 per 300 ml.

Lokasi kedua adalah ekowisata Taman Edelweiss yang dikelola oleh KTH Jati Agung. KTH ini memiliki skema kemitraan kehutanan seluas 30 ha yang sebagian besar wilayahnya dikelola pada bidang jasa lingkungan.

 KTH Jati Agung kini telah menjalin kerjasama melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan PT. Perjalanan Jelajah Indah Indonesia dan telah mendiskusikan rencana tindak lanjut kerjasama tersebut.

Rencana dan harapan KTH Jati Agung ke depannya adalah membuat glamping, tempat pertemuan aula, kolam, anjungan, ruang terbuka, spot pemandangan, wahana mainan anak anak, flying fox, jembatan gantung, sepeda layang, untuk menarik minat wisatawan lebih banyak lagi.

Dialog Interaktif Temu Mitra Usaha Perhutanan Sosial Dalam Sinergitas Proper Wilayah Bali dan Nusa Tenggara

Kamis, 31 Agustus 2023

Direktorat Kemitraan Lingkungan bekerjasama dengan BPSKL Wilayah Bali Nusa Tenggara mengadakan kegiatan Temu Mitra Perhutanan Sosial di Denpasar, Bali dengan tujuan untuk mensosialisasikan Perhutanan Sosial pada penangung jawab usaha peserta PROPER serta Menghubungkan/mempertemukan antara perusahaan dan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) wilayah Bali dan Nusa Tenggara sebagai mitra strategis lingkungan dapat menjalin kerjasama kemitraan, melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) ataupun sebagai offtaker produk Perhutanan Sosial.

Acara dibuka dengan pengarahan dari Bapak Direktur Jenderal PSKL melalui daring. Kegiatan ini dihadiri oleh 140 peserta yang terdiri Kelompok Perhutanan Sosial, instansi pemerintah daerah, beserta pihak perusahaan nasional dan internasional yang bergerak di sektor energi, ekowisata, dan agroforestri.

Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari Getting Commitment yang ditandatangani pada tanggal 5 Juni 2023 di Jakarta. Bentuk tindak lanjut adalah penandatanganan Surat Kesepakatan antara:

  1. PT. Pupuk Sriwidjaja dengan KUPS Kopi Ringke Masyarakat Adat Tebat Benawa
  2. PT. Paiton Energy dengan KT Alam Subur dan KT Ranu Makmur
  3. PT. PLN Indonesia Power dengan LMDH Mandala Giri, KTH Ujung Bulu, KTH Wana Kertha Lestari, dan KTH Girimadia Lestari
  4. PT. Astra International dengan KTH Silau Raja, KTH Mandala Giri, dan KTH Tambak Baya
  5. PT Semen Padang dengan KTH Sikayan Balumuik

Selain itu, dilaksanakan penandatanganan Kerjasama antara Perusahaan dengan Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) di wilayah Bali Nusa Tenggara. Kerjasama ini terjalin antara:

  1. PT Cafe Molly Intl dengan KTH Malek Mudi
  2. PT Perjalanan Jelajah Indah Indonesia dengan KTH Wanagiri, KTH Jati Agung, dan KTH Madusari

Kegiatan dilanjutkan dengan dialog interaktif temu mitra usaha yang membahas percepatan program perhutanan sossial melalui integrasi program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER), perkenalan potensi produk Perhutanan Sosial oleh KPS, dan berbagi pengalaman perusahaan dalam melaksanakan CSR dengan KPS.

Editor: Kardian

Anjangsana Penerima Kalpataru 2023

Manggala Wanabakti, Senin, 28 Agustus 2023

Direktur Kemitraan Lingkungan menerima kunjungan dari Pak Nugroho sebagai Penerima Penghargaan Kalpataru Kategori Pembina Lingkungan bersama PT INDOSHE.

Dalam kunjungan ini, Pak Nugroho melakukan praktik atas penemuannya dalam hal membenahi unsur yang ada di tanah agar lebih subur. Dalam praktiknya, Pak Nugroho terlebih dahulu mengukur nutrisi tanah melalui teknologi sederhana.

Beliau menyebutkan bahwa alatnya hanya dicelupkan saja, sudah mengetahui kandungan nutrisi yang ada di tanaman. Jika sudah mengetahui unsur yang ada di dalam tanah, formula larutan Biosoildam yang menjadi inovasi beliau bisa dipakai membenahi unsur tanah agar lebih subur.

Pada kesempatan kali ini, Direktur Kemitraan Lingkungan, Bu Jo Kumala Dewi menyebutkan bahwa alat yang digunakan Pak Nugroho sangat praktis dan bisa digunakan oleh semua khalayak. Direktorat Kemitraan Lingkungan mendukung pengembangan inovasi yang dilakukan Pak Nugroho.

Editor: Kardian

Sinergi Pentahelix Konservasi Hutan dalam Pengembangan Geothermal dan Perhutanan Sosial

Dalam rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional 2023, Direktur Kemitraan Lingkungan menyampaikan dukungan dalam Saresehan Perhutanan Sosial yang diinisiasi oleh PT Geo Dipa Energi (Persero). Sarasehan bertema “Sinergi Pentahelix Konservasi Hutan dalam Pengembangan Geothermal dan Perhutanan Sosial” ini diikuti sekitar seratus peserta.

Direktur Kemitraan Lingkungan, Dra. Jo Kumala Dewi, M.Sc. menyampaikan bahwa saresehan ini menjadi awal untuk meningkatkan sinergitas pentahelix dari pemerintah dan tiga unsur lainnya, yakni akademisi, perusahaan, komunitas dan media, dalam pengembangan industri geothermal dan perhutanan sosial.

Pemerintah akan mencoba melibatkan masyarakat sekitar hutan untuk melakukan konservasi hutan sebaik-baiknya. Namun, masyarakat tetap perlu didampingi dan ditingkatkan kapasitasnya, sehingga mereka bukan hanya melestarikan hutan, tapi juga meningkatkan kesejahteraan hidupnya sebagaimana tujuan program perhutanan sosial.

General Manager PT. Geo Dipa Energi (Persero) Unit Patuha, Ilen Kardani, menyampaikan bahwa saresehan ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama pentaheilx dalam bersinergi memelihara konservasi hutan di sekitar Kecamatan Ciwidey, khususnya Patuha dimana Geo Dipa beroperasi. Salah satu upaya menjaga konservasi hutan adalah dengan munculnya kesadaran warga untuk tidak merusak alam.

Editor: Kardian

Meng’GAUL’kan -Gerakan Aksi Untuk Lingkungan- Generasi Muda Peserta Raimuna 2023

Rabu, 16 Agustus 2023, Direktur Kemitraan Lingkungan mengunjungi stand KLHK pada Raimuna Nasional XII di Buperta Cibubur.
Pramuka adalah mitra penting lho bagi KLHK. Melalui Saka Kalpataru dan Saka Wanabhakti, KLHK terus mengkampanyekan Gerakan Aksi untuk Lingkungan dan melakukan pembinaan kepada generasi muda agar memiliki pemahaman, wawasan dan kepedulian terhadap hutan dan lingkungan agar tetap lestari,
Dengan spirit meng-GAUL-kan (Gerakan Aksi Untuk Lingkungan) generasi muda peserta Raimuna Nasional 2023, Direktur Kemitraan Lingkungan mendorong aksi pramuka dalam gerakan 3R (reduce, reuse, recycle) untuk pengendalian dampak perubahan iklim dan pelestarian keanekaragaman hayati.
Kegiatan Raimuna Nasional XII dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin, pada tanggal 14 Agustus 2023 lalu, dan akan berlangsung hingga tanggal 21 Agustus 2023.

Salam Pramuka!

Kabar dari KPH Tanah Laut

Terharu dan bangga. Itulah perasaan rombongan Direktorat Jenderal PSKL ketika mengunjungi KPH Tanah Laut. Kami disambut dengan cara yang keren di penghujung hari. Lelah kami berubah menjadi semangat. Dikenalkan dengan KTH Mart, satu-satunya KTH Mart yang ada di Kalsel. Gerai ini berisi produk-produk HHBK dari Wilayah KPH Tanah Laut. Luar Biasa.

KTH Mart merupakan inisiasi kerja sama KLHK, Dishut Kalsel, serta KPH Tanah Laut dengan dukungan Forest Investment Programme II (FIP-II). Tujuannya, mendorong pemasaran produk hasil Perhutanan Sosial di daerah Tanah Laut.
KTH Mart berfungsi sebagai salah satu wadah pemasaran bagi produk-produk unggulan KTH. Sebut saja ragam produk HHBK seperti madu kelulut, jamur crispy, pupuk cair, kemiri, asap cair, pupuk bokashi, kopi katunun liberica, selai buah, gula aren, jahe, dan lain-lain. Bukti nyata bahwa petani hutan kita mampu mengolah hutan dengan baik.
Dirjen PSKL dan Direktur Kemitraan Lingkungan diberi kehormatan untuk menanam pohon ulin. Ini sebagai lambang bahwa selain mengambil manfaat ekonomi, masyarakat juga melestarikan hutan.

Bravo KPH Tanah Laut!

Bincang Sore dengan KTH Gunung Birah

Masih dari Bumi Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan.
Rombongan Direktorat Jenderal PSKL berkunjung ke PPHKm KTH Gunung Birah, Kabupaten Tanah Laut, salah satu penerima Bang Pesona 2023 dan nominator Wanalestari Kategori Hkm.
Sejak mendapatkan SK PS pada 2021, KTH Gunung Birah terus berkembang. Kini mereka mengelola 4 kelompok usaha: KUPS jasa lingkungan (wisata alam Gunung Birah dan camping), KUPS agroforestry (kopi, gula merah, petai, dan air lahang), KUPS budidaya madu (lebah madu kelulut) dan KUPS silvopastura (ternak sapi dan kambing).
Setiap masalah dan dinamika yang terjadi di Gunung Birah menempa anggotanya menjadi semakin inovatif dan mencari solusi. Singgah sejenak dari rangkaian kegiatan di Kalimantan, Dirjen PSKL menyampaikan peluang-peluang optimalisasi penyelenggaran PS di tingkat tapak pasca terbitnya Perpres 28 tahun 2023 tentang Perencanaan Terpadu Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial serta peluang optimalisasi pendampingan melalui APBD, Dana Desa, dan lain-lain.
Dukungan para pihak tentunya akan meningkatkan optimisme KTH Gunung Birah. Mereka menyambut baik arahan, regulasi lintas sektor, serta peluang-peluang optimalisasi penyelenggaraan PS.
Bincang sore ini diakhiri dengan penanaman kayu ulin, tinjauan lokasi budidaya madu kelulut, serta melihat aneka ragam produk buatan KTH. Antusiasme dan harapan masa depan kelompok tersirat dari wajah-wajah anggota kelompok.

Penulis: Ridwan FA

Editor: Kardian