RANGKAIAN HLH 2015 – DIALOG PENANGANAN SAMPAH PLASTIK

sampah_plastikJakarta, 10 Juni 2015 – Sebagai rangkaian dari Peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia Tahun 2015, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyelenggarakan acara Dialog Penanganan Sampah Plastik pada hari Rabu, 10 Juni 2015 bertempat di Hotel Bidakara, Jakarta. Dialog menghadirkan narasumber dari kalangan pemerintah dan dunia usaha seperti perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Perindustrian, PT. Unilever, Ketua Asosiasi Retail Indonesia, serta Ketua Asosiasi Pengusaha Daur Ulang Plastik Indonesia.

Kegiatan ini diselenggarakan mengingat sampah plastik merupakan persoalan besar yang perlu ditangani secara serius implementasi kebijakan dan strategi nasionalnya. Jumlah peningkatan timbulan sampah di Indonesia telah mencapai 175.000 ton/hari atau setara 64 juta ton/tahun. Tantangan terbesar pengelolaan sampah adalah penanganan sampah plastik yang tidak ramah lingkungan. Berdasarkan hasil studi  yang dilakukan di beberapa kota tahun 2012, pola pengelolaan sampah di Indonesia sebagai berikut: diangkut dan ditimbun di TPA (69%), dikubur (10%), dikompos dan didaur ulang (7%), dibakar (5%), dan sisanya tidak terkelola (7%). Saat ini lebih dari 90% kabupaten/kota di Indonesia masih menggunakan sistem open dumping atau bahkan dibakar. Pada saat ini, upaya pemilahan dan pengolahan sampah masih sangat minim sebelum akhirnya sampah ditimbun di TPA. Jika kebijakan ‘do nothing’ tetap dilaksanakan, maka kebutuhan lahan untuk TPA akan meningkat menjadi 1.610 hektar pada tahun 2020. Dilema sulitnya pengadaan lahan TPA mendorong Pemerintah Indonesia (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) pada tahun 2014 untuk menggagas lahirnya komitmen “Indonesia Bersih Sampah 2020”. Upaya pengurangan timbulan sampah tanpa menghilangkan nilai guna dan nilai ekonominya menjadi tantangan pengelolaan sampah ke depan bagi Pemerintah Indonesia.

Untuk itu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Siti Nurbaya, MSc menegaskan “Sesuai Amanat Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, paradigma pengelolaan sampah harus dirubah dari kumpul-angkut-buang menjadi pengurangan di sumber dan daur ulang sumberdaya. Pendekatan end of pipe diganti dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle), tanggung jawab produsen atau extended producer responsiblity (EPR), daur ulang material (material recovery), daur ulang energi (energy recovery), pemanfaatan sampah (waste utilisation), dan pemrosesan akhir sampah di TPA berwawasan lingkungan. Prinsip tersebut dilaksanakan dari hulu saat barang belum dimanfaatkan, sampai hilir saat barang dan kemasan mencapai akhir masa gunanya.”

Untuk mengimplementasikan kebijakan dan regulasi terkait pengelolaan sampah, pemerintah telah menetapkan target pengurangan dan pengolahan sampah, sampah plastik termasuk di dalamnya, sebesar 20% dari total timbulan sampah pada tahun 2019. Penetapan target tersebut mempertimbangkan (1) Penyusunan skala prioritas jenis sampah plastik apa yang perlu ditangani terlebih (misalnya: kantong plastik, styryofoam, bungkus makanan) (2) Jumlah target pengurangan dan daur ulang sampah plastik didasarkan hasil perhitungan realistik, terukur, dan bertahap. (3) Prioritas wilayah pengurangan dan daur ulang sampah plastik.

Saat ini pemerintah sedang melakukan berbagai upaya seperti:

  1. Pembatasan penggunaan kantong plastik belanja, baik di retailer modern maupun pasar tradisional. Program green mall atau green retailer bisa menjadi pilihan.
  2. Optimalisasi daur ulang sampah plastik yang sudah ada yang dilakukan oleh pemerintah daerah, sektor informal maupun masyarakat.
  3. Kemitraan pemerintah dan produsen penghasil barang dan/atau barang dengan kemasan plastik.
  4. Sosialisasi program pemilahan dan daur ulang sampah plastik melalui Program Bank Sampah.

Dialog hari ini diharapkan dapat memberikan dukungan guna mewujudkan kebijakan dan regulasi yang disusun oleh pemerintah melalui koordinasi dan kolaborasi semua pihak yang  menjadi kunci keberhasilan pengelolaan sampah.

Informasi lebih lanjut hubungi:
Ir. Tuti Hendrawati Mintarsih, MPPPM,
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Telp/Fax. 021 – 8580102,
email: humaslh@gmail.com,
www.menlh.go.id

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Pada PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA 2015

Menteri LHK pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2015, di Istana Presiden di Bogor
Menteri LHK pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2015, di Istana Presiden di Bogor

Assalamualaikum Wr. Wb.,

Salam Sejahtera bagi kita semua, Om Swasti astu,

Saudara-Saudara yang saya hormati,

Marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas karuniaNya, kita dapat memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2015. Peringatan Hari Lingkungan Hidup dunia bertujuan untuk menegaskan komitmen dan aksi pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup semua negara di dunia, yang telah menjadi kesepakatan dan gerakan bangsa-bangsa di dunia. Di Indonesia, peringatan dimaksud dapat kita eksplorasi lebih berarti lagi terutama dengan, mengajak dan melibatkan secara aktif masyarakat serta spontanitas, kreativitas dan modal sosial yang kita miliki di daerah-daerah, sebagai bangsa, dalam menjaga sumber kekayaan alam kita yang merupakan salah satu unsur penting dalam membangun dan menjaga ketahanan nasional kita.

Badan Lingkungan Hidup Dunia atau United Nations Environment Programme (UNEP) menetapkan tema peringatan World Environmental Day tahun 2015 yaitu “Seven Billion Dreams, One Planet, Consume With Care”. Untuk peringatan di Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menetapkan tema “Mimpi dan Aksi Bersama untuk Keberlanjutan Kehidupan di Bumi”.

Tema global ini merujuk dengan agenda aksi Sustainable Consumption and Production/SCP yang telah disepakati dalam Konferensi Pembangunan Berkelanjutan (Rio+20) bulan Juni 2012. Saat ini bumi berpenghuni sekitar 7,2 milyar jiwa. Untuk itu diperlukan sumberdaya alam yang besar untuk pemenuhan kebutuhan dasar untuk pewujudan kesejahteraan, melalui kegiatan konsumsi dan produksi dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan konsumsi dan produksi tersebut dapat menimbulkan tekanan yang besar pada keberlanjutan sumberdaya alam dan kualitas lingkungan hidup kita.

Kajian UNEP mengindikasikan bahwa saat ini tingkat konsumsi penduduk global telah melebihi tingkat pasokan sumberdaya alam yang tersedia di bumi, diiringi kualitas lingkungan hidup yang cenderung menurun di banyak negara termasuk Indonesia. Untuk, itu Aksi Global mendesak perlu segera dilakukan seperti perubahan pola konsumsi dan produksi menuju “hemat sumberdaya, berkualitas lebih baik dan melindungi lingkungan hidup”. Upaya ini merupakan pondasi bagi pembangunan ekonomi hijau yang lebih berkualitas yang melibatkan semua lapisan masyarakat menuju pembangunan berkelanjutan.

Saudara-saudara di seluruh penjuru tanah air,

Pengembangan Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019. Kebijakan tersebut memungkinkan sinergi antar program pemerintah secara lebih terpadu seperti Konservasi, Pemanfaatan sumberdaya hutan dan Jasa Ekosistem, Pengendalian Pencemaran, Produksi Bersih, Ekolabel (produk ramah lingkungan), Adiwiyata (sekolah berwawasan lingkungan), Pemberdayaan Masyarakat, Pengelolaan Sampah dan 3R (“Reduce-Reuse-Recycle”). Arahan tersebut menuntut kolaborasi dan sinergi Kementerian/Lembaga di pusat dan pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat.

Sebagai langkah konkrit di Daerah, sejak tahun 2015 kami mengajak Instansi Pemerintah Daerah untuk mengembangkan kebijakan serta pelaksanaan yang ramah lingkungan, baik dalam bentuk barang ataupun jasa di masing-masing instansi untuk memberikan keteladanan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyediakan mekanisme dan informasi publik tentang produk ramah lingkungan yang telah diverifikasi. Kalangan dunia usaha telah didorong untuk meningkatkan investasi hijau, menyediakan barang atau jasa yang berkualitas dan ramah lingkungan, serta memfasilitasi pemanfaatan kembali sampah yang telah diolah.

Saudara-saudara di seluruh penjuru tanah air,

Tentu saja, tidak dapat dipungkiri, kita juga menyaksikan dan merasakan berbagai masalah yang mengemuka dalam enam bulan terakhir ini, yang merupakan akibat dari berbagai kegiatan yang dilakukan dan nyata-nyata telah merusak bentang alam kita, merusak lingkungan dan bahkan diantaranya telah menimbulkan bencana bagi masyarakat. Kita juga tidak menutup mata, bahwa berbagai masalah yang kompleks dan cukup berat itu merupakan akibat dan ekses dari kebijakan dan implementasi serta supervisi dan kesadaran yang belum menguat pada aspek dan arti penting lingkungan, terutama dalam kebijakan yang berkaitan dengan alokasi, eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya alam, khususnya sumberdaya lahan, hutan dan tambang.

Dengan perayaan peringatan hari lingkungan hidup ini, dimana penduduk yang bertambah, sumberdaya yang secara fisik tidak berubah, kini, menuntut kesadaran kita semua, kesadaran masyarakat dan para penyelenggara pemerintahan dan negara untuk mengingat lagi bahwa keamanan sumberdaya alam kita merupakan bagian dari upaya membangun kekuatan dan menjaga ketahanan nasional bangsa kita. Kekuatan sumberdaya hutan, khususnya dalam pemerintahan saat ini menjadi penting yang diorientasikan sebagai sumber kesejahteraan masyarakat yang akan dikembangkan dalam berbagai skema perhutanan sosial, hutan desa, hutan kemasyarakatan, hutan berbasis masyarakat dan lain-lain. Semua itu ditujukan untuk kesejahteraan yang harus kita raih bagi masyarakat, bagi bangsa kita yang harus terus menapak maju.

Saudara-saudara sekalian,

Pemerintah Pusat dan Daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat dan komunitas masyarakat diharapkan dapat meningkatkan edukasi yang berfokus pada efektifitas dan efisiensi dalam pemanfaatan sumberdaya alam kita, pola hidup hemat sumberdaya seperti kegiatan pengurangan timbulan sampah, pemanfaatan sampah yang bernilai ekonomi dan menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Serta tentu saja pola pengembangan kebijakan alokasi dan eksplorasi serta pemanfaatan sumberdaya lahan, hutan dan tambang yang tepat dan dalam keseimbangan prinsip-prinsip ekosistem. Akhirnya, Momentum Hari Lingkungan Hidup kali ini diharapkan dapat menyatukan kita dalam pewujudan mimpi Pembangunan Berkelanjutan melalui aksi nyata dan berpihak kepada masyarakat. Mari kita wujudkan mimpi tersebut! Mari kita lakukan aksi nyata bersama. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh, Oom santi santi santi oom.

                                                                Jakarta, 5 Juni 2015

                                                                        Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan

                                                                   Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc

LAPORAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PADA PERINGATAN LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA 5 JUNI 2015

menteri_istanaIstana Bogor, 5 Juni 2015

Assalamualaikum Wr Wb.
Selamat Pagi, Salam sejahtera bagi kita semua,
Oom Swasti Astu,
Yth. Presiden RI, beserta Ibu Negara
Yth Pimpinan Lembaga Negara, Menteri Kabinet Kerja dan Para Menteri
Lingkungan dan Menteri Kehutanan Kabinet terdahulu
Yth Duta Besar Negara Sahabat, dan lembaga Multilateral,
Yth Para Gubernur, Bupati/Walikota, Asosiasi dan Dunia Usaha, akademis,
para aktivis organisasi masyarakat sipil, tokoh masyarakat, para
penerima penghargaan, aparat, petugas kebersihan, bank sampah,
pemulung dan undangan yang Berbahagia.

Dengan senantiasa mengharapkan ridho Allah SWT, ijinkan kami melaporkan kepada Yth Presiden RI tentang kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2015 beriut ini.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2015 merupakan peringatan ke-43 yang diinisiasi sejak tahun 1972 oleh Badan Lingkungan Hidup Dunia atau United Nations Environment Programme (UNEP). Tema peringatan tahun 2015 yaitu “Seven Bilion Dreams, One Planet, Consume With Care”, yang secara bebas disesuaikan menurut relevansi di Indonesia, dengan tema “Mimpi dan Aksi Bersama untuk Keberlanjutan Kehidupan di Dunia”.
Dalam rangkaian acara Hari Lingkungan Hidup tanggal 5 Juni yang dirangkaikan dengan Hari Bakti Rimbawan tanggal 16 Maret, berbagai kegiatan dilakukan meliputi upaya-upaya pemahaman atau kampanye public, dialog, menggali inisiatif masyarakat utnuk semakin memahami dan mencintai lingkungan dan rimba Indonesia. Beriringan dengan itu, kami terus melakukan konsolidasi kelembagaan, membangun korsa bersama, menstimulir ethos kerja dalam semangat penyatuan kelembagaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Selanjutnya, pada kesempatan ini ijinkan kami menyampaikan kepada Yth Presiden RI, dua dokumen yaitu Buku Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia Tahun 2014 dan Buku Indeks Tata Kelola Hutan Tahun 2014, yang dapat menjadi salah satu alat ukur dalam perkembangan upaya mengelola lingkungan dan kehutanan.

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dalam semangatnya merupakan capaian atas upaya pengarustamaan lingkungan menuju pembangunan berkelanjutan. Capaian Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Tahun 2014, yaitu sebesar 63,42. Dalam RPJMN 2015-2019, IKLH menjadi ukuran kinerja pembangunan bidang lingkungan hidup. Diharapkan pada tahun mendatang akan meningkat terus hingga mencapai 66,5 – 68,5 pada Tahun 2019.

Sementara itu, Indeks Tata Kelola Hutan merupakan elaborasi dari NAWA CITA yang menegaskan penguatan tata kelola pemerintahan, merefleksikan upaya-upaya reformasi birokrasi, penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas dan integritas personil serta yang dapat menjamin partisipasi public dalam proses pengambilan keputusan.

RPJMN 2015 – 2019 menegaskan tata kelola hutan member focus pada eksistensi dan aktualisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), percepatan penyelesaian tata batas dan pengukuhan kawasan hutan, dan alokasi pemanfaatan yang lebih besar kepada masyarakat, perbaikan system perizinan, moratorium pemberian izin baru di hutan primer, penanganan pengaduan masyarakat, perlindungan dan pengakuan masyarakat hokum adat dan masyarakat local.

Bapak Presiden yang kami hormati,
Sebagai langkah konkrit di daerah, mulai tahun 2015 ini Kementerian LHK mendorong Pemerintah Daerah untuk mengembangkan kebijakan serta pelaksanaan yang ramah lingkungan, baik dalam bentuk barang ataupun jasa di masing-masing instansi untuk memnerikan keteladanan. Kementerian menyediakan instrument mekanisme dan informasi public tentang produk ramah lingkungan yang telah diverifikasi. Kalangan dunia usaha juga disorong untuk meningkatkan investasi hijau, menyediakan barang atau jasa yang berkualitas dan ramah lingkungan, serta memfasilitasi upaya-upaya untuk pemanfaatan kembali sampah yang telah diolah.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas nama pemerintah juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada individu, kelompok maupun perwakilan pemerintah daerah yang telah berprestasi di bidang lingkungan hidup, berupa Penghargaan Kalpataru, Penghargaan Penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah Terbaik serta Penghargaan Adiwiyata Mandiri.

Untuk penghargaan KALPATARU, melalui pertimbangan yang sangat mendalam telah ditetapkan para penerima penghargaan KALPATARU tahun 2015 yang telah hadir di istana Bogor ini. KALPATARU mencerminkan suatu tatanan lingkungan yang serasi, selaras dan seimbang, serta merupakan tatanan yang diidamkan karena melambangkan hutan, tanah, air, udara dan makhluk hidup. diadopsi dari relief Candi Mendut dan Candi Prambanan, KALPATARU berasal dari kata KALPA yang berarti kehidupan dan TARU yang berarti pohon, sehingga KALPATARU berarti POHON KEHIDUPAN atau POHON HAYATI.

Penghargaan KALPATARU diberikan kepada individu atau kelompok masyarakat yang menunjukkan kepeloporan dan memberikan sumbangsihnya bagi upaya-upaya pemeliharaan fungsi lingkungan hidup. sejak tahun 1980 hingga tahun 2014 tercatat jumlah penerima penghargaan KALPATARU sebanyak 326 orang dan kelompok. Pada tahun 2015 ini, Dewan Pertimbangan KALPATARU yang dipimpin oleh Prof. Hadi. S Alikodra telah memilih dari 126 calon penerima Kalpataru, yaitu sebanyak 11 orang penerima KALPATARU. Dan ditetapkan penghargaan kepada individu maupun kelompok masyarakat penerima Penghargaan KALPATARU, sebagai pejuang pelestarian lingkungan, yaitu sebagai berikut :

Kategori Peritis Lingkungan, diberikan kepada :
1. Ir. Dian Rossana Anggraini, Dusun Bukit Betunmg, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi KepulauanBangka Belitung;
2. N. Akelaras, Kelurahan Bangun Sari, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara;
3. Laing Usat, Desa Pura Sajau, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.
Kategori Pengabdi Lingkungan, diberikan kepada :
1. Mashadi, Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah;
2. Ir. Januinro, M.Si, Jalan Putri Junjung Buih, Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.
3. Sri Partiyah, Desa Duwet, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur.

Kategori Penyelamat Lingkungan , diberikan kepada :
1. LSM “TUNAS HIJAU”, Kelurahan Kejawan Putih Tambak, Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
2. Yayasan Bambu Indonesia, Kecamatan Cibinong Kabupaten bogor, Jawa Barat;
3. Lembaga Adat Lekuk 50 Tumbi, Lempur, Desa Lempur Mudik Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Kategori Pembina Lingkungan, diberikan kepada :
1. Ir. Kamir Raziudin Brata, M.Sc., Ciampela, Bogor, Provinsi Jawa Barat;
2. Ir. Sri Bebasari, M.Si, Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Bapak Presiden yang kami hormati,
Kami laporkan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup juga mendorong pemerintah daerah utnuk menyusun Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD). Pada tahun ini dilakukan evaluasi terhadap Laporan SLHD dari 29 Pemerintah Provinsi dan 177 Pemerintah Kabupaten/Kota. Penyusun SLHD Tahun 2014 terbaik untuk kategori Provinsi adalah Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Jambi.
Untuk kategori Kabupaten/Kota diberikan kepada Kabupaten Dharmansraya (Provinsi Sumbar), Kabupaten Lumajang (Provinsi Jatim) dan Kota Surabaya (Provinsi Jatim).

Selanjutnya, kami laporkan juga bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Kementerian Pendidikanm dan Kebudayaan memberikan penghargaan kepada sekolah berbudaya lingkungan melalui Program Adiwiyata. Dewan Pertimbangan Adiwiyata yang diketuai oleh Prof. Arief Rahman, menetapkan peraih penghargaan Adiwiyata Mandiri kepada 95 sekolah dari 20 provinsi.
Bapak Presiden RI Yth,

Sebagai bagian akhir, kami melaporkan bahwa dalam rangka membangun korsa RIMBAWAN bagi jajaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di seluruh penuru tanah air, kami berupaya untuk menggali rasa persatuan, kebersamaan dan semangat ethos kerja RIMBAWAN KLHK dengan cara menimba semangat, keteladanan, jiwa perintisan, inisiatif dan ide-ide orisinil dari para pendahulu jajaran Kehutanan dan Lingkungan Hidup yang kami abadikan kemudian nama-nama beliau pada symbol-simbol setiap sudut ruang KLHK yang akan mengisi relung jiwa korsa bersama RIMBAWAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, yang kami petik dari Bapak-bapak kami tercinta : Emil Salim, alm. Sudjarwo, Sarwono Kusumaatmadja, alm Hasrul Harahap, Djamaludin Surjohadikusumo, Rachmat Witoelar, Nabiel Makarim, alm Lukito Datjadi, Sujono Suryo, Armana Darsidi, dan alm. Rubini Atmawidjaya.

Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam seluruh rangkaian kegiatan pelaksanaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Hari Bakti Rimbawan 2015 ini seperti acara-acara Pekan Lingkungan Indonesia, Bersepeda untuk Bumi, Pameran Indogreen, Ruwat Negeri : Budaya dan Kearifan local, penanaman pohon, diskusi-diskusi public serta kegiatan-kegiatan lainnya baik di Jakarta maupun di daerah-daerah di seluruh Indonesia.

Terima kasih kami sampaikan kepada para politisi, Yth Pimpinan dan Komisi IV dan Komisi VIII DPR RI, serta Pimpinan dan Anggota Komite II DPD RI, terima kasih kepada seluruh Gubernur, Bupati, dan Walikota, akademis dan aktivis gerakan social kemasyarakatan, asosiasi dan dunia usaha, mitra kerjasama teknik luar negeri, tokoh masyarakat dan semua pihak termasuk yang juga hadir disini para petugas kebersihan, pemulung, pengelola bank sampah, dan Korsik POLRI serta dukungan pada acara – acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Demikian Bapak Presiden yang kai hormati, laporan kami berkenaan dengan penyelenggaraan Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2015. Selanjutnya kami mohon perkenan Yth Bapak Presiden dapat menerima Buku Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia 2014 dan Buku Indeks Tata Kelola Hutan 2014 serta mohon perkenan untuk menyerahkan Penghargaan KALPATARU, Penghargaan Penyusun Laporan SLHD 2014 terbaik, Penghargaan Adiwiyata dan menandatangani Sampul Hari Pertama Perangko Seri Peduli Lingkungan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2015 dan memberikan Amanat Hari Lingkungan Hidup 2015.

Terima kasih. Wabillahi taufik wal hidayah.
Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
Oom santi santi santi oom.

Jakarta, 5 Juni 2015
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Siti Nurbaya

BERSEPEDA UNTUK BUMI

MSR_0149_bikeJakarta, 7 Juni 2015 – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengajak masyarakat merayakan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia 5 Juni 2015 dengan gerakan peduli lingkungan “Bersepeda Untuk Bumi”. Kegiatan ini berlangsung pada hari Minggu, 7 Juni 2015 mulai di parkiran Kantor KLHK, Manggala Wanabakti hingga berakhir di Bundaran Hotel Indonesia. Turut bersepeda bersama masyarakat Menko Perekonomian Dr. Sofyan Djalil, SH, MA, MALD, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Ir. Siti Nurbaya, MSc dan para Duta Besar negara sahabat.

Acara “Bersepeda untuk Bumi” merupakan lanjutan peringatan HLH 2015 yang puncaknya  diselenggarakan di Istana Kepresidenan Bogor dipimpin oleh Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia.  Dalam Amanatnya, Presiden menyatakan “Pemerintah akan terus berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan hidup”. Hal ini menunjukan ketegasan Indonesia yang secara konsisten aktif dalam setiap inisiatif gerakan lingkungan global namun juga membuat langkah-langkah nyata. Tema peringatan World Enviromental Day 2015 “Seven Billion Dreams, One Planet, Consu-me with Care” disesuaikan menjadi “Mimpi dan Aksi Bersama untuk Keberlanjutan Kehidupan di Bumi”.

Menteri LHK, Siti Nurbaya mengingatkan “bumi semakin padat dengan penghuni + 7,2 milyar jiwa. Tingkat konsumsi penduduk melebihi pasokan di bumi. Kualitas lingkungan hidup di banyak negara cenderung menurun. Perlu Aksi mendesak seperti perubahan pola konsumsi dan produksi menuju hemat sumberdaya, berkualitas lebih baik dan melindungi lingkungan hidup”. Lebih lanjut “Gerakan bersepeda akan mengurangi konsumsi energi bahan bakar dan mengurangi pencemaran udara perkotaan. Hal ini sesuai Nawacita butir 5 meningkatkan kualitas hidup manusia”

Sejalan dengan itu, Menko Perekonomian Sofyan Djalil menegaskan “Kuncinya pada Kesadaran masyarakat, perlu pemanfaatan sumberdaya secara maksimal dengan bijaksana. Dibutuhkan pola konsumsi yang sesuai, misalnya mengambil makanan yang secukupnya tidak membuang makanan. Tekanan akan kebutuhan pertumbuhan semakin meningkat seiring peningkatan ekonomi Indonesia namun tetap kita berkewajiban menjaga bumi dari kerusakan untuk alam yang lebih baik.”

“Bersepeda untuk Bumi” didukung pula oleh Bike2Work dan UNDP, dimana dalam acara ini bergabung pula, Daniel Price yang sedang bersepeda dari Kutub Selatan menuju Paris dan Erlend Moster Knudsen yang akan berlari dari Kutub Utara menuju Paris untuk Kampanye Perubahan Iklim. Mereka diharapkan akan tiba di Paris pada saat berlangsungnya pertemuan PBB tingkat tinggi terkait perubahan iklim (National Summit on Climate Change). Kegiatan Pole to Paris: Daniel Price dan Erlend M Knudsen menegaskan pentingnya peran Indonesia di forum internasional iklim global, sekaligus berpesan bahwa kita harus bekerjasama mencapai masa depan berkesinambungan.

Daniel Price sempat singgah ke lokasi Program Kampung Iklim (Proklim) KLHK di Dukuh Serut, Bantul, DIY yang mengembangkan program pembuatan es batu oleh para nelayan yang memanfaatkan energi. Dukuh Serut menerima penghargaan Proklim tahun 2012 sebagai apresiasi kepada masyarakat yang melaksanakan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sehingga meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim dan mendukung target penurunan emisi GRK nasional.

Informasi lebih lanjut hubungi:
Rosa Vivien Ratnawati, SH., MSD,
Kepala Biro Hukum dan Humas. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Telp/Fax. 021 – 8517182, email: humaslh@gmail.com, www.menlh.go.id

Presiden RI Memberikan Penghargaan Lingkungan Hidup 2015

Jakarta, 5 Juni 2015 – Puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia Tahun 2015 diselenggarakan di Istana Kepresidenan Bogor dipimpin langsung oleh Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia. Badan Lingkungan Hidup Dunia atau United Nations Environment Programme (UNEP) menetapkan tema peringatan World Environmental Day tahun 2015 yaitu “Seven Billion Dreams, One Planet, Consume with Care. Untuk peringatan HLH Tahun 2015 di Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menetapkan tema “Mimpi dan Aksi Bersama untuk Keberlanjutan Kehidupan di Bumi”.

Tema global ini selaras dengan agenda aksi Sustainable Consumption and Production/SCP atau Pola Konsumsi dan Produksi yang telah disepakati dalam Konferensi Pembangunan Berkelanjutan (Rio+20) bulan Juni 2012. Saat ini bumi berpenghuni sekitar 7,2 milyar jiwa. Kajian UNEP mengindikasikan bahwa saat ini tingkat konsumsi penduduk global telah melebihi tingkat pasokan sumberdaya alam yang tersedia di bumi, diiringi kualitas lingkungan hidup yang cenderung menurun di banyak negara termasuk Indonesia. Untuk, Aksi mendesak perlu segera dilakukan seperti perubahan pola konsumsi dan produksi menuju “hemat sumberdaya, berkualitas lebih baik dan melindungi lingkungan hidup”.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Siti Nurbaya, MSc dalam Laporannya kepada Presiden RI menyatakan “Keamanan sumberdaya alam kita merupakan bagian dari upaya membangun kekuatan dan menjaga ketahanan nasional bangsa kita. Untuk itu harus kita jaga keberlanjutannya. Pengembangan Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 – 2019. Kebijakan tersebut memungkinkan sinergi antar program pemerintah secara lebih terpadu seperti Konservasi, Pemanfaatan sumber daya hutan dan Jasa Ekosistem, Pengendalian Pencemaran, Produksi Bersih, Ekolabel (produk ramah lingkungan), Adiwiyata (sekolah berwawasan lingkungan), Pemberdayaan Masyarakat, Pengelolaan Sampah dan 3R (‘Reduce-Reuse-Recycle”). Arahan tersebut menuntut kolaborasi dan sinergi Kementerian/Lembaga di pusat dan pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat.”

Presiden RI dalam arahan Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2015 di Istana Kepresidenan Bogor mengatakan, ”komitmen harus diikuti dengan langkah-langkah nyata di lapangan, baik dalam pengaturan tata ruang dan membenahi tata kelola sumber daya alam yang mempunyai dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup, terutama pada sektor pertambangan, sektor kehutanan, dan sektor kelautan. Hal-hal tersebut memerlukan perhatian sangat khusus dan harus diikuti dengan langkah tegas dalam pengawasan dan penegakan hukum terhadap tindak kejahatan lingkungan hidup.”

Pada tingkat nasional, peran strategis para pemangku kepentingan dalam kesadaran lingkungan mulai meningkat. Untuk itu, Presiden Republik Indonesia atas nama pemerintah, menyampaikan penghargaan kepada individu, kelompok maupun perwakilan pemerintah daerah yang telah berprestasi di bidang lingkungan hidup, yaitu Penghargaan Kalpataru, Adiwiyata Mandiri, serta Penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah Terbaik.

Penghargaan Kalpataru diberikan kepada orang atau kelompok masyarakat yang telah melakukan upaya penyelamatan lingkungan hidup dengan menunjukan kepeloporan dan sumbangsihnya bagi lingkugan hidup. Penghargaan ini terdiri dari 4 katagori yaitu : (i) perintis lingkungan (ii) pengabdi lingkungan (iv) penyelamat lingkungan (vi) pembina lingkungan. Penghargaan Kalpataru tahun 2015 diberikan kepada 11 orang/kelompok.

Program Adiwiyata merupakan penghargaan kepada sekolah berbudaya lingkungan. Adiwiyata dikembangkan bersama Kementerian Pendidikan Kebudayaan sejak 2006. Ada 4 komponen pengembangan Adiwiyata yaitu : (i) Kebijakan berwawasan lingkungan, (ii) pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, (iii) kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, (iv) pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. Sekolah Adiwiyata Mandiri tahun 2015 diberikan kepada 95 sekolah dari 20 provinsi.

Evaluasi terhadap Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) dilakukan untuk mendorong pemerintah daerah melaporkan kondisi lingkungan hidupnya. Pada tahun ini, penyusun Laporan SLHD Tahun 2014 terbaik untuk kategori Provinsi adalah Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Sulawesi Selatan, dan Provinsi Jambi. Sedangkan penyusun Laporan SLHD Tahun 2014 terbaik untuk kategori Kabupaten/Kota adalah Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Lumajang, dan Kota Surabaya. Daftar para peraih Penghargaan Lingkungan Hidup 2015 ini disampaikan lengkap pada lampiran Siaran Pers ini.

Pada kesempatan ini, Menteri LHK juga menyampaikan buku Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) 2014 dan Indeks Tata Kelola Kehutanan 2014 kepada Presiden. IKLH menjadi ukuran kinerja pembangunan lingkungan hidup yang akan diterapkan dalam RPJMN 2015 – 2019. Sedangkan Indeks Tata Kelola Kehutanan merupakan inisiatif penyusunan indeks tata kelola hutan Indonesia untuk menyediakan satu kerangka indikator yang mengukur struktur dan praktik atau kondisi tata kelola hutan secara periodik. Pada kesempatan ini pula, Presiden RI menandatangani Sampul Hari Pertama Perangko Seri Peduli Lingkungan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2015.

Sebagai rangkaian HLH Tahun 2015, diselenggarakan pula Malam Anugerah Lingkungan pada Jumat, 5 Juni 2015 jam 19.00 di Balai Kartini, Jakarta. Pada acara ini Menteri LHK akan memberikan penghargaan kepada Para Tokoh LHK, penyusun SLHD, nominasi Kalpataru serta sekolah peraih Adiwiyata. Selain itu, acara “Bersepeda untuk Bumi” akan diselenggarakan pada hari Minggu, 7 Juni 2015 yang merupakan kerjasama KLHK bersama Bike to Work Indonesia. Kampanye bersepeda ini akan diikuti oleh para dubes negara sahabat dan masyarakat luas. Rute kampanye bersepeda ini akan dimulai dari Manggala Wanabakti Senayan Jakarta hingga Bundaran Hotel Indonesia. Pada kesempatan ini, akan hadir pula Daniel Price, doktor lingkungan hidup dari Selandia Baru yang berupaya meningkatkan kepedulian masyarakat dunia dengan bersepeda 17.000 km dari kutub selatan ke Paris pada acara Konferensi Internasional Perubahan Iklim ke-21 (Conference of the Parties, COP) di Paris.

Selain itu, atas arahan MenLHK, pada malam ini diserahkan Piagam Penghargaan kepada sekitar 122 orang yang mengembalikan satwa langka seperti Kakatua Jambul Kuning serta 5 lembaga konservasi yang membantu rehabilitasi dan pelepasliaran satwa langka ke habitat aslinya.

Informasi lebih lanjut hubungi:
Rosa Vivien Ratnawati, SH., MSD, Kepala Biro Hukum dan Humas. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Telp/Fax. 021 – 8517182, email: humaslh@gmail.com, www.menlh.go.id

LAMPIRAN SIARAN PERS KLHK
Hms KLH – 55/06/2015 – 5 Juni 2015

PENGHARGAAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2015

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan penghargaan kepada individu, kelompok maupun perwakilan pemerintah daerah yang telah berprestasi di bidang lingkungan hidup, yaitu Penghargaan Kalpataru, Penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Terbaik, dan Adiwiyata Mandiri.

I. Penghargaan KALPATARU

Kategori Perintis Lingkungan
1. Ir. Dian Rossana Anggraini, dari Dusun Bukit Betung, Kelurahan Parit Padang, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung
2. N. Akelaras, dari Kelurahan Bangun Sari, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara
3. Laing Usat, dari Desa Pura Sajau, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.

Kategori Pengabdi Lingkungan
1. Ir. Januinro, M.Si, dari Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah
2. Mashadi, dari Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah
3. Sri Partiyah, dari Desa Duwet, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur

Kategori Penyelamat Lingkungan
1. Lembaga Adat Lekuk 50 Tumbi, Lempur, dari Desa Lempur Mudik, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi
2. LSM “TUNAS HIJAU” (Ketua : Mochamad Zamroni), dari Pakuwon City, Kelurahan Kejawan Putih Tambak, Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur
3. Yayasan Bambu Indonesia (Ketua : H. Jatnika), dari Perum Bumi Cibinong Endah, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat

Kategori Pembina Lingkungan
1. Ir. Kamir Raziudin Brata, M.Sc, dari Cibanteng, Ciampea, Bogor, Provinsi Jawa Barat
2. Ir. Sri Bebasari, Msi, dari Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta

II. Laporan STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (SLHD) Tahun 2014

Provinsi Terbaik Penerima Trophy Penghargaan Penyusunan Laporan SLHD Tahun 2014 :
1. Provinsi Sumatera Selatan
2. Provinsi Sulawesi Selatan
3. Provinsi Jambi

Kabupaten/Kota Terbaik Penerima Trophy Penghargaan Penyusunan Laporan SLHD Tahun 2014 :
1. Kabupaten Dharmasraya
2. Kabupaten Lumajang
3. Kota Surabaya
Provinsi Terbaik Harapan Penerima Trophy Mini Penghargaan Penyusunan Laporan SLHD 2014 :
1. Provinsi DKI Jakarta
2. Provinsi Jawa Barat
3. Provinsi Sumatera Barat

Kabupaten/Kota Terbaik Harapan Penerima Trophy Mini Penghargaan Penyusunan Laporan SLHD Tahun 2014:
1. Kota Padang
2. Kabupatan Subang
3. Kota Denpasar
4. Kabupaten Agam
5. Kabupaten Lamongan
6. Kota Balikpapan
7. Kabupaten Bandung
8. Kabupaten Buleleng
9. Kabupaten Gianyar
10. Kota Sungai Penuh
11. Kabupaten Sarolangun
12. Kabupaten Bantaeng
13. Kota Bekasi
14. Kota Bontang
15. Kabupaten Bungo
16. Kota Tangerang
17. Kabupaten Sleman

Kabupaten/Kota Terbaik Ekoregion Penerima Plakat Penghargaan Penyusunan Laporan SLHD 2014 :
1. Kabupaten Dharmasraya
2. Kabupaten Lumajang
3. Kota Balikpapan
4. Kota Denpasar
5. Kabupaten Bantaeng
6. Kabupaten Biak Numfor

III. ADIWIYATA MANDIRI

PENERIMA PENGHARGAAN SEKOLAH ADIWIYATA MANDIRI TAHUN 2014
NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA NO. NAMA SEKOLAH
1.
Sumatera
Utara Kabupaten Deli Serdang 1. SMP Negeri 1 Sunggal
Kabupaten Deli Serdang 2. SMP Negeri 3 Sunggal
Kabupaten Deli Serdang 3. SMP Negeri 1 Lubuk Pakam
Kota Pematang Siantar 4. SMP Negeri 10 Pematang Siantar
Kota Tanjung Balai 5. SMA Negeri 2 Tanjung Balai
Kabupaten Asahan 6. SMP Negeri 3 Kisaran
Kabupaten Serdang Bedagai 7. SMA Negeri 1 Pegajahan
Kota Tebing Tinggi 8. SMA Negeri 1 Tebing Tinggi
2. Sumatera
Barat Kota Padang 9. SMA Semen Padang
Kota Padang 10. SMA Negeri 3 Padang
Kota Padang 11. SMK-SMAK Padang
Kota Padang 12. SMP Negeri 1 Padang
Kota Padang 13. SMP Negeri 8 Padang
Kota Padang 14. MTs Negeri Kuranji
Kota Padang 15. SD Negeri 36 Gunung Sarik
Kota Padang 16. SDIT Adzkia I
Kabupaten Padang Pariaman 17. SMA Negeri 1 Lubuk Alung
Kabupaten Agam 18. MTs Negeri IV Angkat Candung
3. Jambi Kabupaten Sarolangun 19. SD Negeri 64 Sukasari
4. Riau Kabupaten Indragiri Hulu 20. SMK Negeri 1 Pasir Penyu
Kabupaten Pelalawan 21. SMK Negeri 1 Pangkalan Kerinci
5. Kepulauan
Bangka
Belitung Kabupaten Bangka 22. SMA Negeri 1 Pemali
Kabupaten Bangka 23. SD Negeri 3 Sungailiat
6. Sumatera
Selatan Kota Palembang 24. SD IBA Palembang
Kota Palembang 25. SMP Negeri 13 Palembang
Kabupaten Muara Enim 26. SMK Negeri 2 Muara Enim
7. Lampung Kota Metro 27. SD Negeri 1 Metro Barat
8. Banten Kota Tangerang 28. SMP Negeri 13
Kota Cilegon 29. SD YPWKS IV
9. Jawa Barat
Kota Bandung 30. SD Negeri Cijawura
Kota Bandung 31. SMA Negeri 11 Bandung
Kota Bogor 32. SD Negeri Lawanggintung 2
Kota Bogor 33. SMP Negeri 6 Bogor
10. Jawa Tengah Kabupaten Grobogan 34. SMP Negeri 3 Gubug
Kabupaten Boyolali 35. SMK Negeri 1 Boyolali
Kabupaten Wonogiri 36. SMA Negeri 1 Purwantoro
11. D.I. Yogyakarta Kabupaten Bantul 37. SMA Negeri 2 Banguntapan
12.
Jawa Timur

Kabupaten Blitar 38. MI Negeri Tegalasri
Kabupaten Tuban 39. SMP Negeri 2
Kabupaten Tuban 40. SDIT Al Uswah
Kabupaten Tuban 41. SMP Negeri 6
Kota Pasuruan 42. SD Negeri Tapaan 1
Kota Pasuruan 43. SMA Negeri 4
Kota Madiun 44. SD Negeri 2 Madiun Lor
Kota Madiun 45. SMA Negeri 3
Kabupaten Mojokerto 46. SDI Al Akbar
Kabupaten Gresik 47. SMP Islam Manbaul Ulum Kebomas
Kabupaten Gresik 48. SMA Negeri 1 Kedamean
Kabupaten Tulungagung 49. SMP Negeri 1 Gondang
Kota Surabaya 50. SD Negeri Kandangan II
Kota Surabaya 51. SMP Negeri 28
Kota Surabaya 52. SMPK ST. Stanislaus
Kabupaten Lamongan 53. SD Negeri Jatirejo
Kabupaten Ponorogo 54. SMP Negeri 3 Ponorogo
Kab. Bondowoso 55. SMK Negeri 1
Kota Malang 56. SMP Negeri 14
Kota Malang 57. SMP Negeri 10
Kota Malang 58. SD Plus Al-Kautsar
Kabupaten Situbondo 59. SMA Negeri 2
Kabupaten Jombang 60. SMP Negeri 3 Peterongan
Kabupaten Jombang 61. SMA Negeri 3 Jombang
Kabupaten Jombang 62. SMP Negeri 1 Jombang
Kabupaten Pasuruan 63. SMP Negeri 2 Winangon
Kabupaten Pasuruan 64. SMP Negeri 1 Pandaan
Kabupaten Pacitan 65. SMP Negeri I Pacitan
13.
Bali Kota Denpasar 66. SD Negeri 1 Peguyangan
Kota Denpasar 67. SMP Negeri 1 Denpasar
Kabupaten Karangasem 68. SMA Negeri 1 Rendang
14. Kalimantan Tengah Kota Palangkaraya
69. SD Negeri 4 Menteng

15. Kalimantan Timur Kota Bontang 70. SMP Negeri 1 Bontang
Kota Bontang 71. SMA Negeri 2 Bontang
Kota Balikpapan 72. SD Negeri 001 Balikpapan Selatan
Kota Balikpapan 73. SD Nasional KPS
Kota Balikpapan 74. SMP Negeri 12
Kota Balikpapan 75. SMA Negeri 4 Balikpapan
Kota Balikpapan 76. SMA Negeri 8 Balikpapan
16. Kalimantan Selatan Kabupaten Banjar 77. SMA Negeri 1 Martapura
Kabupaten Banjar 78. SMP Negeri 1 Martapura
Kabupaten Banjar 79. SMK Negeri 1 Martapura
Kota Banjarbaru 80. SMP Negeri 11 Banjarbaru
Kota Banjarmasin 81. SD Negeri Kebun Bunga 5
Kota Banjarmasin 82. SMP Negeri 3 Banjarmasin
Kabupaten Tanah Laut 83. SD Negeri Atu-Atu Pelaihari
17. Gorontalo Kabupaten Pohuwato 84. SD Negeri 06 Marisa
Kabupaten Gorontalo 85. SD Negeri 07 Tabongo
18. Sulawesi Tengah Kota Palu 86. SD Negeri 15 Palu
19. Sulawesi
Selatan Kabupaten Enrekang 87. SD Negeri 172 Enrekang
Kabupaten Maros 88. SMA Negeri 4 Bantimurung
Kabupaten Pangkajene Kepulauan 89. SMK Negeri 1 Bungoro
Kabupaten Pinrang 90. SMK Negeri 1 Pinrang
Kota Pare-pare 91. SD Negeri 43 Pare-pare
Kota Pare-pare 92. SMP Negeri 10 Pare-pare
Kota Makassar 93. SMP Negeri 30 Makassar
20. Sulawesi
Tenggara Kota Kendari 94. SD Negeri 1 Baruga
Kota Kendari 95. SMP Negeri 7 KendariMenLHK menyerahkan IKLH dan Indeks Tata Kelola Kehutanan 2014-5 Juni Presiden berfoto bersama penerima Kalpataru 2015-5 Juni Presiden memberikan Kalpataru-5 Juni Presiden mendatangani Sampul Hari Pertama Perangko Seri LH-5 Juni[easingsliderlite][easingsliderlite][easingsliderlite][easingsliderlite][easingsliderlite][easingsliderlite]

MENLHK BERTEMU SRIKANDI BIKE TO WORK (B2W) INDONESIA

FotoKLHK-MenLHK bersama Srikandi Bike To Work- 25052015Jakarta, 26 Mei 2015 – Hari ini Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Siti Nurbaya, MSc berkesempatan untuk beramah tamah dengan Komunitas Bike to Work (B2W) Indonesia di Jakarta. Hal ini berkaitan dengan dilaksanakannya kembali kegiatan Srikandi Bike to Work yang meneladani semangat berjuang para pahlawan perempuan Nasional serta memberi inspirasi sebagai sosok penting yang melahirkan generasi penerus. Kegiatan “Srikandi Inspirasi Bagi Negeri” Jilid 5 ini akan digelar pada tanggal 5 – 11 Juni 2015. Menteri LHK menyatakan “Kami mendukung dan mengapresiasi kepedulian dan kegigihan para Srikandi Bike to Work yang terus bersemangat untuk menjadi teladan dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan. Peran perempuan dalam meningkatkan pengetahuan dan menyadarkan masyarakat atas pentingnya pelestarian sumber daya alam perlu diteruskan secara konsisten. Kepekaan perempuan terhadap hal-hal terkait pelestarian lingkungan sangat dibutuhkan, semoga upaya ini dapat terus menerus diakukan.”

Penyelenggaraan yang memasuki tahun kelima ini istimewa karena Tim 21 Srikandi Indonesia akan menyusuri dua Provinsi yang terkenal sebagai top tourism destinations, yaitu Nusa Tenggara Barat (Lombok) dan Bali. Di Nusa Tenggara Barat jalur kayuh yang akan ditempuh adalah Bima – Dompu – Sumbawa besar – Labuan Pandan (Lombok Barat) – Mataram – Sekotong – Lembar. Setelah menjelajah Pulau Lombok, Tim 21 Srikandi akan melanjutkan perjalanannya ke Sister island, Bali dengan rute mulai dari Padangbai menuju ke garis finish di Denpasar.

Kegiatan “Srikandi Inspirasi Bagi Negeri” ini bertepatan dengan Hari Lingkungan Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni bertujuan untuk mengkampanyekan kesadaran global menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup serta melaksanakan kegiatan-kegiatan yang memberikan manfaat besar bagi alam. Kegiatan kampanye ini berupa touring bersepeda yang dilakukan oleh 21 perempuan (Srikandi) Indonesia yang berasal dari berbagai daerah dan kalangan yang telah lolos seleksi. Para Srikandi Indonesia ini akan menempuh ratusan kilometer dari atas sepeda selama tujuh hari, dengan membawa misi yaitu memanfaatkan gerakan bersepeda sebagai kendaraan ramah lingkungan kepada perempuan di seluruh Nusantara.

Dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, kegiatan yang akan dilakukan Srikandi bersepeda Indonesia adalah membagikan bibit pohon untuk ditanam di wilayah – wilayah yang mereka lewati serta memberikan pembelajaran kepada masyarakat setempat agar lebih peka terhadap permasalahan lingkungan sekitar, di wilayah Sekotong Tengah, Lombok Barat yang terkena dampak pencemaran merkuri di lingkungan masyarakat akibat penambangan emas skala kecil di wilayah tersebut. Para Srikandi Indonesia nantinya juga akan terlibat dalam kegiatan bakti sosial, antara lain memberikan pemeriksaaan kesehatan dan pengobatan gratis dimana dalam hal ini didukung oleh tenaga kesehatan dari Medicuss Fondation, Balifocus Foundation, tenaga PUSKESMAS Kabupaten Lombok Barat, dan Direktorat Bina Kesehatan Gizi, Ibu dan Anak dan Kesehatan Kerja Kementerian Kesehatan serta Tim Respons Cepat Merkuri.

“Penyelenggaraan tahun ini yang bertepatan dengan hari Lingkungan Hidup Sedunia, kampanye “Srikandi Inspirasi Bagi Negeri” memang menitikberatkan kepada aksi Cinta bumi. Selain menjelajah pulau-pulau cantik Indonesia, kegiatan yang kami lakukan sebagai partisipasi nyata kami untuk tetap”membirukan langit” hal tersebut dikatakan Ketua Umum B2W Indonesia, Toto Sugito.

Acara ini didukung juga oleh 3 kedutaaan besar asing, yaitu Kedutaan Besar Norwegia, Kedutaan Besar Denmark dan Kedutaan Besar Kerajan Belanda. Bahkan rencananya Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, H.E. Stig Traavik dan keluarga akan turut bersepeda bersama 21 Srikandi di salah satu etape perjalanan. Untuk menjamin keamanan dan keselamatan selama di jaan, kegiatan ini mendapat dukungan dari pihak Kepolisian RI dari Korps lalu lintas berupa pengawalan sepanjang perjalanan.

Informasi lebih lanjut hubungi:
Drs. Rasio Ridho Sani, M.Com, MPM, Sekretaris Kementerian Lingkungan Hidup, telp/fax: 021-8580104, email:humaslh@gmail.com

DISKUSI FORUM SENATOR UNTUK RAKYAT DALAM RANGKA HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA 2015

Foto KLHK- Dialog MENLHK dengan DPD RI 2015- 31052015Jakarta, 31 Mei 2015. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Siti Nurbaya, MSc pada hari ini Minggu, 31 Mei 2015 menjadi narasumber dalam Diskusi yang diselenggarakan bersama Sekjen DPD-RI di Forum Senator untuk Rakyat (FsuR) sebagai rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) SeDunia 2015. Hadir menjadi narasumber lain, Ketua Komite II DPD-RI  Parlindungan Purba, SH.,MH,  Ketua kelompok Huma, Chalid Muhammad, Pengurus WALHI, Pius Ginting serta aktivis Adhie M. Massardi.

Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh setiap tanggal 5 Juni, bertujuan untuk  menegaskan komitmen, aksi dan gerakan perlindungan lingkungan hidup bangsa-bangsa di dunia. Badan Lingkungan Hidup Dunia atau United Nations Environment Programme (UNEP) menetapkan tema tahun 2015 “Seven Billion Dreams, One Planet, Consume With Care”.  Indonesia selalu berperan aktif dalam menegaskan kembali komitmennya dalam perlindungan pengelolaan lingkungan hidupnya. Untuk itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menetapkan tema “Mimpi dan Aksi Bersama untuk Keberlanjutan Kehidupan di Bumi”.

Peringatan Puncak HLH akan diselenggarakan bersama Presiden RI di Istana Negara pada tanggal 5 Juni 2015 dengan kegiatan antara lain memberikan apresiasi kepada berbagai pihak yang memberikan kontribusi besar atas upaya pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup. Penghargaannya yaitu Penghargaan Kalpataru bagi individu dan kelompok masyarakat, Penghargaan Adiwiyata bagi sekolah berwawasan lingkungan serta Penghargaan Penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) terbaik bagi Pemerintah Daerah.  Selain itu, hari ini dilakukan kampanye peduli lingkungan di wilayah Car Free Day (CFD) Jakarta dengan membagikan pohon yang ditukarkan dengan sampah ekonomis seperti botol plastik dll bekerja sama dengan Bank Sampah binaan KLHK. Hari Minggu, 7 Juni 2015, KLHK mengadakan “Bersepeda untuk Bumi” bersama Bike2Work untuk mengkampanyekan gaya hidup sehat dan ramah lingkungan.

Dalam forum ini Menteri LHK menyatakan “ Terdapat 3 peran strategis KLHK yaitu menjaga kualitas lingkungan hidup, menjaga jumlah dan fungsi hutan dan menjaga keseimbangan ekosistem dan keberadaan SDA untuk kelangsungan kehidupan. Untuk itu secara garis besar terdapat kelompok Green Issue dan Brown Issue dimana Brown Isue membahas pengelolaan sampah, B3 dan limbah B3, amdal/ukl-upl/KLHS, pengendalian pencemaran dan Ijin lingkungan sedangkan Green Issue membahas Penatagunaan Kawasan Hutan, Usahan Hutan, Pembenihan, Tanaman Hutan, Pemulian Pohon. Diantara kedua isue ini ada Penegakan Hukum, konservasi, kehati, ekonomi lingkungan, pengendalian DAS, perubahan iklim, pengendalian kebakaran hutan dan pemberdayaan masyarakat”  Unsur yang terpenting adalah menjaga  sumber kekayaan alam kita yang merupakan salah satu unsur penting dalam membangun dan menjaga ketahanan nasional kita sebagai kedaulatan negara. Untuk itu sesuai semangat nawacita maka dilakuan strategi KLHK untuk mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

Isue lingkungan hidup sampai dengan saat ini masih menjadi issue yang teknis dan ilmiah, belum menjadi issue politik. Politik yang merupakan praktek pengelolaan negara dan sistem pemerintahan, belum memasukkan issue lingkungan hidup dan pemanfaatan sumber daya alam sebagai isu kuat yang mempengaruhi pengambilan keputusan politik.
Dalam perkembangannya, isu lingkungan hidup dan sumber daya alam adalah setara dengan isu pertumbuhan ekonomi dan hak asasi manusia.  Terlebih lagi UUD tahun 1945 memasukkan mandat pembangunan berwawasan lingkungan dalam pasal 33ayat (4) dan Hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat dalam pasal 28 H ayat (1). Isu lingkungan sering dianggap hanyalah masalah pencemaran dan kerusakan, padahal persoalannya adalah evolutif.
Untuk itu, perlu Pandangan politik pengambilan keputusan pembangunan nasional dalam peran yang lebih besar dalam kebijakan kekuasaan negara atas lingkungan hidup dan SDA.  Terlebih lagi konsep penguasaan negara atas SDA secara filosofis berangkat dari konstruksi Pancasila yang memberikan kekuasaan kepada negara untuk campur tangan dalam kehidupan masyarakat. Campur tangan negara tersebut kemudian memberikan bentuk pengaturan konsep penguasaan negara atas sumber daya alam kedalam pasal 33 ayat (3) UUD 1945 demi mewujudkan tujuan negara sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945.

Informasi lebih lanjut hubungi:
Rosa Vivien Ratnawati, SH., MSD, Kepala Biro Hukum dan Humas. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Telp/Fax. 021 – 8517182, email: humaslh@gmail.com, www.menlh.go.id

Di Hari Tanpa Tembakau Bike To Work Sosialisasi dan Bagi-Bagi Pohon Sambut Bersepeda Untuk Bumi

Sosialisasi Bersepeda untuk Bumi
Sosialisasi Bersepeda untuk Bumi

Jalan Sudirman Jakarta, Minggu – 31 Mei 2015 – Bike To Work Indonesia bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bertepatan dengan kegiatan Car Free Day di Jalan Sudirman – Jakarta, mengadakan acara sosialisasi di panggung yang disediakan oleh Dishub Perhubungan DKI. Acara sosialisasi tersebut berupa pemunggutan botol plastik yang ditukarkan dengan bibit pohon yang disediakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sampah tersebut kemudian dikumpulkan langsung oleh Bank Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk didaur-ulang untuk kegiatan yang lebih bermanfaat.

Acara dimulai dari pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB pagi dan dihadiri oleh masyarakat yang menggumpulkan sampah demi mendapatkan bibit pohon,  warga komunitas Sepeda yang langsung mendaftarkan diri untuk kegiatan “Fun Bike” pada tanggal 7 Juni 2015 dan juga dihadiri oleh Pejabat di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menyaksikan langsung acara sosialisasi dan pembagian pohon dalam rangka acara pada tanggal 7 Juni 2015 yang bertemakan “Besepeda untuk bumi”.

Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Hari Lingkungan Hidup sedunia pada tahun 2015. PBB lewat lembaga Lingkungannya yaitu UNEP, mengeluarkan tema untuk tahun ini; “seven million dreams, one planet, consume with care” yang di Indonesia-kan menjadi “mimpi dan aksi bersama untuk keberlanjutan kehidupan di bumi”. Mari melakukan aksi bersama untuk bumi.

Info kegiatan “Besepeda untuk Bumi” dapat menghubungi langsung komunitas Bike To Work. Telepon : 021 -912 66 555