Dukungan Kerajaan Belanda dalam Penguatan Generasi Muda dan Komunitas Agama untuk Mencapai Pembangunan Lingkungan Berkelanjutan

Permasalahan lingkungan yang terjadi saat ini membutuhkan pendekatan komprehensif melalui dimensi sosial dan nilai-nilai normatif yang dianut masyarakat Indonesia, termasuk agama. Keyakinan agama berpotensi mempengaruhi perilaku manusia dalam aspek-aspek kehidupannya. Peran strategis agama di Indonesia dapat memberi kontribusi dalam memperkuat aksi-aksi gerakan lingkungan berbasis keagamaan.

Pada Focused Group Discussion (FGD) program Religious Environmentalism Action (REACT), tim riset Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta menjelaskan rencana kegiatan Pemberdayaan Generasi Muda dan Komunitas Agama dalam Mencapai Pembangunan Lingkungan Berkelanjutan di Indonesia. Diskusi menarik yang dilaksanakan di Jakarta, 25 April 2024 ini melibatkan unit kerja terkait di Kementerian Agama, Kemendikbud, KLHK, BRIN, BPDLH, dan Kedutaan Besar Belanda di Indonesia.

Direktur Kemitraan Lingkungan KLHK, Dra. Jo Kumala Dewi, M.Sc., menanggapi rencana kegiatan ini sebagai upaya positif sebagaimana yang telah telah didorong KLHK sejak lama, melalui berbagai program seperti Penghargaan Kalpataru, Sekolah Adiwiyata, Ekopesantren, Saka Kalpataru, Green Leadership Indonesia, juga pendekatan religi melalui penerbitan Buku Tutur Alam yang merupakan kumpulan perspektif berbagai agama di Indonesia tentang kepedulian terhadap lingkungan. Kementerian Lingkungan Hidup (2012) pernah melakukan studi Perilaku Peduli Lingkungan, oleh karenanya survei nasional yang akan dilakukan dapat memperbarui dan memperkaya data ilmiah yang ada.

Kegiatan kerjasama dengan Kedubes Belanda ini meliputi Survey Nasional terlkait Agama, Lingkungan, dan Perubahan Iklim, dan berbagai bentuk Kampanye Publik. Diharapkan kegiatan ini dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan bagi perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia.

Kegiatan kolaborasi multipihak tentu sangat disambut baik karena permasalahan lingkungan adalah tanggung jawab semua individu. Kepada perwakilan Kedubes Belanda, Ibu Jo menyampaikan apresiasi dan potensi sinergitas dalam program/kegiatan lingkungan lainnya di masa yang akan datang.