ECO DRIVING, FUEL SAVING &LOW EMISSION AKSI NYATA HEMAT BAHAN BAKAR DAN MENGURANGI EMISI UDARA

Foto KLHK - Eco Driving Rally PLKI 2015 (3)Jakarta, 20 Juni 2015 – Hari ini Menteri Ligkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya melepas peserta Eco Driving Fun Rally di Parkir Timur Senayan, Jakarta. Sebanyak 100 orang peserta workshop dan 60 mobil dengan berbagai tipe dan kategori mengikuti rally ini. Pelaksanaan kegiatan Eco Driving bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para pengendara kendaraan bermotor untuk meningkatkan penghematan konsumsi bahan bakar dan biaya operasional, keselamatan berlalu-lintas, serta peningkatan kualitas lingkungan.

Kegiatan eco driving dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan Pekan Lingkungan dan Kehutanan Indonesia 2015. Tahun ini kegiatan eco driving  mengusung tema, Fuel Saving and Low Emissions. Tema tersebut diharapkan dapat mengubah perilaku berkendara supaya lebih ramah lingkungan yang akan berdampak pada pengurangan konsumsi bahan bakar dan juga menciptakan udara yang bersih dengan berkurangnya emisi.

Rangkaian kegiatannya meliputi workshop yang diikuti oleh 120 peserta yang berasal dari anggota klub mobil, anggota Polisi lalu lintas, anggota TNI, perusahaan swasta dan masyarakat umum serta wartawan. Di dalam Workshop Eco Driving disampaikan “tips and tricks” bagaimana mengemudi yang baik, irit bahan bakar dan ramah lingkungan. Untuk menerapkan teori yang didapatkan di workshop tersebut para peserta mengikuti fun rally yang menempuh rute sekitar 27 km dengan kondisi jalanan yang bervariasi termasuk menghadapi kemacetan.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya menyatakan, ”Eco driving ini merupakan bagian dari kreatifitas yang terus dibangun untuk kampanye perubahan perilaku yang dilakukan. Kampanye publik menjadi sangat penting karena dalam mengatasi persoalan-persoalan lingkungan diperlukan pengetahuan, karena ilmu pengetahuan akan menumbuhkan pemahaman dan niat untuk berbuat lebih ramah pada lingkungan. Eco driving rally merupakan aksi nyata bersama dalam penghematan bakar sesuai dengan tema hari lingkungan hidup sedunia tahun ini, mimpi dan aksi bersama untuk keberlanjutan kehidupan di bumi”.

Dampak mengemudi dengan prinsip eco driving berdasarkan perhitungan dari The European Climate Change Programme, berpotensi menurunkan setidaknya 50 juta ton Emisi CO2 dan penghematan sekitar 20 Milyar Euro. Eco driving juga menurunkan tingkat kebisingan kendaraan dan juga polusi udara dengan cara menjaga putaran mesin dibawah 3000 rpm (revolutions per minute). Kebisingan satu mesin kendaraan dengan putaran 4000 rpm sebanding dengan kebisingan mesin  32 kendaraan pada 2000 rpm. Dengan menerapkan cara-cara Eco driving tersebut pengguna kendaraan bermotor dapat menghemat tidak hanya biaya untuk bahan bakar, akan tetapi juga biaya perbaikan dan perawatan kendaraan.

Peningkatan kualitas udara jalan raya didukung oleh kebiasaan berkendaraan yang ramah lingkungan dan kualitas bahan bakar yang baik, namun demikian dukungan kebijakan yang mendorong terciptanya udara bersih perlu ditetapkan.

Pada hari yang sama diadakan juga lomba menggambar bagi anak-anak dalam PLIK ini. Ini daftar pemenang lomba menggambar:

Informasi lebih lanjut hubungi:
Drs. M.R. Karliansyah, MS., Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Telp: 021-85911207, email: humaslh@gmail.com / menlh.go.id

PEMBUKAAN PEKAN LINGKUNGAN DAN KEHUTANAN INDONESIA KE-19

Foto KLHK - PLKI 2015 (9)“Mimpi dan Aksi Bersama untuk Keberlanjutan Kehidupan di Bumi”
Jakarta, 18 Juni 2015 –Hari ini Pekan Lingkungan dan Kehutanan Indonesia (PLKI) 2015 dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI, Bapak Jusuf Kalladan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Scdi Assemby Hall Jakarta Convention Center. Pameran Lingkungan Hidup dan Kehutanan terbesar yang rutin diselenggarakan setiap tahun ini merupakan PLKI yang ke-19 dan diselenggarakan pada tanggal 18 – 21 Juni 2015 merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia setiap 5 Juni. Tema utama PLKI 2015 yaitu “Mimpi dan Aksi Bersama untuk Keberlanjutan Kehidupan di Bumi” mengikuti tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia, World Environment Day 2014, yang dikeluarkan oleh Badan Lingkungan Hidup PBB, United Nations Environment Programme (UNEP), yaitu “Seven Billion Dreams, One Planet, Consume with Care”.

Pekan Lingkungan dan Kehutanan Indonesia 2015 merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang puncaknya telah diselenggarakan di Istana Kepresidenan Bogor pada tanggal 5 Juni 2015. Pada kesempatan itu, Bapak Presiden Republik Indonesia berkenan memberikan penghargaan kepada 11 (sebelas) orang pejuang lingkungan peraih Kalpataru, 6 (enam) kepala daerah penyusun laporan Status Lingkungan Hidup (SLHD) Terbaik 2014 dan 95 (sembilan puluh lima) sekolah Adiwiyata Mandiri. Kegiatan PLKI 2015 ini merupakan ajang kampanye lingkungan untuk merubah pola konsumsi dan produksi menuju hemat sumberdaya, berkualitas lebih baik dan melindungi lingkungan hidup.Kegiatan ini diikuti oleh Instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, Perusahaan Swasta Nasional dan Multinasional, Badan dan Organisasi Lingkungan Hidup serta Pemerhati Lingkungan. Selain pameran juga akan diisi dengan berbagai kegiatan seminar, workshop, lomba, sertapameran CSR yang ketujuh dan pameran teknologi terbarukan yang kelima.

Wakil Presiden RI dalam arahannya mengatakan, “Berbicara tentang masa depan, kita tidak hanya membicarakan soal hutan saja tetapi juga harus memperhatikan 3 aspek pada abad 21 yaitu teknologi, lingkungan, dan hak asasi manusia. Pameran ini tidak hanya berisi tentang hal-hal yang sekedar dipamerkan saja, tetapi juga harus dilaksanakan dan diawasi untuk kepentingan lingkungan hidup”.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam sambutannya mengatakan, “Pekan Lingkungan dan Kehutanan ini merupakan ajang untuk menunjukan kinerja dan capaian yang diperoleh dari berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah, dunia usaha dan masyarakat di bidang pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan.  Di samping itu, juga merupakan sarana sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan melalui serangkaian kegiatan pameran, lomba, seminar dan workshop, sehingga diharapkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan khususnya tentang pola konsumsi dan produksi berkelanjutan”.

Penerapan Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan yang juga tercantum dalam RPJMN 2015-2019 secara positif meningkatkan sinergi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan kebijakan dan program Kementerian/Lembaga terkait dan Pemerintah Daerah, serta perencanaan bersama dengan Pemerintah Daerah, pihak dunia usaha, Lembaga Swadaya Masyarakat dan inisiatif masyarakat. Kerjasama antar Kementerian/Lembaga Pemerintah tersebut antara lain mencakup:  Ekolabel  dan Pengelolaan Sampah, Industri Hijau oleh Kementerian Perindustrian, Bangunan Gedung Hijau oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pariwisata Berkelanjutan oleh Kementerian Pariwisata, serta Pengadaan Barang/Jasa Ramah Lingkungan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Selain itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga memprakarsai instrumen kebijakan baru yaitu standar layanan kepada masyakarat di fasilitas umum prioritas dalam hal pengelolaan lingkungan yang baik dan penerapan pola konsumsi yang ramah lingkungan.  Standar tersebut juga dimaksudkan untuk menggalang dan mengarahkan perencanaan dan aksi nyata terpadu oleh pihak Pemerintah, Swasta dan masyarakat dalam melakukan perbaikan kualitas fasilitas umum.

Kegiatan Pekan Lingkungan dan Kehutanan Indonesia 2015 dilaksanakan dengan mengusung konsep “zero waste event”, dimana selama kegiatan ini berlangsung, tidak sedikit pun sampah yang keluar dari lokasi. Pada saat penutupan acara akan dipaparkan jumlah sampah yang dihasilkan dari kegiatan dan hasil pengolahan sampah tersebut sehingga bisa dihitung nilai ekonomi dari sampah-sampah tersebut.

Pameran lingkungan hidup dan kehutanan diikuti oleh 262 peserta yang terdiri dari pemerintah/instansi pusat, daerah serta lembaga swadaya masyarakat. Pada penyelenggaraan PLKI 2015 ada berbagai rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan berupa:
1.    Lomba Menggambar dan Mewarnai untuk anak-anak sekolah yang akan diikuti 500 peserta dengan tiga kategori lomba yang berbeda-beda;
2.    Eco Driving workshop dan rally akan dikutioleh 100 peserta mewakili kelompok masyarakat dan individu;
3.    Kompetisi Insinyur Cilik;
4.    Pagelaran Green Music pop dan musiktradisional;
5.    Talkshow dan presentasi produk; dan
6.    Seminar and Workshop tingkat nasional yang akan menghadirkan pembicara-pembicara para pakar dibidangnya masing-masing.

Pekan Lingkungan dan Kehutanan Indonesia 2015 juga memamerkan berbagai produk yang dihasilkan oleh semua partisipan, diantaranya:
1.    Prestasi dan Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup;
2.    Program Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3.    Regulasi dan Kebijakan Pemerintah Pusat dan Daerah;
4.    Visualisasi pelestarian Lingkungan Hidup;
5.    Sistem dan Teknologi pengelolaan lingkungan seperti Manajemen Limbah Cair, Tempat;
6.    Pembuangan Akhir (Sampah), Pengolahan Polusi Udara, Peralatan Pengelolaan Limbah dan Peralatan Kualitas Air dan Udara;
7.    Produk Energi Alternatif; dan
8.    Kerajinan dan Souvenir berbahan daur ulang.

Informasi lebih lanjut hubungi:
Ir. Ilyas Asaad, MP, MH, Tenaga Ahli Menteri (selaku ketua panitia), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, email: humaslh@gmail.com / www.menlh.go.id

KESEPAKATAN GERAKAN PENANAMAN POHON

Foto KLHK - Penandatanganan MoU (5)Dalam Rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Hari Degradasi Lahan Sedunia

Jakarta, 16 Juni 2015 – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menginisiasi Penandatanganan MoU Kesepahaman antara Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Menteri Agama, Kepala LAPAN, serta Kepala BIG pada hari Selasa, 16 Juni 2015. Acara Penandatanganan MoU berlangsung di Auditorium Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, dihadiri oleh Menteri LHK, Menteri Ristek dan Dikti, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Perwakilan dari Menteri Agama, Kepala LAPAN, Kepala BIG, Rektor PTN seluruh Indonesia, Pejabat Eselon I dan II lingkup KLHK, Pejabat Eselon I Kemendikbud, Kemenristek dan Dikti, Kemenag, BIG, dan LAPAN, Direksi BUMN Kehutanan, Direksi BRI, Direktur Utama PT Antam (Persero TBk), serta Presiden Direktur PT Astra Internasional TBk.

Acara Penandatanganan Nota Kesepahaman ini sebagai rangkaian dari kegiatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, sekaligus menyongsong peringatan “Hari Degradasi Lahan Sedunia” yang jatuh tanggal 17 Juni 2015 dan dipusatkan di Kabupaten Bandung. Dalam acara ini dilangsungkan :
1.    Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi, untuk mengajak dan menumbuhkembangkan budaya cinta lingkungan di kalangan peserta didik, pendidik, dan tenaga pendidikan dengan menanam 5 batang pohon setiap pelajar atau mahasiswa.
2.    Nota Kesepahaman dengan Menteri Agama, dalam hal ini Ditjen Bimas Islam, akan meminta kepada setiap pasangan pengantin untuk menanam 5 batang pohon.
3.    Perjanjian Kerja Sama antara Dirjen PDASHL dengan Presiden Direktur PT Astra Internasional TBk, yang akan membangun hutan kota di seluruh Indonesia.
4.    Perjanjian Kerja Sama dengan PT Antam (Persero TBk) yang akan melakukan rehabilitasi pada salah satu DAS prioritas yaitu DAS Kapuas seluas 5.000 Ha.

Selain itu, dilakukan pula Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Kepala LAPAN dan Kepala BIG, yang akan memonitor pembangunan bidang kehutanan dan memonitor perkembangan lahan kritis dan penanaman pohon di Indonesia. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Siti Nurbaya, MSc mengatakan “Gerakan penanaman pohon menjadi salah satu aksi kongkrit  dalam upaya pelestarian hutan dan lingkungan. Dengan menanam jenis pohon yang tepat sesuai dengan tapak, tujuan, dan manfaat, kita dapat mengatasi permasalahan lahan kritis, serta menghasilkan alternatif sumber energi terbarukan disamping mampu menggerakkan ekonomi kerakyatan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat”.

Pada kesempatan ini, Menteri LHK mengajak para guru, dosen, dan rektor seluruh Indonesia untuk terus menumbuhkembangkan budaya cinta lingkungan sejak dini melalui “Gerakan Menanam Pohon”, karena menanam pohon:
1.    merupakan suatu ibadah, pohon yang kita tanam disamping mempunyai nilai ekonomis, juga akan memberikan maslahat yang besar bagi ekosistemnya, seperti oksigen, air, suhu dll yang nilainya jauh lebih besar.
2.    Nilai ekonomis dan manfaat bagi ekosistem tersebut, pada akhirnya dapat meningkatkan ketahanan bangsa dan kesejahteraan masyarakat.

Informasi lebih lanjut hubungi:
Rosa Vivien Ratnawati, SH, MSD, Kepala Biro Hukum dan Humas, Kementerian Lingkungan Hidup. Telp/Fax. 021 – 8580102, email: humaslh@gmail.com, www.menlh.go.id

Laporan Kinerja KLHK Bidang Lingkungan Hidup Tahun 2014

KATA PENGANTAR
Perbaikan tata kelola pemerintahan dan manajemen kinerja merupakan salah satu agenda penting dalam reformasi birokrasi yang sedang dijalankan oleh pemerintah termasuk Kementerian Lingkungan Hidup pada saat ini. Untuk mewujudkan agenda tersebut, melalui Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP), telah diperkenalkan suatu sistem manajemen pemerintahan yang tidak hanya berfokus pada peningkatan akuntabilitas namun juga pada peningkatan kinerja. Akuntabilitas kinerja mewajibkan seluruh pengguna anggaran untuk mempertanggungjawabkan kinerja atas penggunaan uang atau dana publik yang dibelanjakannya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja merupakan salah satu dari lima komponen dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) yang berlaku dan diwajibkan kepada seluruh instansi pemerintah secara nasional baik untuk Pemerintah Pusat (Kementerian dan Lembaga) maupun Daerah. Sebagai wujud pelaporan penyelenggaraan pemerintahan negara dan pembangunan, maka

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) tahun 2014.

Laporan ini merupakan salah satu perwujudan KLH dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun kegagalan dalam melaksanakan misi, dan juga sebagai implementasi transparansi akuntabilitas dan refleksi kinerja. Selanjutnya LAKIP ini juga merupakan salah satu bahan evaluasi KLH dalam pelaksanaan tugas di masa mendatang.

LAKIP KLH memuat berbagai upaya dan keberhasilan yang telah dilakukan oleh KLH dalam melaksanakan program prioritas nasional yang menjadi bagian dan tanggungjawab Menteri Lingkungan Hidup. Selama satu tahun ini KLH telah melaksanakan berbagai tugas yang diembankan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, dengan hasil sesuai dengan rencana yang diharapkan dan secara keseluruhan dapat mencapai target dan sasaran yang telah ditetapkan, dengan pemanfaatan anggaran yang efisien.

Capaian kinerja tahun 2014 sebagaimana yang disampaikan dalam laporan ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya namun demikian untuk pelaksanaan kerja yang belum memenuhi target akan tetap menjadi perhatian serta tanggungjawab seluruh jajaran KLH untuk menyelesaikan/ memperbaiki di tahun berikutnya.

Kami menyadari bahwa tantangan dalam pengelolaan lingkungan hidup ke depan akan lebih berat mengingat permasalahan lingkungan hidup semakin kompleks dan tuntutan masyarakat terhadap lingkungan hidup yang bersih dan sehat semakin tinggi. Untuk itu KLH perlu terus meningkatkan kemampuan dalam mewujudkannya, memperkuat komitmen, meniingkatkan kemampuan berkoodinasi, fokus dalam mencapai target, serta efektif dan efisien dalam pemanfaatan anggaran.

Terima kasih,
Jakarta,    Februari 2015

Menteri    Lingkungan   Hidup   dan
Kehutanan,
Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc

Read moreLaporan Kinerja KLHK Bidang Lingkungan Hidup Tahun 2014

RANGKAIAN HLH 2015 – DIALOG PENANGANAN SAMPAH PLASTIK

sampah_plastikJakarta, 10 Juni 2015 – Sebagai rangkaian dari Peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia Tahun 2015, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyelenggarakan acara Dialog Penanganan Sampah Plastik pada hari Rabu, 10 Juni 2015 bertempat di Hotel Bidakara, Jakarta. Dialog menghadirkan narasumber dari kalangan pemerintah dan dunia usaha seperti perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Perindustrian, PT. Unilever, Ketua Asosiasi Retail Indonesia, serta Ketua Asosiasi Pengusaha Daur Ulang Plastik Indonesia.

Kegiatan ini diselenggarakan mengingat sampah plastik merupakan persoalan besar yang perlu ditangani secara serius implementasi kebijakan dan strategi nasionalnya. Jumlah peningkatan timbulan sampah di Indonesia telah mencapai 175.000 ton/hari atau setara 64 juta ton/tahun. Tantangan terbesar pengelolaan sampah adalah penanganan sampah plastik yang tidak ramah lingkungan. Berdasarkan hasil studi  yang dilakukan di beberapa kota tahun 2012, pola pengelolaan sampah di Indonesia sebagai berikut: diangkut dan ditimbun di TPA (69%), dikubur (10%), dikompos dan didaur ulang (7%), dibakar (5%), dan sisanya tidak terkelola (7%). Saat ini lebih dari 90% kabupaten/kota di Indonesia masih menggunakan sistem open dumping atau bahkan dibakar. Pada saat ini, upaya pemilahan dan pengolahan sampah masih sangat minim sebelum akhirnya sampah ditimbun di TPA. Jika kebijakan ‘do nothing’ tetap dilaksanakan, maka kebutuhan lahan untuk TPA akan meningkat menjadi 1.610 hektar pada tahun 2020. Dilema sulitnya pengadaan lahan TPA mendorong Pemerintah Indonesia (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) pada tahun 2014 untuk menggagas lahirnya komitmen “Indonesia Bersih Sampah 2020”. Upaya pengurangan timbulan sampah tanpa menghilangkan nilai guna dan nilai ekonominya menjadi tantangan pengelolaan sampah ke depan bagi Pemerintah Indonesia.

Untuk itu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Siti Nurbaya, MSc menegaskan “Sesuai Amanat Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, paradigma pengelolaan sampah harus dirubah dari kumpul-angkut-buang menjadi pengurangan di sumber dan daur ulang sumberdaya. Pendekatan end of pipe diganti dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle), tanggung jawab produsen atau extended producer responsiblity (EPR), daur ulang material (material recovery), daur ulang energi (energy recovery), pemanfaatan sampah (waste utilisation), dan pemrosesan akhir sampah di TPA berwawasan lingkungan. Prinsip tersebut dilaksanakan dari hulu saat barang belum dimanfaatkan, sampai hilir saat barang dan kemasan mencapai akhir masa gunanya.”

Untuk mengimplementasikan kebijakan dan regulasi terkait pengelolaan sampah, pemerintah telah menetapkan target pengurangan dan pengolahan sampah, sampah plastik termasuk di dalamnya, sebesar 20% dari total timbulan sampah pada tahun 2019. Penetapan target tersebut mempertimbangkan (1) Penyusunan skala prioritas jenis sampah plastik apa yang perlu ditangani terlebih (misalnya: kantong plastik, styryofoam, bungkus makanan) (2) Jumlah target pengurangan dan daur ulang sampah plastik didasarkan hasil perhitungan realistik, terukur, dan bertahap. (3) Prioritas wilayah pengurangan dan daur ulang sampah plastik.

Saat ini pemerintah sedang melakukan berbagai upaya seperti:

  1. Pembatasan penggunaan kantong plastik belanja, baik di retailer modern maupun pasar tradisional. Program green mall atau green retailer bisa menjadi pilihan.
  2. Optimalisasi daur ulang sampah plastik yang sudah ada yang dilakukan oleh pemerintah daerah, sektor informal maupun masyarakat.
  3. Kemitraan pemerintah dan produsen penghasil barang dan/atau barang dengan kemasan plastik.
  4. Sosialisasi program pemilahan dan daur ulang sampah plastik melalui Program Bank Sampah.

Dialog hari ini diharapkan dapat memberikan dukungan guna mewujudkan kebijakan dan regulasi yang disusun oleh pemerintah melalui koordinasi dan kolaborasi semua pihak yang  menjadi kunci keberhasilan pengelolaan sampah.

Informasi lebih lanjut hubungi:
Ir. Tuti Hendrawati Mintarsih, MPPPM,
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Telp/Fax. 021 – 8580102,
email: humaslh@gmail.com,
www.menlh.go.id

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Pada PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA 2015

Menteri LHK pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2015, di Istana Presiden di Bogor
Menteri LHK pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2015, di Istana Presiden di Bogor

Assalamualaikum Wr. Wb.,

Salam Sejahtera bagi kita semua, Om Swasti astu,

Saudara-Saudara yang saya hormati,

Marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas karuniaNya, kita dapat memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2015. Peringatan Hari Lingkungan Hidup dunia bertujuan untuk menegaskan komitmen dan aksi pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup semua negara di dunia, yang telah menjadi kesepakatan dan gerakan bangsa-bangsa di dunia. Di Indonesia, peringatan dimaksud dapat kita eksplorasi lebih berarti lagi terutama dengan, mengajak dan melibatkan secara aktif masyarakat serta spontanitas, kreativitas dan modal sosial yang kita miliki di daerah-daerah, sebagai bangsa, dalam menjaga sumber kekayaan alam kita yang merupakan salah satu unsur penting dalam membangun dan menjaga ketahanan nasional kita.

Badan Lingkungan Hidup Dunia atau United Nations Environment Programme (UNEP) menetapkan tema peringatan World Environmental Day tahun 2015 yaitu “Seven Billion Dreams, One Planet, Consume With Care”. Untuk peringatan di Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menetapkan tema “Mimpi dan Aksi Bersama untuk Keberlanjutan Kehidupan di Bumi”.

Tema global ini merujuk dengan agenda aksi Sustainable Consumption and Production/SCP yang telah disepakati dalam Konferensi Pembangunan Berkelanjutan (Rio+20) bulan Juni 2012. Saat ini bumi berpenghuni sekitar 7,2 milyar jiwa. Untuk itu diperlukan sumberdaya alam yang besar untuk pemenuhan kebutuhan dasar untuk pewujudan kesejahteraan, melalui kegiatan konsumsi dan produksi dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan konsumsi dan produksi tersebut dapat menimbulkan tekanan yang besar pada keberlanjutan sumberdaya alam dan kualitas lingkungan hidup kita.

Kajian UNEP mengindikasikan bahwa saat ini tingkat konsumsi penduduk global telah melebihi tingkat pasokan sumberdaya alam yang tersedia di bumi, diiringi kualitas lingkungan hidup yang cenderung menurun di banyak negara termasuk Indonesia. Untuk, itu Aksi Global mendesak perlu segera dilakukan seperti perubahan pola konsumsi dan produksi menuju “hemat sumberdaya, berkualitas lebih baik dan melindungi lingkungan hidup”. Upaya ini merupakan pondasi bagi pembangunan ekonomi hijau yang lebih berkualitas yang melibatkan semua lapisan masyarakat menuju pembangunan berkelanjutan.

Saudara-saudara di seluruh penjuru tanah air,

Pengembangan Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019. Kebijakan tersebut memungkinkan sinergi antar program pemerintah secara lebih terpadu seperti Konservasi, Pemanfaatan sumberdaya hutan dan Jasa Ekosistem, Pengendalian Pencemaran, Produksi Bersih, Ekolabel (produk ramah lingkungan), Adiwiyata (sekolah berwawasan lingkungan), Pemberdayaan Masyarakat, Pengelolaan Sampah dan 3R (“Reduce-Reuse-Recycle”). Arahan tersebut menuntut kolaborasi dan sinergi Kementerian/Lembaga di pusat dan pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat.

Sebagai langkah konkrit di Daerah, sejak tahun 2015 kami mengajak Instansi Pemerintah Daerah untuk mengembangkan kebijakan serta pelaksanaan yang ramah lingkungan, baik dalam bentuk barang ataupun jasa di masing-masing instansi untuk memberikan keteladanan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyediakan mekanisme dan informasi publik tentang produk ramah lingkungan yang telah diverifikasi. Kalangan dunia usaha telah didorong untuk meningkatkan investasi hijau, menyediakan barang atau jasa yang berkualitas dan ramah lingkungan, serta memfasilitasi pemanfaatan kembali sampah yang telah diolah.

Saudara-saudara di seluruh penjuru tanah air,

Tentu saja, tidak dapat dipungkiri, kita juga menyaksikan dan merasakan berbagai masalah yang mengemuka dalam enam bulan terakhir ini, yang merupakan akibat dari berbagai kegiatan yang dilakukan dan nyata-nyata telah merusak bentang alam kita, merusak lingkungan dan bahkan diantaranya telah menimbulkan bencana bagi masyarakat. Kita juga tidak menutup mata, bahwa berbagai masalah yang kompleks dan cukup berat itu merupakan akibat dan ekses dari kebijakan dan implementasi serta supervisi dan kesadaran yang belum menguat pada aspek dan arti penting lingkungan, terutama dalam kebijakan yang berkaitan dengan alokasi, eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya alam, khususnya sumberdaya lahan, hutan dan tambang.

Dengan perayaan peringatan hari lingkungan hidup ini, dimana penduduk yang bertambah, sumberdaya yang secara fisik tidak berubah, kini, menuntut kesadaran kita semua, kesadaran masyarakat dan para penyelenggara pemerintahan dan negara untuk mengingat lagi bahwa keamanan sumberdaya alam kita merupakan bagian dari upaya membangun kekuatan dan menjaga ketahanan nasional bangsa kita. Kekuatan sumberdaya hutan, khususnya dalam pemerintahan saat ini menjadi penting yang diorientasikan sebagai sumber kesejahteraan masyarakat yang akan dikembangkan dalam berbagai skema perhutanan sosial, hutan desa, hutan kemasyarakatan, hutan berbasis masyarakat dan lain-lain. Semua itu ditujukan untuk kesejahteraan yang harus kita raih bagi masyarakat, bagi bangsa kita yang harus terus menapak maju.

Saudara-saudara sekalian,

Pemerintah Pusat dan Daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat dan komunitas masyarakat diharapkan dapat meningkatkan edukasi yang berfokus pada efektifitas dan efisiensi dalam pemanfaatan sumberdaya alam kita, pola hidup hemat sumberdaya seperti kegiatan pengurangan timbulan sampah, pemanfaatan sampah yang bernilai ekonomi dan menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Serta tentu saja pola pengembangan kebijakan alokasi dan eksplorasi serta pemanfaatan sumberdaya lahan, hutan dan tambang yang tepat dan dalam keseimbangan prinsip-prinsip ekosistem. Akhirnya, Momentum Hari Lingkungan Hidup kali ini diharapkan dapat menyatukan kita dalam pewujudan mimpi Pembangunan Berkelanjutan melalui aksi nyata dan berpihak kepada masyarakat. Mari kita wujudkan mimpi tersebut! Mari kita lakukan aksi nyata bersama. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh, Oom santi santi santi oom.

                                                                Jakarta, 5 Juni 2015

                                                                        Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan

                                                                   Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc

LAPORAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PADA PERINGATAN LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA 5 JUNI 2015

menteri_istanaIstana Bogor, 5 Juni 2015

Assalamualaikum Wr Wb.
Selamat Pagi, Salam sejahtera bagi kita semua,
Oom Swasti Astu,
Yth. Presiden RI, beserta Ibu Negara
Yth Pimpinan Lembaga Negara, Menteri Kabinet Kerja dan Para Menteri
Lingkungan dan Menteri Kehutanan Kabinet terdahulu
Yth Duta Besar Negara Sahabat, dan lembaga Multilateral,
Yth Para Gubernur, Bupati/Walikota, Asosiasi dan Dunia Usaha, akademis,
para aktivis organisasi masyarakat sipil, tokoh masyarakat, para
penerima penghargaan, aparat, petugas kebersihan, bank sampah,
pemulung dan undangan yang Berbahagia.

Dengan senantiasa mengharapkan ridho Allah SWT, ijinkan kami melaporkan kepada Yth Presiden RI tentang kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2015 beriut ini.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2015 merupakan peringatan ke-43 yang diinisiasi sejak tahun 1972 oleh Badan Lingkungan Hidup Dunia atau United Nations Environment Programme (UNEP). Tema peringatan tahun 2015 yaitu “Seven Bilion Dreams, One Planet, Consume With Care”, yang secara bebas disesuaikan menurut relevansi di Indonesia, dengan tema “Mimpi dan Aksi Bersama untuk Keberlanjutan Kehidupan di Dunia”.
Dalam rangkaian acara Hari Lingkungan Hidup tanggal 5 Juni yang dirangkaikan dengan Hari Bakti Rimbawan tanggal 16 Maret, berbagai kegiatan dilakukan meliputi upaya-upaya pemahaman atau kampanye public, dialog, menggali inisiatif masyarakat utnuk semakin memahami dan mencintai lingkungan dan rimba Indonesia. Beriringan dengan itu, kami terus melakukan konsolidasi kelembagaan, membangun korsa bersama, menstimulir ethos kerja dalam semangat penyatuan kelembagaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Selanjutnya, pada kesempatan ini ijinkan kami menyampaikan kepada Yth Presiden RI, dua dokumen yaitu Buku Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia Tahun 2014 dan Buku Indeks Tata Kelola Hutan Tahun 2014, yang dapat menjadi salah satu alat ukur dalam perkembangan upaya mengelola lingkungan dan kehutanan.

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dalam semangatnya merupakan capaian atas upaya pengarustamaan lingkungan menuju pembangunan berkelanjutan. Capaian Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Tahun 2014, yaitu sebesar 63,42. Dalam RPJMN 2015-2019, IKLH menjadi ukuran kinerja pembangunan bidang lingkungan hidup. Diharapkan pada tahun mendatang akan meningkat terus hingga mencapai 66,5 – 68,5 pada Tahun 2019.

Sementara itu, Indeks Tata Kelola Hutan merupakan elaborasi dari NAWA CITA yang menegaskan penguatan tata kelola pemerintahan, merefleksikan upaya-upaya reformasi birokrasi, penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas dan integritas personil serta yang dapat menjamin partisipasi public dalam proses pengambilan keputusan.

RPJMN 2015 – 2019 menegaskan tata kelola hutan member focus pada eksistensi dan aktualisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), percepatan penyelesaian tata batas dan pengukuhan kawasan hutan, dan alokasi pemanfaatan yang lebih besar kepada masyarakat, perbaikan system perizinan, moratorium pemberian izin baru di hutan primer, penanganan pengaduan masyarakat, perlindungan dan pengakuan masyarakat hokum adat dan masyarakat local.

Bapak Presiden yang kami hormati,
Sebagai langkah konkrit di daerah, mulai tahun 2015 ini Kementerian LHK mendorong Pemerintah Daerah untuk mengembangkan kebijakan serta pelaksanaan yang ramah lingkungan, baik dalam bentuk barang ataupun jasa di masing-masing instansi untuk memnerikan keteladanan. Kementerian menyediakan instrument mekanisme dan informasi public tentang produk ramah lingkungan yang telah diverifikasi. Kalangan dunia usaha juga disorong untuk meningkatkan investasi hijau, menyediakan barang atau jasa yang berkualitas dan ramah lingkungan, serta memfasilitasi upaya-upaya untuk pemanfaatan kembali sampah yang telah diolah.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas nama pemerintah juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada individu, kelompok maupun perwakilan pemerintah daerah yang telah berprestasi di bidang lingkungan hidup, berupa Penghargaan Kalpataru, Penghargaan Penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah Terbaik serta Penghargaan Adiwiyata Mandiri.

Untuk penghargaan KALPATARU, melalui pertimbangan yang sangat mendalam telah ditetapkan para penerima penghargaan KALPATARU tahun 2015 yang telah hadir di istana Bogor ini. KALPATARU mencerminkan suatu tatanan lingkungan yang serasi, selaras dan seimbang, serta merupakan tatanan yang diidamkan karena melambangkan hutan, tanah, air, udara dan makhluk hidup. diadopsi dari relief Candi Mendut dan Candi Prambanan, KALPATARU berasal dari kata KALPA yang berarti kehidupan dan TARU yang berarti pohon, sehingga KALPATARU berarti POHON KEHIDUPAN atau POHON HAYATI.

Penghargaan KALPATARU diberikan kepada individu atau kelompok masyarakat yang menunjukkan kepeloporan dan memberikan sumbangsihnya bagi upaya-upaya pemeliharaan fungsi lingkungan hidup. sejak tahun 1980 hingga tahun 2014 tercatat jumlah penerima penghargaan KALPATARU sebanyak 326 orang dan kelompok. Pada tahun 2015 ini, Dewan Pertimbangan KALPATARU yang dipimpin oleh Prof. Hadi. S Alikodra telah memilih dari 126 calon penerima Kalpataru, yaitu sebanyak 11 orang penerima KALPATARU. Dan ditetapkan penghargaan kepada individu maupun kelompok masyarakat penerima Penghargaan KALPATARU, sebagai pejuang pelestarian lingkungan, yaitu sebagai berikut :

Kategori Peritis Lingkungan, diberikan kepada :
1. Ir. Dian Rossana Anggraini, Dusun Bukit Betunmg, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi KepulauanBangka Belitung;
2. N. Akelaras, Kelurahan Bangun Sari, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara;
3. Laing Usat, Desa Pura Sajau, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.
Kategori Pengabdi Lingkungan, diberikan kepada :
1. Mashadi, Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah;
2. Ir. Januinro, M.Si, Jalan Putri Junjung Buih, Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.
3. Sri Partiyah, Desa Duwet, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur.

Kategori Penyelamat Lingkungan , diberikan kepada :
1. LSM “TUNAS HIJAU”, Kelurahan Kejawan Putih Tambak, Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
2. Yayasan Bambu Indonesia, Kecamatan Cibinong Kabupaten bogor, Jawa Barat;
3. Lembaga Adat Lekuk 50 Tumbi, Lempur, Desa Lempur Mudik Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Kategori Pembina Lingkungan, diberikan kepada :
1. Ir. Kamir Raziudin Brata, M.Sc., Ciampela, Bogor, Provinsi Jawa Barat;
2. Ir. Sri Bebasari, M.Si, Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Bapak Presiden yang kami hormati,
Kami laporkan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup juga mendorong pemerintah daerah utnuk menyusun Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD). Pada tahun ini dilakukan evaluasi terhadap Laporan SLHD dari 29 Pemerintah Provinsi dan 177 Pemerintah Kabupaten/Kota. Penyusun SLHD Tahun 2014 terbaik untuk kategori Provinsi adalah Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Jambi.
Untuk kategori Kabupaten/Kota diberikan kepada Kabupaten Dharmansraya (Provinsi Sumbar), Kabupaten Lumajang (Provinsi Jatim) dan Kota Surabaya (Provinsi Jatim).

Selanjutnya, kami laporkan juga bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Kementerian Pendidikanm dan Kebudayaan memberikan penghargaan kepada sekolah berbudaya lingkungan melalui Program Adiwiyata. Dewan Pertimbangan Adiwiyata yang diketuai oleh Prof. Arief Rahman, menetapkan peraih penghargaan Adiwiyata Mandiri kepada 95 sekolah dari 20 provinsi.
Bapak Presiden RI Yth,

Sebagai bagian akhir, kami melaporkan bahwa dalam rangka membangun korsa RIMBAWAN bagi jajaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di seluruh penuru tanah air, kami berupaya untuk menggali rasa persatuan, kebersamaan dan semangat ethos kerja RIMBAWAN KLHK dengan cara menimba semangat, keteladanan, jiwa perintisan, inisiatif dan ide-ide orisinil dari para pendahulu jajaran Kehutanan dan Lingkungan Hidup yang kami abadikan kemudian nama-nama beliau pada symbol-simbol setiap sudut ruang KLHK yang akan mengisi relung jiwa korsa bersama RIMBAWAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, yang kami petik dari Bapak-bapak kami tercinta : Emil Salim, alm. Sudjarwo, Sarwono Kusumaatmadja, alm Hasrul Harahap, Djamaludin Surjohadikusumo, Rachmat Witoelar, Nabiel Makarim, alm Lukito Datjadi, Sujono Suryo, Armana Darsidi, dan alm. Rubini Atmawidjaya.

Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam seluruh rangkaian kegiatan pelaksanaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Hari Bakti Rimbawan 2015 ini seperti acara-acara Pekan Lingkungan Indonesia, Bersepeda untuk Bumi, Pameran Indogreen, Ruwat Negeri : Budaya dan Kearifan local, penanaman pohon, diskusi-diskusi public serta kegiatan-kegiatan lainnya baik di Jakarta maupun di daerah-daerah di seluruh Indonesia.

Terima kasih kami sampaikan kepada para politisi, Yth Pimpinan dan Komisi IV dan Komisi VIII DPR RI, serta Pimpinan dan Anggota Komite II DPD RI, terima kasih kepada seluruh Gubernur, Bupati, dan Walikota, akademis dan aktivis gerakan social kemasyarakatan, asosiasi dan dunia usaha, mitra kerjasama teknik luar negeri, tokoh masyarakat dan semua pihak termasuk yang juga hadir disini para petugas kebersihan, pemulung, pengelola bank sampah, dan Korsik POLRI serta dukungan pada acara – acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Demikian Bapak Presiden yang kai hormati, laporan kami berkenaan dengan penyelenggaraan Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2015. Selanjutnya kami mohon perkenan Yth Bapak Presiden dapat menerima Buku Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia 2014 dan Buku Indeks Tata Kelola Hutan 2014 serta mohon perkenan untuk menyerahkan Penghargaan KALPATARU, Penghargaan Penyusun Laporan SLHD 2014 terbaik, Penghargaan Adiwiyata dan menandatangani Sampul Hari Pertama Perangko Seri Peduli Lingkungan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2015 dan memberikan Amanat Hari Lingkungan Hidup 2015.

Terima kasih. Wabillahi taufik wal hidayah.
Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
Oom santi santi santi oom.

Jakarta, 5 Juni 2015
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Siti Nurbaya

BERSEPEDA UNTUK BUMI

MSR_0149_bikeJakarta, 7 Juni 2015 – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengajak masyarakat merayakan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia 5 Juni 2015 dengan gerakan peduli lingkungan “Bersepeda Untuk Bumi”. Kegiatan ini berlangsung pada hari Minggu, 7 Juni 2015 mulai di parkiran Kantor KLHK, Manggala Wanabakti hingga berakhir di Bundaran Hotel Indonesia. Turut bersepeda bersama masyarakat Menko Perekonomian Dr. Sofyan Djalil, SH, MA, MALD, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Ir. Siti Nurbaya, MSc dan para Duta Besar negara sahabat.

Acara “Bersepeda untuk Bumi” merupakan lanjutan peringatan HLH 2015 yang puncaknya  diselenggarakan di Istana Kepresidenan Bogor dipimpin oleh Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia.  Dalam Amanatnya, Presiden menyatakan “Pemerintah akan terus berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan hidup”. Hal ini menunjukan ketegasan Indonesia yang secara konsisten aktif dalam setiap inisiatif gerakan lingkungan global namun juga membuat langkah-langkah nyata. Tema peringatan World Enviromental Day 2015 “Seven Billion Dreams, One Planet, Consu-me with Care” disesuaikan menjadi “Mimpi dan Aksi Bersama untuk Keberlanjutan Kehidupan di Bumi”.

Menteri LHK, Siti Nurbaya mengingatkan “bumi semakin padat dengan penghuni + 7,2 milyar jiwa. Tingkat konsumsi penduduk melebihi pasokan di bumi. Kualitas lingkungan hidup di banyak negara cenderung menurun. Perlu Aksi mendesak seperti perubahan pola konsumsi dan produksi menuju hemat sumberdaya, berkualitas lebih baik dan melindungi lingkungan hidup”. Lebih lanjut “Gerakan bersepeda akan mengurangi konsumsi energi bahan bakar dan mengurangi pencemaran udara perkotaan. Hal ini sesuai Nawacita butir 5 meningkatkan kualitas hidup manusia”

Sejalan dengan itu, Menko Perekonomian Sofyan Djalil menegaskan “Kuncinya pada Kesadaran masyarakat, perlu pemanfaatan sumberdaya secara maksimal dengan bijaksana. Dibutuhkan pola konsumsi yang sesuai, misalnya mengambil makanan yang secukupnya tidak membuang makanan. Tekanan akan kebutuhan pertumbuhan semakin meningkat seiring peningkatan ekonomi Indonesia namun tetap kita berkewajiban menjaga bumi dari kerusakan untuk alam yang lebih baik.”

“Bersepeda untuk Bumi” didukung pula oleh Bike2Work dan UNDP, dimana dalam acara ini bergabung pula, Daniel Price yang sedang bersepeda dari Kutub Selatan menuju Paris dan Erlend Moster Knudsen yang akan berlari dari Kutub Utara menuju Paris untuk Kampanye Perubahan Iklim. Mereka diharapkan akan tiba di Paris pada saat berlangsungnya pertemuan PBB tingkat tinggi terkait perubahan iklim (National Summit on Climate Change). Kegiatan Pole to Paris: Daniel Price dan Erlend M Knudsen menegaskan pentingnya peran Indonesia di forum internasional iklim global, sekaligus berpesan bahwa kita harus bekerjasama mencapai masa depan berkesinambungan.

Daniel Price sempat singgah ke lokasi Program Kampung Iklim (Proklim) KLHK di Dukuh Serut, Bantul, DIY yang mengembangkan program pembuatan es batu oleh para nelayan yang memanfaatkan energi. Dukuh Serut menerima penghargaan Proklim tahun 2012 sebagai apresiasi kepada masyarakat yang melaksanakan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sehingga meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim dan mendukung target penurunan emisi GRK nasional.

Informasi lebih lanjut hubungi:
Rosa Vivien Ratnawati, SH., MSD,
Kepala Biro Hukum dan Humas. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Telp/Fax. 021 – 8517182, email: humaslh@gmail.com, www.menlh.go.id

Presiden RI Memberikan Penghargaan Lingkungan Hidup 2015

Jakarta, 5 Juni 2015 – Puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia Tahun 2015 diselenggarakan di Istana Kepresidenan Bogor dipimpin langsung oleh Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia. Badan Lingkungan Hidup Dunia atau United Nations Environment Programme (UNEP) menetapkan tema peringatan World Environmental Day tahun 2015 yaitu “Seven Billion Dreams, One Planet, Consume with Care. Untuk peringatan HLH Tahun 2015 di Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menetapkan tema “Mimpi dan Aksi Bersama untuk Keberlanjutan Kehidupan di Bumi”.

Tema global ini selaras dengan agenda aksi Sustainable Consumption and Production/SCP atau Pola Konsumsi dan Produksi yang telah disepakati dalam Konferensi Pembangunan Berkelanjutan (Rio+20) bulan Juni 2012. Saat ini bumi berpenghuni sekitar 7,2 milyar jiwa. Kajian UNEP mengindikasikan bahwa saat ini tingkat konsumsi penduduk global telah melebihi tingkat pasokan sumberdaya alam yang tersedia di bumi, diiringi kualitas lingkungan hidup yang cenderung menurun di banyak negara termasuk Indonesia. Untuk, Aksi mendesak perlu segera dilakukan seperti perubahan pola konsumsi dan produksi menuju “hemat sumberdaya, berkualitas lebih baik dan melindungi lingkungan hidup”.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Siti Nurbaya, MSc dalam Laporannya kepada Presiden RI menyatakan “Keamanan sumberdaya alam kita merupakan bagian dari upaya membangun kekuatan dan menjaga ketahanan nasional bangsa kita. Untuk itu harus kita jaga keberlanjutannya. Pengembangan Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 – 2019. Kebijakan tersebut memungkinkan sinergi antar program pemerintah secara lebih terpadu seperti Konservasi, Pemanfaatan sumber daya hutan dan Jasa Ekosistem, Pengendalian Pencemaran, Produksi Bersih, Ekolabel (produk ramah lingkungan), Adiwiyata (sekolah berwawasan lingkungan), Pemberdayaan Masyarakat, Pengelolaan Sampah dan 3R (‘Reduce-Reuse-Recycle”). Arahan tersebut menuntut kolaborasi dan sinergi Kementerian/Lembaga di pusat dan pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat.”

Presiden RI dalam arahan Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2015 di Istana Kepresidenan Bogor mengatakan, ”komitmen harus diikuti dengan langkah-langkah nyata di lapangan, baik dalam pengaturan tata ruang dan membenahi tata kelola sumber daya alam yang mempunyai dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup, terutama pada sektor pertambangan, sektor kehutanan, dan sektor kelautan. Hal-hal tersebut memerlukan perhatian sangat khusus dan harus diikuti dengan langkah tegas dalam pengawasan dan penegakan hukum terhadap tindak kejahatan lingkungan hidup.”

Pada tingkat nasional, peran strategis para pemangku kepentingan dalam kesadaran lingkungan mulai meningkat. Untuk itu, Presiden Republik Indonesia atas nama pemerintah, menyampaikan penghargaan kepada individu, kelompok maupun perwakilan pemerintah daerah yang telah berprestasi di bidang lingkungan hidup, yaitu Penghargaan Kalpataru, Adiwiyata Mandiri, serta Penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah Terbaik.

Penghargaan Kalpataru diberikan kepada orang atau kelompok masyarakat yang telah melakukan upaya penyelamatan lingkungan hidup dengan menunjukan kepeloporan dan sumbangsihnya bagi lingkugan hidup. Penghargaan ini terdiri dari 4 katagori yaitu : (i) perintis lingkungan (ii) pengabdi lingkungan (iv) penyelamat lingkungan (vi) pembina lingkungan. Penghargaan Kalpataru tahun 2015 diberikan kepada 11 orang/kelompok.

Program Adiwiyata merupakan penghargaan kepada sekolah berbudaya lingkungan. Adiwiyata dikembangkan bersama Kementerian Pendidikan Kebudayaan sejak 2006. Ada 4 komponen pengembangan Adiwiyata yaitu : (i) Kebijakan berwawasan lingkungan, (ii) pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, (iii) kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, (iv) pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. Sekolah Adiwiyata Mandiri tahun 2015 diberikan kepada 95 sekolah dari 20 provinsi.

Evaluasi terhadap Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) dilakukan untuk mendorong pemerintah daerah melaporkan kondisi lingkungan hidupnya. Pada tahun ini, penyusun Laporan SLHD Tahun 2014 terbaik untuk kategori Provinsi adalah Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Sulawesi Selatan, dan Provinsi Jambi. Sedangkan penyusun Laporan SLHD Tahun 2014 terbaik untuk kategori Kabupaten/Kota adalah Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Lumajang, dan Kota Surabaya. Daftar para peraih Penghargaan Lingkungan Hidup 2015 ini disampaikan lengkap pada lampiran Siaran Pers ini.

Pada kesempatan ini, Menteri LHK juga menyampaikan buku Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) 2014 dan Indeks Tata Kelola Kehutanan 2014 kepada Presiden. IKLH menjadi ukuran kinerja pembangunan lingkungan hidup yang akan diterapkan dalam RPJMN 2015 – 2019. Sedangkan Indeks Tata Kelola Kehutanan merupakan inisiatif penyusunan indeks tata kelola hutan Indonesia untuk menyediakan satu kerangka indikator yang mengukur struktur dan praktik atau kondisi tata kelola hutan secara periodik. Pada kesempatan ini pula, Presiden RI menandatangani Sampul Hari Pertama Perangko Seri Peduli Lingkungan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2015.

Sebagai rangkaian HLH Tahun 2015, diselenggarakan pula Malam Anugerah Lingkungan pada Jumat, 5 Juni 2015 jam 19.00 di Balai Kartini, Jakarta. Pada acara ini Menteri LHK akan memberikan penghargaan kepada Para Tokoh LHK, penyusun SLHD, nominasi Kalpataru serta sekolah peraih Adiwiyata. Selain itu, acara “Bersepeda untuk Bumi” akan diselenggarakan pada hari Minggu, 7 Juni 2015 yang merupakan kerjasama KLHK bersama Bike to Work Indonesia. Kampanye bersepeda ini akan diikuti oleh para dubes negara sahabat dan masyarakat luas. Rute kampanye bersepeda ini akan dimulai dari Manggala Wanabakti Senayan Jakarta hingga Bundaran Hotel Indonesia. Pada kesempatan ini, akan hadir pula Daniel Price, doktor lingkungan hidup dari Selandia Baru yang berupaya meningkatkan kepedulian masyarakat dunia dengan bersepeda 17.000 km dari kutub selatan ke Paris pada acara Konferensi Internasional Perubahan Iklim ke-21 (Conference of the Parties, COP) di Paris.

Selain itu, atas arahan MenLHK, pada malam ini diserahkan Piagam Penghargaan kepada sekitar 122 orang yang mengembalikan satwa langka seperti Kakatua Jambul Kuning serta 5 lembaga konservasi yang membantu rehabilitasi dan pelepasliaran satwa langka ke habitat aslinya.

Informasi lebih lanjut hubungi:
Rosa Vivien Ratnawati, SH., MSD, Kepala Biro Hukum dan Humas. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Telp/Fax. 021 – 8517182, email: humaslh@gmail.com, www.menlh.go.id

LAMPIRAN SIARAN PERS KLHK
Hms KLH – 55/06/2015 – 5 Juni 2015

PENGHARGAAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2015

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan penghargaan kepada individu, kelompok maupun perwakilan pemerintah daerah yang telah berprestasi di bidang lingkungan hidup, yaitu Penghargaan Kalpataru, Penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Terbaik, dan Adiwiyata Mandiri.

I. Penghargaan KALPATARU

Kategori Perintis Lingkungan
1. Ir. Dian Rossana Anggraini, dari Dusun Bukit Betung, Kelurahan Parit Padang, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung
2. N. Akelaras, dari Kelurahan Bangun Sari, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara
3. Laing Usat, dari Desa Pura Sajau, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.

Kategori Pengabdi Lingkungan
1. Ir. Januinro, M.Si, dari Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah
2. Mashadi, dari Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah
3. Sri Partiyah, dari Desa Duwet, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur

Kategori Penyelamat Lingkungan
1. Lembaga Adat Lekuk 50 Tumbi, Lempur, dari Desa Lempur Mudik, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi
2. LSM “TUNAS HIJAU” (Ketua : Mochamad Zamroni), dari Pakuwon City, Kelurahan Kejawan Putih Tambak, Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur
3. Yayasan Bambu Indonesia (Ketua : H. Jatnika), dari Perum Bumi Cibinong Endah, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat

Kategori Pembina Lingkungan
1. Ir. Kamir Raziudin Brata, M.Sc, dari Cibanteng, Ciampea, Bogor, Provinsi Jawa Barat
2. Ir. Sri Bebasari, Msi, dari Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta

II. Laporan STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (SLHD) Tahun 2014

Provinsi Terbaik Penerima Trophy Penghargaan Penyusunan Laporan SLHD Tahun 2014 :
1. Provinsi Sumatera Selatan
2. Provinsi Sulawesi Selatan
3. Provinsi Jambi

Kabupaten/Kota Terbaik Penerima Trophy Penghargaan Penyusunan Laporan SLHD Tahun 2014 :
1. Kabupaten Dharmasraya
2. Kabupaten Lumajang
3. Kota Surabaya
Provinsi Terbaik Harapan Penerima Trophy Mini Penghargaan Penyusunan Laporan SLHD 2014 :
1. Provinsi DKI Jakarta
2. Provinsi Jawa Barat
3. Provinsi Sumatera Barat

Kabupaten/Kota Terbaik Harapan Penerima Trophy Mini Penghargaan Penyusunan Laporan SLHD Tahun 2014:
1. Kota Padang
2. Kabupatan Subang
3. Kota Denpasar
4. Kabupaten Agam
5. Kabupaten Lamongan
6. Kota Balikpapan
7. Kabupaten Bandung
8. Kabupaten Buleleng
9. Kabupaten Gianyar
10. Kota Sungai Penuh
11. Kabupaten Sarolangun
12. Kabupaten Bantaeng
13. Kota Bekasi
14. Kota Bontang
15. Kabupaten Bungo
16. Kota Tangerang
17. Kabupaten Sleman

Kabupaten/Kota Terbaik Ekoregion Penerima Plakat Penghargaan Penyusunan Laporan SLHD 2014 :
1. Kabupaten Dharmasraya
2. Kabupaten Lumajang
3. Kota Balikpapan
4. Kota Denpasar
5. Kabupaten Bantaeng
6. Kabupaten Biak Numfor

III. ADIWIYATA MANDIRI

PENERIMA PENGHARGAAN SEKOLAH ADIWIYATA MANDIRI TAHUN 2014
NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA NO. NAMA SEKOLAH
1.
Sumatera
Utara Kabupaten Deli Serdang 1. SMP Negeri 1 Sunggal
Kabupaten Deli Serdang 2. SMP Negeri 3 Sunggal
Kabupaten Deli Serdang 3. SMP Negeri 1 Lubuk Pakam
Kota Pematang Siantar 4. SMP Negeri 10 Pematang Siantar
Kota Tanjung Balai 5. SMA Negeri 2 Tanjung Balai
Kabupaten Asahan 6. SMP Negeri 3 Kisaran
Kabupaten Serdang Bedagai 7. SMA Negeri 1 Pegajahan
Kota Tebing Tinggi 8. SMA Negeri 1 Tebing Tinggi
2. Sumatera
Barat Kota Padang 9. SMA Semen Padang
Kota Padang 10. SMA Negeri 3 Padang
Kota Padang 11. SMK-SMAK Padang
Kota Padang 12. SMP Negeri 1 Padang
Kota Padang 13. SMP Negeri 8 Padang
Kota Padang 14. MTs Negeri Kuranji
Kota Padang 15. SD Negeri 36 Gunung Sarik
Kota Padang 16. SDIT Adzkia I
Kabupaten Padang Pariaman 17. SMA Negeri 1 Lubuk Alung
Kabupaten Agam 18. MTs Negeri IV Angkat Candung
3. Jambi Kabupaten Sarolangun 19. SD Negeri 64 Sukasari
4. Riau Kabupaten Indragiri Hulu 20. SMK Negeri 1 Pasir Penyu
Kabupaten Pelalawan 21. SMK Negeri 1 Pangkalan Kerinci
5. Kepulauan
Bangka
Belitung Kabupaten Bangka 22. SMA Negeri 1 Pemali
Kabupaten Bangka 23. SD Negeri 3 Sungailiat
6. Sumatera
Selatan Kota Palembang 24. SD IBA Palembang
Kota Palembang 25. SMP Negeri 13 Palembang
Kabupaten Muara Enim 26. SMK Negeri 2 Muara Enim
7. Lampung Kota Metro 27. SD Negeri 1 Metro Barat
8. Banten Kota Tangerang 28. SMP Negeri 13
Kota Cilegon 29. SD YPWKS IV
9. Jawa Barat
Kota Bandung 30. SD Negeri Cijawura
Kota Bandung 31. SMA Negeri 11 Bandung
Kota Bogor 32. SD Negeri Lawanggintung 2
Kota Bogor 33. SMP Negeri 6 Bogor
10. Jawa Tengah Kabupaten Grobogan 34. SMP Negeri 3 Gubug
Kabupaten Boyolali 35. SMK Negeri 1 Boyolali
Kabupaten Wonogiri 36. SMA Negeri 1 Purwantoro
11. D.I. Yogyakarta Kabupaten Bantul 37. SMA Negeri 2 Banguntapan
12.
Jawa Timur

Kabupaten Blitar 38. MI Negeri Tegalasri
Kabupaten Tuban 39. SMP Negeri 2
Kabupaten Tuban 40. SDIT Al Uswah
Kabupaten Tuban 41. SMP Negeri 6
Kota Pasuruan 42. SD Negeri Tapaan 1
Kota Pasuruan 43. SMA Negeri 4
Kota Madiun 44. SD Negeri 2 Madiun Lor
Kota Madiun 45. SMA Negeri 3
Kabupaten Mojokerto 46. SDI Al Akbar
Kabupaten Gresik 47. SMP Islam Manbaul Ulum Kebomas
Kabupaten Gresik 48. SMA Negeri 1 Kedamean
Kabupaten Tulungagung 49. SMP Negeri 1 Gondang
Kota Surabaya 50. SD Negeri Kandangan II
Kota Surabaya 51. SMP Negeri 28
Kota Surabaya 52. SMPK ST. Stanislaus
Kabupaten Lamongan 53. SD Negeri Jatirejo
Kabupaten Ponorogo 54. SMP Negeri 3 Ponorogo
Kab. Bondowoso 55. SMK Negeri 1
Kota Malang 56. SMP Negeri 14
Kota Malang 57. SMP Negeri 10
Kota Malang 58. SD Plus Al-Kautsar
Kabupaten Situbondo 59. SMA Negeri 2
Kabupaten Jombang 60. SMP Negeri 3 Peterongan
Kabupaten Jombang 61. SMA Negeri 3 Jombang
Kabupaten Jombang 62. SMP Negeri 1 Jombang
Kabupaten Pasuruan 63. SMP Negeri 2 Winangon
Kabupaten Pasuruan 64. SMP Negeri 1 Pandaan
Kabupaten Pacitan 65. SMP Negeri I Pacitan
13.
Bali Kota Denpasar 66. SD Negeri 1 Peguyangan
Kota Denpasar 67. SMP Negeri 1 Denpasar
Kabupaten Karangasem 68. SMA Negeri 1 Rendang
14. Kalimantan Tengah Kota Palangkaraya
69. SD Negeri 4 Menteng

15. Kalimantan Timur Kota Bontang 70. SMP Negeri 1 Bontang
Kota Bontang 71. SMA Negeri 2 Bontang
Kota Balikpapan 72. SD Negeri 001 Balikpapan Selatan
Kota Balikpapan 73. SD Nasional KPS
Kota Balikpapan 74. SMP Negeri 12
Kota Balikpapan 75. SMA Negeri 4 Balikpapan
Kota Balikpapan 76. SMA Negeri 8 Balikpapan
16. Kalimantan Selatan Kabupaten Banjar 77. SMA Negeri 1 Martapura
Kabupaten Banjar 78. SMP Negeri 1 Martapura
Kabupaten Banjar 79. SMK Negeri 1 Martapura
Kota Banjarbaru 80. SMP Negeri 11 Banjarbaru
Kota Banjarmasin 81. SD Negeri Kebun Bunga 5
Kota Banjarmasin 82. SMP Negeri 3 Banjarmasin
Kabupaten Tanah Laut 83. SD Negeri Atu-Atu Pelaihari
17. Gorontalo Kabupaten Pohuwato 84. SD Negeri 06 Marisa
Kabupaten Gorontalo 85. SD Negeri 07 Tabongo
18. Sulawesi Tengah Kota Palu 86. SD Negeri 15 Palu
19. Sulawesi
Selatan Kabupaten Enrekang 87. SD Negeri 172 Enrekang
Kabupaten Maros 88. SMA Negeri 4 Bantimurung
Kabupaten Pangkajene Kepulauan 89. SMK Negeri 1 Bungoro
Kabupaten Pinrang 90. SMK Negeri 1 Pinrang
Kota Pare-pare 91. SD Negeri 43 Pare-pare
Kota Pare-pare 92. SMP Negeri 10 Pare-pare
Kota Makassar 93. SMP Negeri 30 Makassar
20. Sulawesi
Tenggara Kota Kendari 94. SD Negeri 1 Baruga
Kota Kendari 95. SMP Negeri 7 KendariMenLHK menyerahkan IKLH dan Indeks Tata Kelola Kehutanan 2014-5 Juni Presiden berfoto bersama penerima Kalpataru 2015-5 Juni Presiden memberikan Kalpataru-5 Juni Presiden mendatangani Sampul Hari Pertama Perangko Seri LH-5 Juni[easingsliderlite][easingsliderlite][easingsliderlite][easingsliderlite][easingsliderlite][easingsliderlite]

KLHK MENGUPAYAKAN PEMULIHAN TUMPAHAN ASAM SULFAT DI TOL JELAMBAR KM 17,800 A TANJUNG DUREN JAKARTA BARAT

Lokasi verifikasi  di bawah kolong tol
Lokasi verifikasi di bawah kolong tol

Jakarta, 8 Mei 2015 – Hari ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dipimpin oleh Deputi Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Limbah B3 dan Sampah, M. Ilham Malik berkoordinasi dengan Kasatlantas Polres Metro Jakarta Barat dan Jasa Marga dalam upaya pembersihan lokasi tumpahan asam sulfat (H2SO4).

Hal ini menindaklanjuti kejadian pada hari Selasa tanggal 5 Mei 2015, pukul 04.30 WIB di Jalan Tol Jelambar KM 17.800 A, Tanjung Duren Jakarta Barat, berupa tumpahan asam sulfat (H2SO4) sebanyak 24.330 kg yang disebabkan kecelakaan truk tangki nomor polisi L 8370 UN milik PT. Bali yang memuat asam sulfat (H2SO4) milik PT. Mahkota Jaya Raya dengan truk trailer nomor polisi B 9107 BEH mengakibatkan terjadi pencemaran lingkungan di lokasi kejadian dan di bawah kolong tol sampai jarak 100 – 150 meter. Kejadian tersebut mengakibatkan 1 (satu) orang korban bernama Kusmiyati (26 tahun) meninggal dan 1 (satu) orang laki-laki bernama Sukardi (26 tahun) terkena percikan asam sulfat dan mengalami luka bakar pada bagian muka dan tangan. Korban bermukim di kolong tol tersebut.

Sesuai kewenangan dan Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, KLHK berkoordinasi dengan instansi terkait telah memerintahkan kedua belah pihak yang terlibat dalam kecelakaan tersebut. Keduanya adalah PT. Bali dan PT. Handal Mandiri Transindo yang harus melakukan pembersihan bekas tumpahan bahan kimia di lokasi kejadian serta lingkungan yang terkena tumpahan asam sulfat. Mengacu kepada ketentuan dalam Lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety Data Sheet/MSDS) dan Standard Operating Procedure (SOP) Tanggap Darurat yaitu dengan cara menetralisir lokasi tumpahan dengan larutan soda atau kapur sebelum disiram dengan air.

Dalam pertemuan bersama dengan Kanit Laka Polresta Metro Jakarta Barat, PT. Jasa Marga dan Polisi Jalan Raya (PJR), PT. Bali dan PT. Handal Mandiri, disepakati pada hari Sabtu tanggal 9 Mei 2015 dilakukan pembersihan pada lokasi kolong tol pada pukul 10.00 – 11.00 WIB. Sedangkan pembersihan badan jalan tol akan dilakukan pada malam hari antara pukul 22.00 – 05.00 WIB.
Informasi lebih lanjut:
Ir. Muhammad Ilham Malik, M.Sc. Deputi Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Sampah KLH. Tlp/Fax: 021-85905637, Email: humaslh@gmail.com / www.menlh.go.id