Global Warming vs Global Boiling?

Presiden baru saja berkomentar di media. Sekarang bukan lagi global warming, tapi global boiling.

Nah lho..kok bisa ya?

Bagaimana tidak? Belum lagi kita setengah perjalanan berupaya beradaptasi dan bermitigasi dengan dampak perubahan iklim, ditambah dengan beban perang di berbagai belahan dunia.

Kini di beberapa daerah, mulai timbul hotspot kebakaran hutan, hujan yang jadi harapan banyak orang, terkadang turun dengan malu-malu alias hanya gerimis dan sekedar membasahi dedaunan. Ibukota Negara lebih merana lagi, dengan julukan “kota terpolusi”.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi kondisi ini, tapi kapan akan berubah menjadi lebih baik? Selain optimisme yang perlu kita kedepankan, perlu kiranya ditelisik, apa penyebab semua ini? Sehingga kita tidak hanya bergelut dengan akibat yang di hilir (akhir), tapi lupa dengan sebab yang ada di hulu (awal).

Siapakah penyebab semua ini?

Completion Ceremony of the NGO Learning Internship Program

Selasa 24 Oktober 2023, Direktur Kemitraan Lingkungan hadir dalam acara Completion Ceremony of the NGO Learning Internship Program batch 5. Program tersebut merupakan program magang yang ditujukan bagi mahasiswa WNI untuk magang di berbagai NGO lingkungan. Acara ini dilaksanakan oleh Sompo Environment Foundation dan Japan Environmental Education Forum Indonesia Office.

Direktur Kemitraan Lingkungan, Jo Kumala Dewi, memberikan sambutan pada Completion Ceremony of the NGO Learning Internship Program Batch 5. Dalam sambutannya, Ibu Jo yakin bahwa program ini memberikan dampak positif yang besar, karena secara tidak langsung sudah membuat peserta program dengan latar belakang yang berbeda-beda, memiliki perspektif lingkungan. Ibu Jo berharap, ketika peserta program memasuki dunia kerja nanti tidak hanya memikirkan profit untuk perusahaan saja tetapi juga berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Hal-hal yang telah peserta lakukan selama 8 bulan ini agar terus berlanjut dan tali silaturahmi terus terjalin.

Peserta program batch 5 terdiri dari 25 mahasiswa/i interns yang berkesempatan untuk magang di NGO mitra, yaitu Benua Lestari Indonesia, Borneo Orang Utan Survival Foundation, FKKM, Perkumpulan HuMa Indonesia, Burung Indonesia, PT BIOCert Indonesia, DeTara Foundation, JKPP, dan Yayasan IAR Indonesia. Pada acara closing ceremony ini, 3 perwakilan mahasiswa/i interns DeTara Foundation mempresentasikan kontribusi mereka selama 8 bulan magang di DeTara Foundation.

Kolaborasi: Jalan Pengembangan Kemitraan Lingkungan

Upaya-upaya pengembangan perhutanan sosial selalu dilakukan dengan berbagai pihak tak henti-hentinya, baik dari pemerintah maupun dari swasta. Kali ini, Katadata yang diwakili oleh Kak Jeni, membicarakan rencana kegiatan dan langkah-langkah yang akan dilakukan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam waktu dekat, mulai dari penanaman pohon, pemberdayaan masyarakat hingga monitoring. Katadata juga membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak secara B2B dan B2C untuk menunjukkan kontribusinya terhadap pembangunan IKN seperti yang diharapkan.

Direktur Kemitraan Lingkungan, Ibu Jo, menekankan pentingnya melakukan pemetaan kebutuhan masyarakat sekitar sebelum melakukan pemberdayaan. Hal ini penting untuk menyiapkan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pemberdayaan memungkinkan masyarakat lokal dan sekitar turut berkontribusi, dan tidak merasa tersisih dalam proses pembangunan berkelanjutan.

Katadata juga membicarakan pengembangan ekowisata serta peluang dan tantangannya di 7 daerah yang masuk ke dalam PS dan KHDPK. Keunikan dan keaslian masing-masing daerah menjadi kunci keberlanjutan ekowisata, baik sosial maupun budaya, yang memberikan pengalaman yang unik dan pembeda dengan tempat lain. Menurut Ibu Jo, ekowisata di kawasan PS berpeluang untuk dikembangkan menjadi desa wisata. Ide ini layak dicoba dan dipetakan kebutuhannya, sehingga bisa bertahan dan berkembang.

Peningkatan Kapasitas Pendamping Perhutanan Sosial Kabupaten Sanggau

Sebagai bagian dari peningkatan kapasitas untuk para pendamping Perhutanan Sosial yang mendampingi Kelompok Perhutanan Sosial di wilayah Kabupaten Sanggau, dilakukan kegiatan bimbingan teknis oleh Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah Kalimantan. Salah satu narasumber dalam kegiatan ini adalah Direktur Kemitraan Lingkungan. Dalam paparannya, Ibu Jo Kumala Dewi menekankan pentingnya melakukan pendekatan kepada masyarakat kelompok dampingan agar dapat mempermudah proses pendampingan.

Pendamping Perhutanan Sosial perlu memiliki penguasaan teknik komunikasi dan softskill lainnya untuk dapat mendampingi Kelompok Perhutanan Sosial. Selain itu, Ibu Jo menekankan pentingnya sinergi dengan berbagai pihak (pentahelix) dalam pengelolaan perhutanan sosial, yaitu kerja sama antara unsur pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas masyarakat, dan media, agar dapat menjawab tantangan yang ada.

Sebanyak 23 peserta terlibat dalam kegiatan ini, terdiri dari unsur pendamping Perhutanan Sosial Kab. Sanggau, UPT KPH Wilayah Sanggau Barat dan UPT KPH Wilayah Sanggau. Kegiatan dimulai sejak tanggal 9 hingga 10 Oktober 2023. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan sebagai bagian dari peningkatan kapasitas para pendamping perhutanan sosial, demi mewujudkan alam lestari dan masyarakat sejahtera.

Cerita Mitra: Pengelolaan Kawasan Mangrove Sungai Kupah

Direktur Kemitraan Lingkungan bersama Kepala Balai PSKL Kalimantan dan jajaran Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat melakukan kunjungan ke Desa Sungai Kupah, Kalimantan Barat. Di lokasi ini terdapat kegiatan pengembangan mangrove digital, karya Rudi “Bacok” Hartono, penerima Penghargaan Kalpataru Tahun 2022 untuk kategori Perintis Lingkungan.

Rudi Hartono merintis program penanaman mangrove berbasis digital. Bersama dengan pemuda Desa Sungai Kupah, Rudi mengolah limbah sabut kelapa menjadi cocopeat dan cocofiber. Tidak hanya itu, pemberdayaan perempuan di Sungai Kupah juga dilakukan dengan melalui kegiatan pengolahan daun nipah menjadi kerajinan seperti tempat tisu, tas, dan pot untuk bibit mangrove.

Rudi bersama dengan Pemerintah Desa Sungai Kupah juga mengembangkan kawasan Desa Wisata mangrove dengan menyediakan fasilitas camping ground, susur sungai, barbeque, dan kuliner lokal.

Tahun 2023 ini, Rudi mereplikasi kegiatannya di Desa Tanjung Saleh Kec. Sungai Kakap dengan membangun Sekolah Lapang. Kegiatan yg dilakukan antara lain: pelatihan pembibitan dan penanaman mangrove, sosialisasi pengelolaan plastik, pembuatan tempat persemaian atau pembibitan mangrove permanen. Kurang lebih 6000 bibit mangrove diserahkan kepada kelompok masyarakat peduli lingkungan dan daerah aliran sungai (pokmas pelindas) yang terbentuk dari kegiatan pelatihan yang dilakukannya.

Melalui replikasi, Rudi juga menyalurkan sarana dan prasarana berupa tempat sampah terpilah untuk masjid, sekolah dan Kantor Desa Tanjung Saleh. Masyarakat Desa Tanjung Saleh mengapresiasi upaya Rudi dalam memberikan pelatihan, sehingga mereka lebih paham dan mengerti tentang fungsi dan manfaat mangrove untuk lingkungan dan peningkatan ekonomi keluarga.

Kerjasama Mitra dari Korea Selatan Siap Dukung Pengelolaan Perhutanan Sosial

Jakarta, 10 Oktober 2023, Direktorat Kemitraan Lingkungan mendapat kunjungan dari CEO & CPO Tree Planet dari Korea Selatan yang didampingi oleh Detara Foundation.

Mewakili Direktorat Kemitraan Lingkungan, Kasubdit Pengembangan Pendampingan Perhutanan Sosial, Hasnawir, Ph.D, bersama pejabat fungsional menerima audiensi ini. Hasnawir menjelaskan tentang Program Perhutanan Sosial di Indonesia dan potensi kerja sama mitra yang dapat dilakukan.

Pihak Tree Planet menjelaskan tentang misi dan tujuan program dengan fokus pada Forest and Nature. Dalam diskusi, muncul ide untuk saling menjajaki kerja sama dalam mendukung percepatan pengelolaan perhutanan sosial. Sebagai tindak lanjut, akan dilakukan komunikasi lanjutan.

 

Pendamping Perhutanan Sosial pada KHDPK

Bertempat di Bogor, Jawa Barat, 6 Oktober 2023, Direktorat Kemitraan Lingkungan bersama Balai PSKL Wilayah Jawa dan Pusdiklat SDM LHK menyelenggarakan Sosialisasi Pengelolaan PS dan Pengembangan Kompetensi PS pada KHDPK melalui Learning Management System (LMS).

Pada kegiatan ini, Direktur Kemitraan Lingkungan, Kepala Pusdiklat SDM LHK, serta Direktur SDM, Umum, TI Perum Perhutani menyambut 143 Pendamping PS dan 30 Pendamping dari unsur Karyawan Perum Perhutani yang bergabung secara virtual.

Dalam sambutannya, Direktur Kemitraan Lingkungan, Dra. Jo Kumala Dewi, M.Sc. menyebutkan bahwa adanya pendamping PS pada KHDPK dapat berperan dalam mewujudkan percepatan pengelolaan PS. Harapannya, para pendamping dapat mengikuti pembelajaran secara baik dan mampu mendampingi masyarakat untuk mencapai kesejahteraan serta mandiri.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan pemaparan perencanaan program pengembangan kompetensi yang disampaikan langsung oleh Dr. Gamin sebagai Widyaswara Pusdiklat SDM LHK.

Sosialisasi Peraturan Menteri LHK Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengelolaan PS pada KHDPK ini disampaikan langsung oleh Kepala Balai PSKL Wilayah Jawa, Nur Faizin, S.Hut. Beliau berpesan bahwa para pendamping PS dapat memfasilitasi kelompoknya dari segi tata kelola kawasan, kelembagaan, usaha, dan memperhatikan hak, kewajiban, dan larangan dalam pengelolaan PS pada KHDPK.

Peluncuran Green Movement Sabuk Hijau Nusantara

Kolaborasi ‘Green Movement: Sabuk Hijau Nusantara’ resmi diluncurkan pada 26 September 2023 di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta. Turut hadir meresmikan, Direktur Kemitraan Lingkungan Ibu Jo Kumala Dewi bersama bersama Ketua Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susanto, Arfan Arlanda dari CEO Jejakin, Andi F Noya dari Benihbaik, dan Co Founder & CEO Katadata Metta Dharmasaputra.

Gerakan ini adalah bagian dari acara Sustainability Action for the Future Economy (SAFE) 2023, kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Katadata dengan mengusung tema Let’s Take Action!

Gerakan kolaborasi ini diiniasi oleh Katadata Green, situs aplikasi donasi Benih Baik, dan platform penghitung jejak karbon Jejakin, dengan menggandeng Otorita IKN. Acara ini merupakan platform untuk memfasilitasi aksi kolaborasi dari berbagai pihak yang dipersatukan dengan misi untuk Indonesia yang lebih hijau.

Lokakarya Penyusunan Master Plan IAD Kabupaten Dompu

Lokakarya Penyusunan Masterplan IAD (Integrated Area Development) Perhutanan Sosial Kab. Dompu dilaksanakan tanggal 20-23 September 2023 di Dompu.

Lokakarya dibuka oleh Wakil Bupati Kab. Dompu, H. Syahrul Parsa dan dihadiri lebih kurang 60 peserta, yang terdiri dari Bappeda Kab Dompu, OPD terkait di Kab Dompu, KPH, Kepala Desa, Dit PKPS, Dit PUPS, Dit KL, BPSKL Balnur dan Tim SSF (Strengthening Social Forestry).

Dalam arahannya, Wakil Bupati Dompu menyampaikan apresiasi atas inisiatif Ditjen PSKL melalui SSF Project dalam menfasilitasi penyusunan Master Plan IAD Kab Dompu dan siap mendukung pelaksanaan IAD tersebut dengan tema “Menuju Dompu Mashur (Mandiri Sejahtera,Unggul dan Religius) melalui IAD PS berbasis mitigasi bencana.

KLHK Luncurkan Buku Soal Perspektif Kelestarian Lingkungan Antaragama

Zahra Fauziah – detikNews
Minggu, 17 Sep 2023 18:57 WIB

Baca artikel detiknews, “KLHK Luncurkan Buku Soal Perspektif Kelestarian Lingkungan Antaragama” selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-6936165/klhk-luncurkan-buku-soal-perspektif-kelestarian-lingkungan-antaragama.

Jakarta – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK) meluncurkan buku “Tutur Alam – Kumpulan Ceramah Religi Kelestarian Lingkungan” di Booth KLHK, Festival Lingkungan Iklim, Kehutanan, dan Energi Terbarukan (Festival LIKE), Jakarta.
Buku Tutur Alam berisi materi-materi ceramah dari berbagai agama yang ada di Indonesia. Buku ini pun merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi dari berbagai pihak dalam rangka kepedulian terhadap bumi. Melalui buku ini, KLHK berharap dapat membangkitkan kesadaran dan kepedulian masyarakat Indonesia akan pentingnya menjaga lingkungan terhadap tantangan-tantangan lingkungan hidup yang semakin mendesak.
Hadir sejumlah narasumber dari berbagai agama dalam siniar peluncuran yang berkolaborasi dalam pembuatan buku, di antaranya adalah Koordinator Ceramah Islam Sayid Muhadar, Koordinator Ceramah Kristen Novia Widyaningtyas, Koordinator Ceramah Hindu Ni Nyoman Santi, Koordinator Ceramah Buddha Jo Kumala Dewi. Kemudian ada juga Habib Jafar sebagai Moderator.
Dalam pembukaannya, Habib Jafar mengatakan Indonesia itu negara paling religius di Indonesia sehingga ia berharap agama dapat membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengubah pola pikir dan pola sikap masyarakat Indonesia.
“Buku Tutur Alam ini untuk eksplorasi lebih dalam bagaimana perspektif semua agama dalam pelestarian lingkungan,”ujarnya di Sinir Peluncuran Buku ‘Tutur Alam – Kumpulan Ceramah Religi Kelestarian Lingkungan di Festival LIKE, Minggu (17/9/2023).
Koordinator Ceramah Buddha Jo Kumala Dewi sebagai pembicara pertama, mengatakan dalam agama Hindu manusia dan alam semesta ini merupakan satu kesatuan yang selaras, selasih, dan sejajar. Menurutnya, kita dan alam semesta ini satu kesatuan jadi kita tidak bisa melawan alam.
“Kita menjadi kesatuan antara semua makhluk dan alam semesta ini agar selaras, selasih, dan seimbang. Dan yang harus kita lakukan adalah bagaimana menjalankan peran masing-masing antara manusia dan makhluk lainnya,”ungkapnya
Sementara itu, Koordinator Agama Hindu Ni Nyoman Santi berterimakasih kepada KLHK atas kesempatan yang diberikan untuk mewakili Agama Hindu.
“Terima kasih kepada KLHK, kepada ibu menteri karena memberikan kepercayaan kepada kta untuk menuliskan dan menyebarluaskan untuk mengingatkan tentang pentingnya menjaga alam,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan dalam agama Hindu ada Prinsip Tri Hita Karana yaitu prinsip yang menjamin hidup harmonis. Ada 3 hal yang sangat penting dari Tri Hita Karana ini, yaitu Hubungan Manusia dengan Pencipta, Manusia dengan Alam, dan Manusia dengan Manusia.
“Jika kita menjaga ketiganya dalam keharmonisan maka kita akan hidup dalam kesejahteraan,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Agama Islam Sayid Muhadar juga memberikan perspektifnya terkait kelestarian lingkungan dalam agama Islam berdasarkan dalil dan hadis. Ia mengatakan Allah menciptakan seluruh alam ini dan manusia sebagai khalifah harus menjaganya dan jangan merusak.
Sayid juga menegaskan untuk tidak food waste dan mengimbau terkait pentingnya menanam tanaman karena kita sebagai umat Islam dapat mendapatkan pahala.
“Menanam itu penting. Kalo kita menanam lalu tanaman kita dimakan sama burung, kita dapat pahala,”ujarnya.
Terakhir, Koordinator Agama Kristen Novia Widyaningtyas mengatakan bersyukur menjadi bagian dari KLHK yang diberikan kesempatan untuk menyusun buku “Tutur Alam-Kumpulan Ceramah Religi Kelestarian Lingkungan”. Ia mengatakan dalam agama Kristen dalam salib ada lambang vertikal yang berarti hubungan kita dengan pencipta sedangkan lambang horizontal berarti simbol hubungan antara manusia dengan yang lain.
Novia juga mengatakan manusia itu diberikan anugerah, kita sebagai umat yang diberikan segala kesempurnaan harus mengemban misi dan visi untuk menjaga alam.
“Jadi perbuatan manusia yang merusak alam itu salah besar. Teknologi zaman sekarang itu harus merebah budi dan akal manusia menjadi peduli dengan alam. Manusia itu harus kembali ke jalan yang benar,” jelasnya.
“Dari yang sudah disampaikan oleh narasumber tadi ternyata semua sama, semua agama di Indonesia mengamanatkan agar umat manusia hidup berdampingan dengan alam semesta,” tutupnya.
Terakhir, Koordinator Agama Kristen Novia Widyaningtyas mengatakan bersyukur menjadi bagian dari KLHK yang diberikan kesempatan untuk menyusun buku “Tutur Alam-Kumpulan Ceramah Religi Kelestarian Lingkungan”. Ia mengatakan dalam agama Kristen dalam salib ada lambang vertikal yang berarti hubungan kita dengan pencipta sedangkan lambang horizontal berarti simbol hubungan antara manusia dengan yang lain.

Baca artikel detiknews, “KLHK Luncurkan Buku Soal Perspektif Kelestarian Lingkungan Antaragama” selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-6936165/klhk-luncurkan-buku-soal-perspektif-kelestarian-lingkungan-antaragama.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/