TROPIS.CO, JAKARTA – Mantan atlet dayung nasional kelahiran Jambi, Leni Haini 45 tahun, tercatat sebagai salah seorang penerima penghargaan Kalpataru tahun 2022. Leni Haini dinilai telah men jadi perintis menyelamatkan eksosistem Danau Sipin seluas 120 hektar dari timbunan sampah dan tanaman enceng gondok.
Bersama Leni, ada juga Da’im, 61 tahun, dari lereng Gunung Lemongan , dan Rudi Hartono 27 tahun, seorang yang berhasil merintis perbaikan ekosistem mangrove di pesisir pantai di desanya, Desa Sungai Kupah, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat.
Leni Haini bersama Da’im dan Rudi Hartono, penerima penghargaan Kalpataru kategori perintis yang penyerahan penghargaannya dilakukan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di Jakarta, Rabu (20/7).
Penghargaan Kalpataru tahun 2022, diberikan kepada 10 penerima, terdiri dari: 3 Penerima kategori Perintis, 3 kelompok Penerima kategori Penyelamat, dan 2penerima kategori Pengabdi , serta 2 lainnya, penerima kategori Pembina. Selain itu diberikan pula 1 penghargaan khusus bidang kolaborasi dalam pengabdian lingkungan.
Adapun penerima penghargaan Kalpataru kategori pembina, masing diberikan kepada Pendeta Rasely Sinampe dan Eliza Marthen Kissya 73 tahun. Pendeta Rasely adalah tokoh agama di Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Sedangkan Eliza Marthen, penerus adat Kewang secara turun temurun di Negeri Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Untuk kategori penyelamat lingkungan, penghargaan diberikan kepada Masyarakat Hukum Adat Mului, sebagai kelompok masyarakat adat yang berada di Desa Swan Slutung, Muara Komam, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Kelompok Tani Hutan (KTH) KOFARWIS, kelompok tani di Kawasan Hutan Rimba Jaya, Biak Numfor, Papua, dan Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI), satu yayasan yang berawal dari komunitas yang memberikan perhatian serius, pada program perlindungan dan pelestarian Bekantan dengan misi “Save Our Mascot” dan tahun 2018 melalui program “Bekantan Goes Global”.
Selanjutnya untuk kategori pengabdi lingkungan penghargaan kalpataru diberikan kepada: (6) Dodi Permana 36 tahun, seorang anggota POLRI berpangkat Aipda yang juga pelopor berdirinya Bank Sampah DP Partner, dan (7) Zulkifli 46 tahun, warga kelurahan Tobeleu, kota Ternate Utara, seorang Pegawai Negeri Sipil yang berhasil mengatasi krisis air bersih di daerahnya.
Terakhir Penghargaan Kalpataru tahun 2022 juga diberikan untuk kategori khusus bidang kolaborasi dalam pengabdian lingkungan kepada Gerakan Ciliwung Bersih Kelurahan Karet Tengah Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat.
Wujud Apresiasi.
Dalam sambutanya Wamen Alue Dohong mengatakan, penghargaan ini merupakan wujud apresiasi pemerintah kepada para pemimpin daerah dan pejuang lingkungan yang telah menjadi ujung tombak/garda terdepan dalam upaya pemulihan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia.
Penghargaan ini secara rutin diberikan oleh KLHK, kepada mereka yang telah terbukti memiliki kepedulian, komitmen, prakarsa, inovasi, motivasi, dan kreativitas secara berkelanjutan, sehingga berdampak positif terhadap ekonomi, sosial dan lingkungan.
“Para pemimpin dan pejuang lingkungan hidup peraih penghargaan ini diharapkan menjadi contoh, inspirasi, dan pemicu yang mendorong inisiatif dan partisipasi individu atau kelompok masyarakat lainnya secara lebih luas,” ujar Wakil Menteri (Wamen) LHK, Alue Dohong dalam arahannya pada acara ini.
Wamen menekankan agar para penerima Penghargaan Kalpataru dan Nirwasita Tantra menjaga amanah untuk terus menjaga kelestarian dan keberlanjutan lingkungan hidup dan kehutanan di bumi yang hanya satu ini, demi generasi mendatang.
Wamen Alue juga menyatakan jika selain dengan memberikan penghargaan terhadap para pemimpin daerah dan pejuang lingkungan, Pemerintah juga terus mengupayakan berbagai inisiatif dalam menjaganya keberlanjutan lingkungan salah satunya dengan inisiatif menjadikan sektor FOLU (Forest and other Land Uses) sebagai Net Sink di tahun 2030 melalui Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.
“Jadi Pemerintah menargetkan pada tahun 2030, emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan akan seimbang antara pelepasan dan penyerapannya,” ujar Wamen.
Dengan Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Pemerintah berharap akan timbul manfaat ganda berupa pengurangan terukur laju emisi, perbaikan dan peningkatan tutupan kanopi hutan dan lahan, perbaikan berbagai fungsi hutan seperti tata air, iklim mikro, ekosistem, konservasi biodiversity, sekaligus sumbangan bagi kesejahteraan, kesetaraan dan kesehatan masyarakat, serta tegaknya hukum.
“Prinsipnya adalah mengembalikan keberadaan hutan alam nasional dan fungsinya sebagai penyangga kehidupan secara utuh,” imbuh Wamen Alue.
sumber berita: https://tropis.co/2022/07/20/leni-haini-mantan-atlet-dayung-nasional-menerima-penghargaan-kalpataru/