Penutupan Pekan Lingkungan dan Kehutanan Indonesia 2015

Foto KLHK - Penutupan PLKI 2015 (5)“Mimpi dan Aksi Bersama Untuk Keberlanjutan Kehidupan di Bumi”
Jakarta, 21 Juni 2015 – Hari ini Pekan Lingkungan dan Kehutanan Indonesia (PLKI) 2015 ditutup secara resmi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc di Assembly Hall Jakarta Convention Center. Pameran Lingkungan Hidup terbesar yang rutin diselenggarakan setiap tahun ini merupakan PLKI yang ke-19. Pekan Lingkungan dan Kehutanan Indonesia 2015 diselenggarakan pada 18 – 21 Juni 2015 merupakan salah satu rangkaian dari Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap tanggal 5 Juni. Tema utama PLKI 2015 yaitu “Mimpi dan Aksi Bersama Untuk Keberlanjutan Kehidupan di Bumi” mengikuti tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia, World Environment Day 2015, yang dikeluarkan oleh Badan Lingkungan Hidup PBB, United Nations Environment Programme (UNEP), yaitu “Seven Billions Dreams, One Planet, Consume with Care”. Kegiatan ini diikuti oleh Instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, Perusahaan Swasta Nasional dan Multinasional, Badan dan Organisasi Lingkungan Hidup serta Pemerhati Lingkungan. Selain pameran juga akan diisi dengan berbagai kegiatan seminar, workshop, dan lomba.

Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini merupakan rangkaian kegiatan yang telah dimulai secara sejak bulan Maret 2015 sampai saat ini, rangkaian itu terdiri dari Peringatan Hari Rimbawan Nasional tanggal 18 Juni 2015, Dialog Politik, Rakornas lingkungan hidup dan kehutanan, Peringatan HLH bersama Presiden RI di Istana Negara, Malam Anugerah, Bersepeda untuk Bumi serta Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang saat ini kita ikuti penutupannya.

Dalam sambutan penutupan, MenLHK mengatakan, “Pada pembukaan pekan lingkungan hidup tanggal 18 Juni 2015 di tempat ini, Wakil Presiden Bapak Jusuf Kalla menegaskan bahwa kedepan acara-acara seperti pembukaan pekan lingkungan dan kehutanan ini tidak hanya menjadi wacana, tetapi juga dilaksanakan untuk selanjutnya diawasi dan hal ini harus dimulai dari pengetahuan atau memahami lingkungan. Arahan tersebut berarti pertama kita harus melakukan pembinaan masyarakat melalui kampanye dan pendidikan lingkungan, kedua dilakukan pengawasan terhadap pengelolaan lingkungan dan hutan secara ketat, dan yang ketiga adalah lakukan penegakan hukum yang cepat, tegas dan tanpa pandang bulu. Pesan tersebut akan menjadi pedoman dalam pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan dimasa yang akan datang”.

PLKI ke-19 tahun 2015 ini diikuti oleh 262 peserta pameran yang berasal dari :
1.    Pemerintah Daerah :  14 peserta
2.    Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi/Kabupaten : 117 peserta
3.    Perusahaan/Dunia Usaha : 112 peserta
4.    Komunitas/LSM/lembaga terkait : 21 peserta
5.    Taman Nasional : 6 peserta

Sementara total jumlah pengunjung untuk tahun ini lebih kurang 21.000 orang. Dari jumlah tersebut ada peningkatan jumlah pengunjung sekitar 11% dari tahun sebelumnya (tahun 2014). Dari sisi luasan area PLKI 2015 total 4000 meter persegi, tahun 2014 total luas lahan 4500 meter persegi. Masyarakat yang terlibat pun berasal dari berbagai kalangan mulai anak-anak usia dini (lomba mewarnai), remaja (green music festival), kaum akademisi (seminar nasional) dan masih banyak lainnya.

Beberapa kegiatan pendukung ikut meramaikan kegiatan PLKI kali ini diantaranya:
1.    Workshop dan talkshow sebanyak 12 tema yang diselenggarakan pada 18 – 19 Juni 2015 oleh para Direktoral Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, diantaranya tema perubahan iklim, pengelolaan sampah, agroindustri, dan konservasi sumber daya alam. Kegiatan workshop dan talkshow ini diikuti oleh 45 pakar dan 580 peserta yang berasal dari lembaga pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat umum.

2.    Lomba Mewarnai dan Menggambar untuk anak-anak PAUD, TK, sampai SD diikuti sekitar 300 peserta dengan tema yang diangkat adalah : ”Mimpiku Untuk Bumi”.

3.    Lomba Insinyur Cilik diikuti oleh 100 peserta dengan tema lomba “Transportasi Masa Depan”, anak-anak peserta lomba ini begitu antusias membuat konstruksi-konstruksi desain transportasi masa depan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

4.    Lomba Eco Driving Rally diawali dengan workshop yang membahas mengenai tips dan trik bagaimana mengemudi ramah lingkungan dan hemat bahan bakar. Peserta workshop berjumlah 120 peserta. Sementara itu, peserta Eco Driving Rally berjumlah 56 mobil dengan rute start dan finish di Parkir Timur Senayan Jakarta. Hasil yang menakjubkan dari kegiatan Eco Driving Rally ini adalah dengan sikap berkendaraan yang ramah lingkungan maka kita dapat menghemat 10% – 20% dari konsumsi bahan bakar. Jika hal ini kita lakukan secara massal, maka berapa barel bahan bakar bias kita hemat, kemudian berapa persen pelepasan karbon dioksida (CO2) ke udara yang bias kita kurangi.

5.    Green Musik Festival yang diikuti oleh 10 grup musik. Menyanyikan dua lagu yang bertemakan lingkungan baik ciptaan sendiri atau menyanyikan ciptaan orang lain.

6.    Kegiatan pelepasan 1000 balon “Share Your Dreams” sebagai ajakan untuk mewujudkan mimpi kita menjadi aksi nyata untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Balon ini membawa pesan dari anak-anak Indonesia dan pemangku kepentingan lingkungan hidup. Balon-balon yang dilepaskan akan jatuh dan diharapkan ditemukan oleh anak-anak atau siapa saja sehingga pesan tersebut bisa dibaca dan diteruskan kepada banyak orang. Penemu balon ini juga diharapkan menuliskan pesan yang dialamatkan kepada email: perpustakaan@menlh.go.id; Facebook: Datin Klhk dan Twitter: @DatinKlhk.

Pada penutupan Pekan Lingkungan dan Kehutanan Indonesia tahun 2015 diumumkan pemenang stand pameran terbaik yaitu :

1.    Kategori Pemerintahan:
Juara 1 : Provinsi Riau
Juara 2 : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Juara 3 : Perpustakaan Emil Salim KLHK

2.    Kategori Perusahaan:
Juara 1 : PT Bukit Asam
Juara 2 : PT Holcim Indonesia
Juara 3 : Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia

3.    Kategori CSR:
Juara 1 : PT Vale Indonesia
Juara 2 : PT Indocement Tunggal Prakasa
Juara 3 : PT Bukit Asam

4.    Kategori Eco Creative:
Juara 1 : Provinsi Kalimantan Tengah
Juara 2 : BLH Kota Palembang
Juara 3 : KLH Jakarta Pusat

5.    Juara Favorit stand CSR PLKI 2015 diraih oleh stand PT Chevron Geothermal
Juara Favorit stand PLI 2015 diraih oleh Provinsi Kalimantan Timur

Untuk Informasi Lebih Lanjut:
Ir. Ilyas Asaad, MP, MH, Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Tlp/Fax: 021-8580087, Email: humaslh@gmail.com / www.menlh.go.id

Pelepasan Balon “Share Your Dreams”

Foto KLHK - Pelepasan Balon Share Your Dream -PLKI 2015 (2)Jakarta, 21 Juni 2015 – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyelenggarakan kegiatan pelepasan 1000 Balon “Share Your Dreams” sebagai ajakan untuk mewujudkan mimpi kita menjadi aksi nyata untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Balon ini membawa pesan dari anak-anak Indonesia dan pemangku kepentingan lingkungan hidup.

Pesan dari MENLHK adalah, “Setiap kita boleh bermimpi, formulasikan yang tepat dan wujudkan jadi kenyataan. Dreams, commitment into action”. Profesor Emil Salim, sebagai guru lingkungan hidup Indonesia berpesan, “Mari baca, membaca lalu pikir merenung, kemudian tulis apa yang dipikir untuk aksi. Sekali lagi, baca, baca, baca!”. Pada kesempatan yang sama, Tasya sebagai mantan artis cilik dan duta lingkungan hidup mengatakan, “Aku bermimpi sustainable development bisa diwujudkan bangsa dan masyarakat Indonesia”

Balon ini merupakan simbolisasi dari tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia yaitu, “Mimpi dan Aksi Bersama untuk Keberlanjutan Kehidupan di Bumi”, representasi mimpi anak-anak Indonesia untuk menyelamatkan Lingkungan Hidup dan Bumi kita. Dengan adanya pelepasan mimpi ini akan menjadi rantai pesan untuk mewujudkan aksi dari seluruh komponen masyarakat sesuai dengan proporsi masing-masing.

Balon-balon yang dilepaskan akan jatuh dan diharapkan ditemukan oleh anak-anak atau siapa saja sehingga pesan tersebut bisa dibaca dan diteruskan kepada banyak orang. Penemu balon ini juga diharapkan menuliskan pesan yang dialamatkan kepada email: perpustakaan@menlh.go.id; Facebook: Datin Klhk dan Twitter: @DatinKlhk.

Efek berantai ini sesuai dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia, “Seven Billion Dreams, One Planet, Consume With Care” yang kemudian disesuaikan dengan konteks HLH 2015 di Indonesia, menjadi tema “Mimpi dan Aksi Bersama untuk Keberlanjutan Kehidupan di Dunia”.

Pada kesempatan ini, Menteri LHK didampingi duta lingkungan hidup, yaitu Nugie dan Tasya serta pramuka Saka Kalpataru dan mahasiswa.

Informasi lebih lanjut:
Ir. Ilyas Asaad, MP, MH, Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Ketua Panitia Peringatan Hari Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
email: humaslh@gmail.com / www.menlh.go.id

GREEN MUSIC & WORKSHOP DALAM PLKI 2015

MSR_0408-nadineSelain Informasi Eco Drive, Lomba Menggambar – Mewarnai dan Insinyur cilik, ada berita lain yang tida kalah menarik adalah penampilan 10 Grub Band selama dua hari mengisi, waktu berbuka puasa. yang dimulai dari pukul 14.00 – 17.00. Posisinya di plataran PLIK 2015

Sedangkan untuk kegiatan workshop dan seminar diadakan di lantai bawah pameran PLKI – JCC.

Selain Green music yang tahun ini tidak diperlombakan dan Worksho / seminar,  diadakan pula acara utama selam berlangsungnya yaitu Pameran Lingkungan dan Kehutanan 2015 ini. Kegiatan ini diikuti pihak Swasta, Pemerintah daerah dan Pusat juga Lembaga Swadaya masyarakat dll.

 

PEMENANG LOMBA INSINYUR CILIK DALAM LOMBA MENGGAMBAR-MEWARNAI PLKI 2015

MSR_0424Ini adalah update terakhir lomba insyinyur cilik 2015:

Kategori SD

1. Juara 1 SDN Tanjung Priok, 04 pagi.

2. Juara II SDIT Al Muslim,  Tambun Bekasi

3. Juara III SDIT Al Muhajirin, Pondok Kopi

4. Harapan I SDIT Al Muslim, Tambun Bekasi

5. Harapan II SDN Tanjung Priok 05 Pagi

6. Harapan III SDIT Segar Amanah, Duren Sawit. Jakarta Timur

 

Tingkat SMP

Juara I SMPN 140 Jakarta

Juara II SMPIT Al Muslim

Juara III  SMPN 65 Jakarta

 

PENGUMUMAN PEMENANG LOMBA MENGGAMBAR DAN MEWARNAI PLKI 2015

MSR_0446Dewan Juri :
Bp. Darhamsyah (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)
Bp. Ari Sugasri (Kementerian LingkunganHidup dan Kehutanan)
Ibu Dwita (PT. Chevron)
Bp/ Afif Zufrianto (Hadiprana Art Center)
PEMENANG LOMBA MENGGAMBAR PEKAN LINGKUNGAN DAN KEHUTANAN 2015
Juara I : Clara Widyatma
Juara II : Zeva
Juara III : Evela Wijaya
Juara Harapan I : Ilona Adzra Alexsandria
Juara Harapan II : Dionie Nasywa Adhea
Juara Harapan III : Andara Teguh
PEMENANG LOMBA MEWARNAI PEKAN LINGKUNGAN DAN KEHUTANAN 2015
Juara I : Calista Vania
Juara II : Kaila Rafa
Juara III : Audrey
Juara Harapan I : M, Anaafi
Juara Harapan II : Charlene Josephine
Juara Harapan III :Gifti Bunga Adianti


ECO DRIVING, FUEL SAVING &LOW EMISSION AKSI NYATA HEMAT BAHAN BAKAR DAN MENGURANGI EMISI UDARA

Foto KLHK - Eco Driving Rally PLKI 2015 (3)Jakarta, 20 Juni 2015 – Hari ini Menteri Ligkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya melepas peserta Eco Driving Fun Rally di Parkir Timur Senayan, Jakarta. Sebanyak 100 orang peserta workshop dan 60 mobil dengan berbagai tipe dan kategori mengikuti rally ini. Pelaksanaan kegiatan Eco Driving bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para pengendara kendaraan bermotor untuk meningkatkan penghematan konsumsi bahan bakar dan biaya operasional, keselamatan berlalu-lintas, serta peningkatan kualitas lingkungan.

Kegiatan eco driving dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan Pekan Lingkungan dan Kehutanan Indonesia 2015. Tahun ini kegiatan eco driving  mengusung tema, Fuel Saving and Low Emissions. Tema tersebut diharapkan dapat mengubah perilaku berkendara supaya lebih ramah lingkungan yang akan berdampak pada pengurangan konsumsi bahan bakar dan juga menciptakan udara yang bersih dengan berkurangnya emisi.

Rangkaian kegiatannya meliputi workshop yang diikuti oleh 120 peserta yang berasal dari anggota klub mobil, anggota Polisi lalu lintas, anggota TNI, perusahaan swasta dan masyarakat umum serta wartawan. Di dalam Workshop Eco Driving disampaikan “tips and tricks” bagaimana mengemudi yang baik, irit bahan bakar dan ramah lingkungan. Untuk menerapkan teori yang didapatkan di workshop tersebut para peserta mengikuti fun rally yang menempuh rute sekitar 27 km dengan kondisi jalanan yang bervariasi termasuk menghadapi kemacetan.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya menyatakan, ”Eco driving ini merupakan bagian dari kreatifitas yang terus dibangun untuk kampanye perubahan perilaku yang dilakukan. Kampanye publik menjadi sangat penting karena dalam mengatasi persoalan-persoalan lingkungan diperlukan pengetahuan, karena ilmu pengetahuan akan menumbuhkan pemahaman dan niat untuk berbuat lebih ramah pada lingkungan. Eco driving rally merupakan aksi nyata bersama dalam penghematan bakar sesuai dengan tema hari lingkungan hidup sedunia tahun ini, mimpi dan aksi bersama untuk keberlanjutan kehidupan di bumi”.

Dampak mengemudi dengan prinsip eco driving berdasarkan perhitungan dari The European Climate Change Programme, berpotensi menurunkan setidaknya 50 juta ton Emisi CO2 dan penghematan sekitar 20 Milyar Euro. Eco driving juga menurunkan tingkat kebisingan kendaraan dan juga polusi udara dengan cara menjaga putaran mesin dibawah 3000 rpm (revolutions per minute). Kebisingan satu mesin kendaraan dengan putaran 4000 rpm sebanding dengan kebisingan mesin  32 kendaraan pada 2000 rpm. Dengan menerapkan cara-cara Eco driving tersebut pengguna kendaraan bermotor dapat menghemat tidak hanya biaya untuk bahan bakar, akan tetapi juga biaya perbaikan dan perawatan kendaraan.

Peningkatan kualitas udara jalan raya didukung oleh kebiasaan berkendaraan yang ramah lingkungan dan kualitas bahan bakar yang baik, namun demikian dukungan kebijakan yang mendorong terciptanya udara bersih perlu ditetapkan.

Pada hari yang sama diadakan juga lomba menggambar bagi anak-anak dalam PLIK ini. Ini daftar pemenang lomba menggambar:

Informasi lebih lanjut hubungi:
Drs. M.R. Karliansyah, MS., Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Telp: 021-85911207, email: humaslh@gmail.com / menlh.go.id

PEMBUKAAN PEKAN LINGKUNGAN DAN KEHUTANAN INDONESIA KE-19

Foto KLHK - PLKI 2015 (9)“Mimpi dan Aksi Bersama untuk Keberlanjutan Kehidupan di Bumi”
Jakarta, 18 Juni 2015 –Hari ini Pekan Lingkungan dan Kehutanan Indonesia (PLKI) 2015 dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI, Bapak Jusuf Kalladan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Scdi Assemby Hall Jakarta Convention Center. Pameran Lingkungan Hidup dan Kehutanan terbesar yang rutin diselenggarakan setiap tahun ini merupakan PLKI yang ke-19 dan diselenggarakan pada tanggal 18 – 21 Juni 2015 merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia setiap 5 Juni. Tema utama PLKI 2015 yaitu “Mimpi dan Aksi Bersama untuk Keberlanjutan Kehidupan di Bumi” mengikuti tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia, World Environment Day 2014, yang dikeluarkan oleh Badan Lingkungan Hidup PBB, United Nations Environment Programme (UNEP), yaitu “Seven Billion Dreams, One Planet, Consume with Care”.

Pekan Lingkungan dan Kehutanan Indonesia 2015 merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang puncaknya telah diselenggarakan di Istana Kepresidenan Bogor pada tanggal 5 Juni 2015. Pada kesempatan itu, Bapak Presiden Republik Indonesia berkenan memberikan penghargaan kepada 11 (sebelas) orang pejuang lingkungan peraih Kalpataru, 6 (enam) kepala daerah penyusun laporan Status Lingkungan Hidup (SLHD) Terbaik 2014 dan 95 (sembilan puluh lima) sekolah Adiwiyata Mandiri. Kegiatan PLKI 2015 ini merupakan ajang kampanye lingkungan untuk merubah pola konsumsi dan produksi menuju hemat sumberdaya, berkualitas lebih baik dan melindungi lingkungan hidup.Kegiatan ini diikuti oleh Instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, Perusahaan Swasta Nasional dan Multinasional, Badan dan Organisasi Lingkungan Hidup serta Pemerhati Lingkungan. Selain pameran juga akan diisi dengan berbagai kegiatan seminar, workshop, lomba, sertapameran CSR yang ketujuh dan pameran teknologi terbarukan yang kelima.

Wakil Presiden RI dalam arahannya mengatakan, “Berbicara tentang masa depan, kita tidak hanya membicarakan soal hutan saja tetapi juga harus memperhatikan 3 aspek pada abad 21 yaitu teknologi, lingkungan, dan hak asasi manusia. Pameran ini tidak hanya berisi tentang hal-hal yang sekedar dipamerkan saja, tetapi juga harus dilaksanakan dan diawasi untuk kepentingan lingkungan hidup”.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam sambutannya mengatakan, “Pekan Lingkungan dan Kehutanan ini merupakan ajang untuk menunjukan kinerja dan capaian yang diperoleh dari berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah, dunia usaha dan masyarakat di bidang pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan.  Di samping itu, juga merupakan sarana sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan melalui serangkaian kegiatan pameran, lomba, seminar dan workshop, sehingga diharapkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan khususnya tentang pola konsumsi dan produksi berkelanjutan”.

Penerapan Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan yang juga tercantum dalam RPJMN 2015-2019 secara positif meningkatkan sinergi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan kebijakan dan program Kementerian/Lembaga terkait dan Pemerintah Daerah, serta perencanaan bersama dengan Pemerintah Daerah, pihak dunia usaha, Lembaga Swadaya Masyarakat dan inisiatif masyarakat. Kerjasama antar Kementerian/Lembaga Pemerintah tersebut antara lain mencakup:  Ekolabel  dan Pengelolaan Sampah, Industri Hijau oleh Kementerian Perindustrian, Bangunan Gedung Hijau oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pariwisata Berkelanjutan oleh Kementerian Pariwisata, serta Pengadaan Barang/Jasa Ramah Lingkungan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Selain itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga memprakarsai instrumen kebijakan baru yaitu standar layanan kepada masyakarat di fasilitas umum prioritas dalam hal pengelolaan lingkungan yang baik dan penerapan pola konsumsi yang ramah lingkungan.  Standar tersebut juga dimaksudkan untuk menggalang dan mengarahkan perencanaan dan aksi nyata terpadu oleh pihak Pemerintah, Swasta dan masyarakat dalam melakukan perbaikan kualitas fasilitas umum.

Kegiatan Pekan Lingkungan dan Kehutanan Indonesia 2015 dilaksanakan dengan mengusung konsep “zero waste event”, dimana selama kegiatan ini berlangsung, tidak sedikit pun sampah yang keluar dari lokasi. Pada saat penutupan acara akan dipaparkan jumlah sampah yang dihasilkan dari kegiatan dan hasil pengolahan sampah tersebut sehingga bisa dihitung nilai ekonomi dari sampah-sampah tersebut.

Pameran lingkungan hidup dan kehutanan diikuti oleh 262 peserta yang terdiri dari pemerintah/instansi pusat, daerah serta lembaga swadaya masyarakat. Pada penyelenggaraan PLKI 2015 ada berbagai rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan berupa:
1.    Lomba Menggambar dan Mewarnai untuk anak-anak sekolah yang akan diikuti 500 peserta dengan tiga kategori lomba yang berbeda-beda;
2.    Eco Driving workshop dan rally akan dikutioleh 100 peserta mewakili kelompok masyarakat dan individu;
3.    Kompetisi Insinyur Cilik;
4.    Pagelaran Green Music pop dan musiktradisional;
5.    Talkshow dan presentasi produk; dan
6.    Seminar and Workshop tingkat nasional yang akan menghadirkan pembicara-pembicara para pakar dibidangnya masing-masing.

Pekan Lingkungan dan Kehutanan Indonesia 2015 juga memamerkan berbagai produk yang dihasilkan oleh semua partisipan, diantaranya:
1.    Prestasi dan Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup;
2.    Program Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3.    Regulasi dan Kebijakan Pemerintah Pusat dan Daerah;
4.    Visualisasi pelestarian Lingkungan Hidup;
5.    Sistem dan Teknologi pengelolaan lingkungan seperti Manajemen Limbah Cair, Tempat;
6.    Pembuangan Akhir (Sampah), Pengolahan Polusi Udara, Peralatan Pengelolaan Limbah dan Peralatan Kualitas Air dan Udara;
7.    Produk Energi Alternatif; dan
8.    Kerajinan dan Souvenir berbahan daur ulang.

Informasi lebih lanjut hubungi:
Ir. Ilyas Asaad, MP, MH, Tenaga Ahli Menteri (selaku ketua panitia), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, email: humaslh@gmail.com / www.menlh.go.id

KESEPAKATAN GERAKAN PENANAMAN POHON

Foto KLHK - Penandatanganan MoU (5)Dalam Rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Hari Degradasi Lahan Sedunia

Jakarta, 16 Juni 2015 – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menginisiasi Penandatanganan MoU Kesepahaman antara Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Menteri Agama, Kepala LAPAN, serta Kepala BIG pada hari Selasa, 16 Juni 2015. Acara Penandatanganan MoU berlangsung di Auditorium Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, dihadiri oleh Menteri LHK, Menteri Ristek dan Dikti, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Perwakilan dari Menteri Agama, Kepala LAPAN, Kepala BIG, Rektor PTN seluruh Indonesia, Pejabat Eselon I dan II lingkup KLHK, Pejabat Eselon I Kemendikbud, Kemenristek dan Dikti, Kemenag, BIG, dan LAPAN, Direksi BUMN Kehutanan, Direksi BRI, Direktur Utama PT Antam (Persero TBk), serta Presiden Direktur PT Astra Internasional TBk.

Acara Penandatanganan Nota Kesepahaman ini sebagai rangkaian dari kegiatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, sekaligus menyongsong peringatan “Hari Degradasi Lahan Sedunia” yang jatuh tanggal 17 Juni 2015 dan dipusatkan di Kabupaten Bandung. Dalam acara ini dilangsungkan :
1.    Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi, untuk mengajak dan menumbuhkembangkan budaya cinta lingkungan di kalangan peserta didik, pendidik, dan tenaga pendidikan dengan menanam 5 batang pohon setiap pelajar atau mahasiswa.
2.    Nota Kesepahaman dengan Menteri Agama, dalam hal ini Ditjen Bimas Islam, akan meminta kepada setiap pasangan pengantin untuk menanam 5 batang pohon.
3.    Perjanjian Kerja Sama antara Dirjen PDASHL dengan Presiden Direktur PT Astra Internasional TBk, yang akan membangun hutan kota di seluruh Indonesia.
4.    Perjanjian Kerja Sama dengan PT Antam (Persero TBk) yang akan melakukan rehabilitasi pada salah satu DAS prioritas yaitu DAS Kapuas seluas 5.000 Ha.

Selain itu, dilakukan pula Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Kepala LAPAN dan Kepala BIG, yang akan memonitor pembangunan bidang kehutanan dan memonitor perkembangan lahan kritis dan penanaman pohon di Indonesia. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Siti Nurbaya, MSc mengatakan “Gerakan penanaman pohon menjadi salah satu aksi kongkrit  dalam upaya pelestarian hutan dan lingkungan. Dengan menanam jenis pohon yang tepat sesuai dengan tapak, tujuan, dan manfaat, kita dapat mengatasi permasalahan lahan kritis, serta menghasilkan alternatif sumber energi terbarukan disamping mampu menggerakkan ekonomi kerakyatan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat”.

Pada kesempatan ini, Menteri LHK mengajak para guru, dosen, dan rektor seluruh Indonesia untuk terus menumbuhkembangkan budaya cinta lingkungan sejak dini melalui “Gerakan Menanam Pohon”, karena menanam pohon:
1.    merupakan suatu ibadah, pohon yang kita tanam disamping mempunyai nilai ekonomis, juga akan memberikan maslahat yang besar bagi ekosistemnya, seperti oksigen, air, suhu dll yang nilainya jauh lebih besar.
2.    Nilai ekonomis dan manfaat bagi ekosistem tersebut, pada akhirnya dapat meningkatkan ketahanan bangsa dan kesejahteraan masyarakat.

Informasi lebih lanjut hubungi:
Rosa Vivien Ratnawati, SH, MSD, Kepala Biro Hukum dan Humas, Kementerian Lingkungan Hidup. Telp/Fax. 021 – 8580102, email: humaslh@gmail.com, www.menlh.go.id

Laporan Kinerja KLHK Bidang Lingkungan Hidup Tahun 2014

KATA PENGANTAR
Perbaikan tata kelola pemerintahan dan manajemen kinerja merupakan salah satu agenda penting dalam reformasi birokrasi yang sedang dijalankan oleh pemerintah termasuk Kementerian Lingkungan Hidup pada saat ini. Untuk mewujudkan agenda tersebut, melalui Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP), telah diperkenalkan suatu sistem manajemen pemerintahan yang tidak hanya berfokus pada peningkatan akuntabilitas namun juga pada peningkatan kinerja. Akuntabilitas kinerja mewajibkan seluruh pengguna anggaran untuk mempertanggungjawabkan kinerja atas penggunaan uang atau dana publik yang dibelanjakannya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja merupakan salah satu dari lima komponen dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) yang berlaku dan diwajibkan kepada seluruh instansi pemerintah secara nasional baik untuk Pemerintah Pusat (Kementerian dan Lembaga) maupun Daerah. Sebagai wujud pelaporan penyelenggaraan pemerintahan negara dan pembangunan, maka

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) tahun 2014.

Laporan ini merupakan salah satu perwujudan KLH dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun kegagalan dalam melaksanakan misi, dan juga sebagai implementasi transparansi akuntabilitas dan refleksi kinerja. Selanjutnya LAKIP ini juga merupakan salah satu bahan evaluasi KLH dalam pelaksanaan tugas di masa mendatang.

LAKIP KLH memuat berbagai upaya dan keberhasilan yang telah dilakukan oleh KLH dalam melaksanakan program prioritas nasional yang menjadi bagian dan tanggungjawab Menteri Lingkungan Hidup. Selama satu tahun ini KLH telah melaksanakan berbagai tugas yang diembankan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, dengan hasil sesuai dengan rencana yang diharapkan dan secara keseluruhan dapat mencapai target dan sasaran yang telah ditetapkan, dengan pemanfaatan anggaran yang efisien.

Capaian kinerja tahun 2014 sebagaimana yang disampaikan dalam laporan ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya namun demikian untuk pelaksanaan kerja yang belum memenuhi target akan tetap menjadi perhatian serta tanggungjawab seluruh jajaran KLH untuk menyelesaikan/ memperbaiki di tahun berikutnya.

Kami menyadari bahwa tantangan dalam pengelolaan lingkungan hidup ke depan akan lebih berat mengingat permasalahan lingkungan hidup semakin kompleks dan tuntutan masyarakat terhadap lingkungan hidup yang bersih dan sehat semakin tinggi. Untuk itu KLH perlu terus meningkatkan kemampuan dalam mewujudkannya, memperkuat komitmen, meniingkatkan kemampuan berkoodinasi, fokus dalam mencapai target, serta efektif dan efisien dalam pemanfaatan anggaran.

Terima kasih,
Jakarta,    Februari 2015

Menteri    Lingkungan   Hidup   dan
Kehutanan,
Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc

Read moreLaporan Kinerja KLHK Bidang Lingkungan Hidup Tahun 2014

RANGKAIAN HLH 2015 – DIALOG PENANGANAN SAMPAH PLASTIK

sampah_plastikJakarta, 10 Juni 2015 – Sebagai rangkaian dari Peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia Tahun 2015, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyelenggarakan acara Dialog Penanganan Sampah Plastik pada hari Rabu, 10 Juni 2015 bertempat di Hotel Bidakara, Jakarta. Dialog menghadirkan narasumber dari kalangan pemerintah dan dunia usaha seperti perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Perindustrian, PT. Unilever, Ketua Asosiasi Retail Indonesia, serta Ketua Asosiasi Pengusaha Daur Ulang Plastik Indonesia.

Kegiatan ini diselenggarakan mengingat sampah plastik merupakan persoalan besar yang perlu ditangani secara serius implementasi kebijakan dan strategi nasionalnya. Jumlah peningkatan timbulan sampah di Indonesia telah mencapai 175.000 ton/hari atau setara 64 juta ton/tahun. Tantangan terbesar pengelolaan sampah adalah penanganan sampah plastik yang tidak ramah lingkungan. Berdasarkan hasil studi  yang dilakukan di beberapa kota tahun 2012, pola pengelolaan sampah di Indonesia sebagai berikut: diangkut dan ditimbun di TPA (69%), dikubur (10%), dikompos dan didaur ulang (7%), dibakar (5%), dan sisanya tidak terkelola (7%). Saat ini lebih dari 90% kabupaten/kota di Indonesia masih menggunakan sistem open dumping atau bahkan dibakar. Pada saat ini, upaya pemilahan dan pengolahan sampah masih sangat minim sebelum akhirnya sampah ditimbun di TPA. Jika kebijakan ‘do nothing’ tetap dilaksanakan, maka kebutuhan lahan untuk TPA akan meningkat menjadi 1.610 hektar pada tahun 2020. Dilema sulitnya pengadaan lahan TPA mendorong Pemerintah Indonesia (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) pada tahun 2014 untuk menggagas lahirnya komitmen “Indonesia Bersih Sampah 2020”. Upaya pengurangan timbulan sampah tanpa menghilangkan nilai guna dan nilai ekonominya menjadi tantangan pengelolaan sampah ke depan bagi Pemerintah Indonesia.

Untuk itu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Siti Nurbaya, MSc menegaskan “Sesuai Amanat Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, paradigma pengelolaan sampah harus dirubah dari kumpul-angkut-buang menjadi pengurangan di sumber dan daur ulang sumberdaya. Pendekatan end of pipe diganti dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle), tanggung jawab produsen atau extended producer responsiblity (EPR), daur ulang material (material recovery), daur ulang energi (energy recovery), pemanfaatan sampah (waste utilisation), dan pemrosesan akhir sampah di TPA berwawasan lingkungan. Prinsip tersebut dilaksanakan dari hulu saat barang belum dimanfaatkan, sampai hilir saat barang dan kemasan mencapai akhir masa gunanya.”

Untuk mengimplementasikan kebijakan dan regulasi terkait pengelolaan sampah, pemerintah telah menetapkan target pengurangan dan pengolahan sampah, sampah plastik termasuk di dalamnya, sebesar 20% dari total timbulan sampah pada tahun 2019. Penetapan target tersebut mempertimbangkan (1) Penyusunan skala prioritas jenis sampah plastik apa yang perlu ditangani terlebih (misalnya: kantong plastik, styryofoam, bungkus makanan) (2) Jumlah target pengurangan dan daur ulang sampah plastik didasarkan hasil perhitungan realistik, terukur, dan bertahap. (3) Prioritas wilayah pengurangan dan daur ulang sampah plastik.

Saat ini pemerintah sedang melakukan berbagai upaya seperti:

  1. Pembatasan penggunaan kantong plastik belanja, baik di retailer modern maupun pasar tradisional. Program green mall atau green retailer bisa menjadi pilihan.
  2. Optimalisasi daur ulang sampah plastik yang sudah ada yang dilakukan oleh pemerintah daerah, sektor informal maupun masyarakat.
  3. Kemitraan pemerintah dan produsen penghasil barang dan/atau barang dengan kemasan plastik.
  4. Sosialisasi program pemilahan dan daur ulang sampah plastik melalui Program Bank Sampah.

Dialog hari ini diharapkan dapat memberikan dukungan guna mewujudkan kebijakan dan regulasi yang disusun oleh pemerintah melalui koordinasi dan kolaborasi semua pihak yang  menjadi kunci keberhasilan pengelolaan sampah.

Informasi lebih lanjut hubungi:
Ir. Tuti Hendrawati Mintarsih, MPPPM,
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Telp/Fax. 021 – 8580102,
email: humaslh@gmail.com,
www.menlh.go.id