Dedikasi Bijak Kelola Sampah dan Berdayakan Masyarakat, Mitra PHE ONWJ Raih Kalpataru

Sumber: pertamina.com

6 Juni 2024 – Mitra binaan Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), Dindin Komarudin, menerima penghargaan Kalpataru 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas dedikasinya dalam lingkungan.

Abah Dindin, sapaan akrabnya, meraih kategori Pembina Lingkungan Kalpataru 2024. Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri LHK Dr. Ir Siti Nurbaya Bakar, M.Sc, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (5/6/2024).

Dalam sambutannya, Siti Nurbaya mengingatkan, penghargaan Kalpataru yang berlangsung selama 44 tahun sejak 1980, diberikan untuk memotivasi dan mendorong kepeloporan penerima penghargaan dalam melestarikan lingkungan hidup. Selain meningkatkan peran masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, Kalpataru juga bertujuan mengangkat hasil karya yang terbukti efektif dalam melestarikan lingkungan sekaligus mensosialisasikannya kepada masyarakat luas.

“Kalpataru ini mampu membuka peluang bagi berkembangnya inovasi dan kreativitas serta prakarsa masyarakat sebagai bentuk motivasi dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan,” kata Siti Nurbaya di hadapan hadirin. Dalam kegiatan ini, turut hadir mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, para kepala daerah se-Indonesia, dan jajaran Dirjen KLHK.

Siti Nurbaya berpesan kepada penerima penghargaan, bahwa Kalpataru merupakan amanah untuk tetap menjaga dan meningkatkan kepeloporan dalam menjaga lingkungan hidup dan kehutanan. “Penghargaan ini juga sebagai tanda pemerintah menghargai upaya dan jasa bakti pada lingkungan,” sambungnya.

Di tahun 2024, Kalpataru diberikan kepada 10 orang atau kelompok dari 4 pengelompokan bidang. Masing-masing yaitu kategori perintis lingkungan, kategori pengabdi lingkungan, kategori penyelamat lingkungan, dan kategori pembina lingkungan. Kategori terakhir diberikan ke Abah Dindin.

Pria asal Bandung ini merupakan sosok inspiratif di balik dedikasinya terhadap pelestarian lingkungan. Kiprahnya dalam membina anak jalanan, kelompok marjinal, dan penyandang disabilitas untuk melakukan pemilahan sampah, pembuatan kreasi daur ulang, budidaya maggot, dan teknik pengolahan sampah lainnya, telah diakui secara nasional dengan penghargaan Kalpataru 2024 kategori Pembina Lingkungan dari KLHK.

Penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen Dindin dalam melestarikan lingkungan dan memberdayakan masyarakat. Sejak tahun 2000-an, Dindin telah aktif mendirikan Yayasan Kumala (Kreatif Usaha Mandiri Alami) dan Bank Sampah Kumala, yang kemudian berkembang menjadi Bank Sampah Induk Kumala dan membina lebih dari 34 Bank Sampah Unit (BSU) yang berpusat di wilayah Koja, Tanjung Priok, dan Cilincing, Jakarta Utara. Upaya Dindin ini tak hanya mengangkat lingkungan namun berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 8 dan 9 yakni Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi serta infrastruktur, juga mewujudkan poin 10 dan 12 dalam mengurangi kesenjangan serta menerapkan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

Kontribusinya tak hanya di Jakarta, Dindin juga aktif berbagi ilmu dan pengalamannya di berbagai wilayah Indonesia, membina dan mendampingi anak jalanan dan melahirkan 25 orang trainer eks anak jalanan untuk membantunya dalam pelatihan. Abah Dindin juga telah membina 12.768 orang dari seluruh Indonesia.

Dedikasi Dindin tak luput dari perhatian PHE ONWJ. Sebagai mitra binaan, PHE ONWJ turut bangga atas pencapaian Dindin dan komitmennya dalam pelestarian lingkungan.

Head of Communication, Relations & CID PHE ONWJ, R. Ery Ridwan menuturkan, penghargaan Kalpataru 2024 ini menjadi pengingat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Sosok Dindin Komarudin dengan dedikasinya yang luar biasa, menjadi teladan untuk terus berkontribusi dalam menjaga bumi untuk generasi mendatang.

“Kami sangat bangga atas pencapaian Dindin Komarudin dalam menerima penghargaan Kalpataru 2024 kategori Pembina Lingkungan.  Dedikasi dan kegigihannya dalam melestarikan lingkungan dan memberdayakan masyarakat patut menjadi inspirasi bagi kita semua. PHE ONWJ berkomitmen untuk terus mendukung program-program Dindin dan mitra binaan lainnya dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan,” kata Ery.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menambahkan, pelestarian lingkungan menjadi salah satu fokus keberlanjutan Pertamina, untuk menjaga keberlangsungan hidup di masa datang. Selain itu, mendukung komitmen Pemerintah dalam pelestarian lingkungan, serta mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

“Untuk menjalani fokus keberlanjutan pada lingkungan ini, Pertamina tidak hanya mendorong aksi kepedulian dari lingkup internal Pertamina Grup, namun juga menggandeng pihak eksternal termasuk tokoh masyarakat sehingga upaya pelestarian lingkungan bisa dilakukan lebih masif dan konsisten. Kami bangga dengan mitra binaan yang mampu menjadi penggerak upaya pelestarian tersebut,” tandas Fadjar.

Informasi Umum

PT PHE ONWJ merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang tergabung dalam Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, bersama dengan PHE OSES, dan Pertamina EP Jawa Barat. Area kerja PHE ONWJ terletak di Kota/ Kabupaten Kepulauan Seribu, Karawang, Indramayu, Cirebon, Subang.

Baca selengkapnya di pertamina.com

Wakili MHA Punan Batu Benau Sajau Terima Kalpataru, Bupati Bulungan: Mereka Jaga Kelestarian Hutan

Bupati Bulungan Syarwani menerima penghargaan Kalpataru 2024 kategori Penyelamat Lingkungan mewakili Masyarakat Hukum Adat (MHA) Punan Batu Benau Sajau, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan.

KOMPAS.com – Bupati Bulungan Syarwani menerima penghargaan Kalpataru 2024 kategori Penyelamat Lingkungan mewakili Masyarakat Hukum Adat (MHA) Punan Batu Benau Sajau, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK) Republik Indonesia (RI) Siti Nurbaya dalam acara Seremoni Penganugerahan Kalpataru di Jakarta, Rabu (5/6/2024). “Terima kasih kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK) dan para mitra strategis yang telah memberikan apresiasi dan dukungan kepada MHA Punan Batu Benau Sajau dalam upaya mereka melestarikan hutan di wilayah Kabupaten Bulungan,” kata Syarwani. Kementerian LHK memberikan Anugerah Kalpataru kepada sepuluh pemenang yang memberikan kontribusi nyata terhadap lingkungan.
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan bahwa penghargaan tersebut diberikan atas dedikasi dan konsistensi pribadi maupun kelompok yang berhasil menjaga dan menyelamatkan lingkungan hidup dan kehutanan.

MHA Punan Batu Benau Sajau berkomitmen pada lingkungan

Bupati Bulungan Syarwani mendampingi Masyarakat Hukum Adat (MHA) Punan Batu Benau Sajau, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan dalam acara Seremoni Penganugerahan Kalpataru di Jakarta, Rabu (5/6/2024).
Bupati Bulungan Syarwani mengatakan bahwa penghargaan Kalpataru merupakan penghargaan tertinggi di bidang LHK yang diberikan pemerintah kepada individu maupun kelompok, yang dinilai berjasa dalam merintis, mengabdi, menyelamatkan, dan membina Perlindungan dan Pengelolaan LHK. Ia menegaskan bahwa MHA Punan Batu Benau Sajau layak mendapat Penghargaan Kalpataru karena menyelamatkan lingkunan. “MHA Punan Batu Benau Sajau mendapat penghargaan Kalpataru karena dinilai berkomitmen menyelamatkan lingkungan. Dengan menjaga kelestarian hutan adat di sepanjang tepian Hulu Sungai Sajau dan Hutan di sekeliling Gunung Benau,” kata Syarwani, Kamis (23/5/2024). Keberadaan masyarakat Punan Batu Benau selama ini menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan.
Perhatian tersebut salah satunya dibuktikan oleh Syarwani dengan menyerahkan SK Perlindungan Masyarakat Hukum Adat pada masyarakat Punan Batu di Liang Meriam, area Gunung Batu Benau pada Selasa (6/6/2023) “Saya atas nama pribadi dan Pemkab Bulungan turut berbangga dan mengucapkan selamat atas diraihnya penghargaan Kalpataru 2024. Hal ini selaras dengan komitmen Pemkab Bulungan menjalankan program pembangunan berkelanjutan,” ucapnya. Sebagai informasi, lima tahun yang lalu, tepatnya 10 Juli 2019, Kabupaten Bulungan juga pernah meraih penghargaan Kalpataru. Melansir Tribun Kaltara, Jumat (24/5/2024), MHA Punan Batu Benau Sajau yang berada di wilayah administratif Desa Sajau merupakan salah satu dari sepuluh penerima penghargaan Kalpataru 2024 kategori Penyelamat Lingkungan. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri LHK Nomor 574 Tahun 2024 tanggal 17 Mei 2024, terdapat empat penerima penghargaan kategori perintis lingkungan, satu kategori pengabdi lingkungan, tiga kelompok kategori penyelamat lingkungan, dan dua kategori pembina lingkungan.

Sumber:

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Wakili MHA Punan Batu Benau Sajau Terima Kalpataru, Bupati Bulungan: Mereka Jaga Kelestarian Hutan”, Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2024/06/05/194950078/wakili-mha-punan-batu-benau-sajau-terima-kalpataru-bupati-bulungan-mereka.

Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6

Menteri LHK: Penerima Kalpataru Merupakan Teladan Dan Pahlawan Lingkungan

SIARAN PERS

Nomor: SP. 110/HUMAS/PPIP/HMS.3/6/2024

 

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya memberikan penghargaan Kalpataru kepada 10 pahlawan Lingkungan. Dengan segala upaya, mereka dinilai telah berdedikasi dan konsisten menjaga dan melakukan penyelamatan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Oleh karenanya, mereka pun patut untuk dijadikan teladan bagi masyarakat luas.

“Para penerima Penghargaan Kalpataru adalah pahlawan lingkungan yang benar-benar telah melakukan sesuatu yang luar biasa dan nyata guna mempertahankan, meningkatkan dan memulihkan kualitas lingkungan hidup dan kehutanan serta kualitas sosial masyarakat sekitar menjadi lebih baik,” ujar Menteri Siti, usai menyerahkan Penghargaan Kalpataru di Jakarta, Rabu (5/6/2024).

Penghargaan Kalpataru diberikan kepada 10 orang/kelompok dari empat pengelompokan bidang yaitu konservasi, pencemaran dan perubahan iklim, ekonomi hijau/biru serta hukum dan budaya. Adapun penerima Kalpataru tahun ini terdiri dari empat penerima kategori Perintis Lingkungan, satu penerima kategori Pengabdi Lingkungan, tiga penerima kategori Penyelamat Lingkungan dan dua kategori Pembina Lingkungan.

Pemilihannya dilakukan secara ketat, dimulai dari seleksi usulan dan rekomendasi di tingkat daerah, verifikasi dan validasi administrasi/teknis serta lapangan oleh tim khusus yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu. Setelahnya, disidangkan oleh 12 orang tokoh prominen melalui Dewan Pertimbangan Penghargaan Kalpataru, yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luar biasa di bidang lingkungan hidup dan kehutanan, juga sudah melalui tahapan tanggapan publik.

“Oleh karena itu, penerima penghargaan Kalpataru adalah tokoh – tokoh penting dalam bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Mereka bukan sembarang orang atau kelompok, atau entitas,” katanya.

Pemberian Penghargaan Kalpataru ini, selain sebagai tanda menghargai upaya dan jasa bakti pada lingkungan, sekaligus merupakan amanah bagi penerimanya, untuk tetap menjaga dan meningkatkan kepeloporan serta upaya-upaya perlindungan, pemeliharaan, dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan.

Adapun 10 Penerima Penghargaan Kalpataru 2024 sebagai berikut. Empat penerima untuk kategori perintis lingkungan yaitu, Adolof Olof Wonemseba (Papua Barat), dengan kegiatan konservasi Karang Kima; Infirmus Abi (NTT), dengan kegiatan Konservasi Sumber Daya Air; Sururi (Jateng) yang mendapat julukan Profesor Mangrove; dan Komang Anik Sugiani (Bali) yang fokus pada penanganan sampah.

Pada Pengabdi Lingkungan ada Idi Bantara, yang merupakan Kepala BPDAS Way Seputih Lampung dengan collaborative managementnya telah berhasil menangani koflik sekaligus mengajak warga untuk berkebun alpukat sieger.

Tiga penerima Kalpataru untuk kategori penyelamat lingkungan yaitu Masyarakat Hukum Adat (MHA) Punan Batu Benau Sajau Kalimantan Utara; Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) bekayuh baumbai bebudaya, sebagai pelestari pesut mahakam; dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Wanapaksi (Yogyakarta) melalui kegiatan konservasi air, burung, dan karst.

Sementara, dua penerima Kalpataru ketegori pembina lingkungan yaitu Dindin Komarudin, pendaur ulang sampah dari Jakarta; dan Rukmini Paata Toheke, seorang pembina lingkungan dan konservasi berbasis adat di Sulawesi tengah.

Harapannya, para penerima kalpataru 2024 ini tidak berhenti beraksi, tetapi terus menebarkan virus kebaikan bagi pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia. Dan kedepan semakin banyak anak-anak muda yang terlibat dalam menjaga dan merawat alam.

Kegiatan pemberian Penghargaan Kalpataru ini merupakan rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024 dengan tema “Land Restoration, Desertification, and Drought Resilience” yang oleh KLHK dirancang rangkaian kegiatan dari tanggal 5 Mei hingga 5 Juli yang akan datang.

Sumber: PPID Kementerian LHK

_________

Jakarta, KLHK, 5 Juni 2024

Penanggung jawab berita:

Plh. Kepala Biro Hubungan Masyarakat, KLHK

Muhammad Ahdiyar Syahrony

 

Website:

www.menlhk.go.id

www.ppid.menlhk.go.id