Dalam upaya mengatasi perubahan iklim, proyek inovatif bernama Folu Net Sink menjadi perhatian utama pemerintah. Proyek ini, yang bertujuan mengurangi emisi karbon dan memperkuat kapasitas penyerapan karbon oleh tanah, telah menarik perhatian Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan.
Sebagai bagian dari pemantauan proyek, Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan bersama jajaran petinggi melakukan kunjungan lapangan ke lokasi HKm Kalibiru di Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta. Mereka fokus pada area penanaman pohon, plot pertanian model, wisata, dan stasiun pengukuran emisi karbon.Rute perjalanan dirancang dengan cermat untuk mencakup semua aspek utama dari proyek.Peserta kunjungan memantau secara langsung tanaman dan mencatat informasi terkait pertumbuhan, jenis tanaman, serta kesehatan umumnya.
Areal wisata, yang direncanakan sebagai percontohan kegiatan Folu Net Sink, juga menjadi perhatian utama. Hasil positif terlihat dari kunjungan ini, termasuk peningkatan kelola izin perhutanan sosial, kesejahteraan petani yang meningkat, dan penurunan emisi karbon.Meskipun begitu, para peserta mengidentifikasi beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti pengelolaan izin perhutanan sosial dan pendekatan pendidikan masyarakat yang lebih efektif.
Perlu ditekankan bahwa penguatan pendekatan partisipatif dengan masyarakat setempat dan pemantauan rutin terhadap kesehatan lingkungan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan tersebut.Meskipun beberapa hambatan masih ada, hasil positif yang teramati memberikan keyakinan bahwa proyek Folu Net Sink memiliki potensi untuk menjadi model efektif dalam menghadapi perubahan iklim.
Kunjungan lapangan ini tidak hanya memberikan pemahaman mendalam tentang pelaksanaan proyek, tetapi juga menjadi langkah konkret pemerintah dalam mendukung solusi berkelanjutan untuk perubahan iklim.
Sumber: Kabar Pesona PSKL
Baca Selengkapnya di: http://pskl.menlhk.go.id/berita/668-berita-kabar-pesona-edisi-31-januari-2024.html