Minggu, 17 Desember 2023, Direktorat Kemitraan Lingkungan bersama Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI) melaksanakan kegiatan penanaman 500 pohon di kawasan Candi Borobudur.
Direktur Kemitraan Lingkungan KLHK (Jo Kumala Dewi), Kasubdit PMLH (Umirusyanawati), Kepala Balai PSKL Wilayah Jawa (Nur Faizin), Ketua Umum MBMI (Agus Jaya), dan Ketua Panitia Pabbajja Samanera Sementara Borobudur 2023 (Fatmawati) dan Para Bhikkhu Sangha, turut serta dalam penanaman pohon yang menjadi pembuka kegiatan Pabbaja Samanera Sementara di Candi Borobudur 2023.
Pohon yang ditanam diantaranya adalah pohon Bodhi dan pohon Kalpataru. Secara filosofis, pohon Bodhi melambangkan perlindungan, sakral,dan simbol religius, keberagaman, dan secara ekologis pohon ini termasuk jenis pohon yang memiliki daya serap karbon yang tinggi untuk diubah menjadi oksigen.
Pohon Kalpataru melambangkan kehidupan bagi semua mahkluk, semangat untuk bersatu dan memberikan harapan kehidupan.
Pohon yang penuh filosofi tersebut dipilih untuk menggambarkan bahwa kegiatan tersebut juga diharapkan dapat memberi banyak manfaat bagi masyarakat dan pelestarian alam.
Acara ini tidak hanya mencerminkan komitmen untuk melestarikan lingkungan, tetapi juga memperlihatkan kerjasama erat antara pemerintah, komunitas agama dan pihak lainnya untuk mendukung pelestarian lingkungan. Selain penanaman pohon, mereka juga membagikan 500 pohon buah, termasuk pohon durian dan alpukat, kepada masyarakat setempat.
Senin, 18 Desember 2023, Direktur Kemitraan Lingkungan memberikan wawasan tentang pelestarian alam dalam kegiatan Pabbajja Samanera Semantara di Candi Borobudur, Jawa Tengah. Pabbajja Samanera Candi Borobudur yang merupakan pelatihan sementara calon Bhikkhu dengan menjalankan 75 sila (vinaya) ajaran Buddha. Kegiatan ini digelar di area Candi Agung Borobudur.
Ibu Jo menekankan pentingnya mengembangkan kesadaran lingkungan dalam kegiatan beragama. Menurutnya, meditasi menjadi salah satu praktik penting yang dapat membantu menumbuhkan kebahagiaan bagi diri sendiri dan makhluk lain dengan memupuk pikiran yang baik terhadap alam.
“Kalau kita berpikiran bersih, maka alam akan bersih.”
Ibu Jo mendorong 500 calon samanera yang hadir untuk menerapkan hal-hal praktis yang disebutnya sebagai 3M, yaitu Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal yang kecil, dan Mulai dari sekarang. Salah satu poin penting adalah mengendalikan ego, dimulai dari tindakan sehari-hari.