Padang – 23-26 Nopember 2015. UNDP REDD+ berkerjasama dengan KLHK Direktorat Kemitraan Lingkungan mengadakan pelatihan jurnalis warga. Pengamatan selama ini menggunaan teknologi remote sensing berdasarkan informasi satelit dianggap kurang efektif, karena sangat jauh dari obyek pengamatan.
Keterlibatan warga dianggap penting dalam pengawasan tanah dan hutan, oleh sebab itu REDD+ bekerjasama dengan KLHK mengadakan pelatihan Citizen Jurnalism di Padang, Sumatera Barat dengan peserta dari 5 kabupaten, Solok, Pariaman, Agam, Pasaman dan Sijunjung perwakilan penyuluh kabupaten, dinas kehutanan dan perwakilan LSM.
Pelibatan masyarakat dalam pengawasan lingkungan dalam bentuk jurnalis warga atau istilah lainnya jurnalis rakyat dianggap salah satu terobosan penting. Peserta dilatih oleh wartawan Tempo, Wahyu Dyatmika (Komang) dan pakar Citizen Jurnalism, Harry Surjadi, serta melibatkan pembicara dari TVRI, koran Singgalang.
Kerjasama KLHK dengan Tempo SMS setahun ini telah dilakukan dalam proses penyebaran informasi dari arus bawah sebagai mayoritas penerima dan pelaksana informasi pasif. Hal ini didasari semangat Nawa Cita Pemerintah yaitu membangun dari pinggiran. Dengan memberdayakan masyarakat lokal dalam memahami pentingnya penyebaran informasi sesuai perinsip dalam UU Keterbukaan Informasi Publik. Pada tahun 2015 kegiatan pelatihan juga dilakukan di Depok-Jawa Barat, Lampung dan Jambi.
Dasar utama pelatihan ini adalah memberikan pengertian mengenai apa itu fakta dan opini dalam melakukan observasi atau pengamatan lapangan. Pemahaman dasar jurnalistik juga diberikan seperti 5 W dan 1 H dan konsep piramida terbalik. Juga pemahaman menulis dasar yaitu susunan SPOK-nya. Yang terpenting implementasi dari pelatihan tersebut adalah bagaimana informasi mudah dipahami pembacanya dan dapat dipublikasikan dalam media massa. Dan pilihanya adalah pada media Tempo SMS sebagai kanalnya. Dapat dilihat di https://indonesiana.tempo.co/kanal/temposms/
Akhirnya kegiatan ini bertujuan agar warga mampu memberikan informasi di kampungnya yang memungkinkan adanya konflik lingkungan atau menyangkut hajat orang banyak, melalui media masa seperti Tempo SMS, sesuai dengan fakta dan teori jurnalistik yang di hadapi masyarakat lokal setempat. Dengan masuknya informasi dini dari masyarakat diharapkan seluruh pemangku kepentingan dapat melakukan monitoring dan evaluasi sedini mungkin. (ry)
Berita terkait:
Tempo, KLHK, dan UNDP REDD+ Latih Jurnalis Rakyat di Padang (TEMPO)